17 Pupuh Sunda dan Contohnya: Mengenal Kesenian Puisi Tradisional Sunda

Posted on

Pupuh Sunda, sebagai bagian dari warisan budaya Sunda, merupakan karya sastra lisan berbentuk puisi tradisional yang memiliki irama khas. Di dalamnya terdapat kandungan pesan moral yang disampaikan melalui bahasa dan ungkapan yang indah. Bagi pecinta kesenian Sunda, mempelajari pupuh adalah cara yang menarik untuk mengenal lebih dalam tentang kebudayaan dan sejarah Sunda.

1.

Ampir-ampir:

Contoh pupuh pertama yang akan kita bahas adalah pupuh Ampir-ampir. Pupuh ini memiliki irama yang lembut dan penuh dengan pesan bijak. Salah satu contoh pupuh Ampir-ampir yang terkenal adalah “Pupuh Ampir-ampir May Guru”.

2.

Dangdanggula:

Pupuh Dangdanggula memiliki irama yang riang gembira. Pesan dari pupuh ini mengajak kita untuk hidup dengan penuh keceriaan dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain. “Pupuh Dangdanggula Serat Kangarawung” adalah salah satu contohnya.

3.

Maskumambang:

Jika kamu ingin mendengarkan pupuh dengan irama yang berbobot dan penuh kisah menarik, maka pupuh Maskumambang bisa menjadi pilihanmu. Salah satu contoh pupuh Maskumambang yang populer adalah “Pupuh Pangkur”.

4.

Mijil:

Pupuh Mijil memiliki irama yang kalem dan penuh dengan rasa syukur. Salah satu contoh pupuh Mijil yang terkenal adalah “Pupuh Mijil-Piilan”.

5.

Muntas:

Jika kamu menyukai irama yang terkesan dramatis dan megah, pupuh Muntas bisa menjadi pilihan yang tepat. “Pupuh Muntas Si Wayang” adalah salah satu contohnya.

6.

Metrum Wahyu:

Pupuh yang satu ini memiliki irama yang sangat khas dan unik. Contoh pupuh Metrum Wahyu yang terkenal adalah “Pupuh Durma-Durma”.

7.

Gambuh:

Pupuh Gambuh memiliki irama yang tenang dan menyentuh hati. Pupuh Gambuh “Pupuh Gambuh Sinom” menjadi salah satu contoh yang terkenal.

8.

Asmarandana:

Jika kamu suka dengan puisi yang romantis dan penuh dengan cinta, pupuh Asmarandana bisa menjadi referensi yang menarik. Contoh pupuh Asmarandana yang terkenal adalah “Pupuh Sinom”.

9.

Pucung:

Pupuh Pucung memiliki irama yang riang dan menggembirakan. Pupuh “Pupuh Pucung Serat Sutani” adalah salah satu contohnya.

10.

Carakan:

Jika kamu ingin mendengarkan pupuh yang ceria dan penuh semangat, maka pupuh Carakan bisa menjadi pilihanmu. “Pupuh Carakan Sinom” adalah salah satunya.

11.

Mijil Picung:

Pupuh ini merupakan kombinasi antara pupuh Mijil dan pupuh Pucung yang menghasilkan irama yang enerjik dan riang gembira. Contoh pupuh Mijil Picung yang terkenal adalah “Pupuh Mijil Picung Sinom”.

12.

Mangaruhan:

Pupuh Mangaruhan memiliki irama yang khas dan mengundang perenungan. Pupuh “Pupuh Mangaruhan Sinom” bisa menjadi referensi untukmu.

13.

Ekantu:

Pupuh Ekantu memiliki irama yang merdu dan indah. Salah satu contoh pupuh Ekantu yang terkenal adalah “Pupuh Ekantu May Guru”.

14.

Maskumambang Sambangraja:

Pupuh ini bisa memberikanmu irama yang penuh kekaguman dan perasaan agung. “Pupuh Maskumambang Sambangraja” bisa menjadi contoh yang menarik untuk dipelajari.

15.

Bayu Harum:

Pupuh Bayu Harum memiliki irama yang lembut dan menenangkan. Salah satu contoh pupuh Bayu Harum yang terkenal adalah “Pupuh Bayu Harum Sinom”.

