Kita semua tahu selalu ada potensi untuk mengalami kerugian. Aturan secara khusus menyebutkan bahwa bisnis harus memperoleh informasi yang diperlukan mengenai situasi keuangan klien, termasuk kemampuan untuk menanggung kerugian ketika melakukan drawdown.
Kapasitas untuk kehilangan berpotensi lebih penting daripada sikap terhadap risiko. Dengan kata lain, jika klien tidak memiliki uang, tidak masalah bagaimana mereka berinvestasi.
Nilai kerugian adalah semua tentang apakah klien berisiko mengalami dampak material yang merugikan pada standar hidup mereka, atau seperti yang saya lebih suka katakan: apakah klien masih baik-baik saja jika nilai investasi mereka turun?
Untuk memahami hal ini, para penasihat perlu memahami apa standar hidup klien mereka, apa kerugiannya, dan dampak kerugian itu pada investasi mereka. Di situlah kapasitas untuk kehilangan menjadi cukup sulit untuk diatasi. Jadi bagaimana kamu menghitung ini?
Pertimbangan keempat hal ini sebelum melakukan drawdrown:
- Tanya pada diri sendiri.
- Probabilitas klien memenuhi standar hidup mereka dari waktu ke waktu.
- Biaya terpenuhi.
- Bagaimana aset aktual klien dibandingkan dengan apa yang mereka butuhkan.
Tanya pada diri sendiri
Kamu mendapatkan pertanyaan umum: ‘Berapa penurunan maksimum nilai investasi yang akan membuat kamu senang?’ Kebanyakan orang, dapat dimengerti, hanya akan menjawab ‘tidak ada’.
Tetapi bahkan jika mereka mencoba menjawab, ada terlalu banyak elemen untuk ini, dan klien tidak mungkin memberikan jawaban yang berarti. Secara langsung, karena pencarian fakta, dan penyelidikan lebih lanjut jika diperlukan, akan memberikan jawaban yang kamu cari.
Probabilitas dan standar hidup
Di sini fokusnya adalah pada kemungkinan bahwa standar hidup kamu akan tercakup, bahkan jika pasar berkinerja buruk. Di sinilah pemodelan arus kas masuk; mengambil aset, hutang, pendapatan dan pengeluaran klien dan menetapkan target pendapatan yang ingin kamu capai.
Ada beberapa hal yang perlu disoroti jika kamu menggunakan pendekatan deterministik, yang akan memberikan hasil arus kas berdasarkan satu skenario. Ini bisa berguna, tetapi ramalan semacam ini juga cenderung mengabaikan masalah risiko urutan, terutama untuk pendapatan di masa pensiun.
Selain itu, waktu kejadian eksternal atau hasil pasar yang buruk dapat membuat perbedaan besar.
Biaya terpenuhi
Untuk ukuran kapasitas kerugian ini, setelah kamu memahami apakah dapat memenuhi standar hidup, ini adalah tentang mengidentifikasi seberapa baik atau buruk situasinya. Misalnya, apakah mereka akan gagal memenuhi pengeluaran atau, dapatkah mereka memenuhi, katakanlah, 80 persen? Apa hal terburuk yang bisa terjadi?
Singkatnya, ketika kamu melihat kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, ‘efek merugikan secara material’ jauh lebih besar. Ukuran pengeluaran yang terpenuhi ini memungkinkan Anda untuk memahami penurunan terburuk dan memberi angka tentang bagaimana hal itu akan mempengaruhi klien.
Tetapi ketika kamu memiliki cukup uang, apakah itu hanya cukup atau cukup untuk menutupi potensi masalah yang besar? Di situlah proses selanjutnya masuk.
Kecukupan aset
Kamu dapat melihat dampak satu penurunan nilai pada aset , tetapi ini masih hanya melihat pada satu skenario dan sangat bergantung pada asumsi tentang ukuran dan waktu penurunan.
Dengan menggunakan prakiraan stokastik/Monte Carlo dan pemecahan masalah untuk menemukan nilai yang kamu butuhkan di setiap produk untuk memberi kamu kemungkinan yang cukup untuk memenuhi pengeluaran, kamu dapat mengidentifikasi seberapa bagus sebuah rencana sebenarnya.
Kecukupan aset karena itu proporsi aset klien telah dibandingkan dengan aset yang mereka butuhkan, sehingga pengeluaran mereka dipenuhi dengan probabilitas yang cukup.