16.

Pitu Patiněn:

Jika kamu menginginkan pupuh dengan irama yang menantang dan seru, maka pupuh Pitu Patiněn bisa menjadi pilihan. “Pupuh Pitu Patiněn Sinom” adalah salah satu contohnya.

17.

Pupujian:

Pupuh Pupujian memiliki irama yang suci dan khusyuk. Salah satu contoh pupuh Pupujian yang populer adalah “Pupuh Pupujian Carakan”.

Itulah 17 pupuh Sunda dan contohnya yang dapat kamu pelajari. Dengan mengenal lebih dalam tentang pupuh Sunda, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan kekayaan budaya nenek moyang kita. Selamat menikmati petualangan dalam dunia puisi tradisional Sunda!

Apa itu 17 Pupuh Sunda?

17 Pupuh Sunda merupakan salah satu bentuk puisi tradisional yang berasal dari Jawa Barat, khususnya daerah Sunda. Puisi ini biasanya digunakan dalam seni sastra Sunda seperti wayang golek, dongeng, dan karawitan. Pupuh Sunda terdiri dari 17 jenis bentuk puisi yang berbeda-beda, masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Dalam seni sastra Sunda, Pupuh Sunda digunakan untuk menjaga keserasian antara musik dan teks yang dibawakan.

Cara Membuat 17 Pupuh Sunda

Untuk membuat 17 Pupuh Sunda, Anda perlu memahami aturan dan struktur yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah cara membuat 17 Pupuh Sunda:

1. Memilih Jenis Pupuh yang Ingin Dibuat

Pilih salah satu dari 17 jenis Pupuh Sunda yang ingin Anda buat. Setiap pupuh memiliki pola dan irama yang berbeda-beda sehingga penting untuk memilih dengan bijak.

2. Memahami Pola dan Irama Pupuh

Setelah memilih jenis pupuh, Anda perlu memahami pola dan irama yang digunakan pada pupuh tersebut. Perhatikan aturan penekanan suku kata, jumlah suku kata dalam setiap baris, serta irama yang harus diikuti.

3. Menuliskan Teks Puisi

Setelah memahami pola dan irama, mulailah menuliskan teks puisi dalam bahasa Sunda. Perhatikan penggunaan kata-kata yang sesuai dengan tema dan suasana yang ingin disampaikan.

4. Menyusun Baris-baris Puisi

Susun baris-baris puisi sesuai dengan pola dan irama yang telah ditentukan. Perhatikan aturan penekanan suku kata dan jumlah suku kata yang harus sesuai dengan pupuh yang dipilih.

5. Menggubah Puisi dengan Musik

Setelah puisi Anda selesai, langkah terakhir adalah menggubah puisi dengan alunan musik tradisional Sunda, seperti gamelan atau suling. Pastikan irama musik sesuai dengan irama pupuh yang dipilih.

Contoh 17 Pupuh Sunda

Berikut adalah contoh-contoh 17 Pupuh Sunda yang dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai jenis-jenis pupuh ini:

1. Pupuh Sinom

Contoh:
Wangunan Sang Hyang Mupu,
Réhawasa apang nambah,
Lakon anu dipiara jeung pugar,
Kitu jadi bubuka anu asa.

2. Pupuh Maskumambang

Contoh:
Mangsa bari kinurkeun,
Ciung dinu kabuh naya,
Nyiar minangka mangajar,
Sabab anu dibogor wawasna.

3. Pupuh Kinanti

Contoh:
Bagja nu katimpal katimbang,
Luhur budak ti Candrabaga,
Aya liang kang jumalir,
Luhureun prabu mahaprabu,

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa perbedaan antara Pupuh Sunda dengan Puisi Sunda?

Pupuh Sunda adalah salah satu bentuk puisi tradisional dalam seni sastra Sunda, sementara Puisi Sunda lebih umum mengacu pada puisi modern yang ditulis dalam bahasa Sunda. Pupuh Sunda memiliki struktur dan pola tersendiri yang harus diikuti, sedangkan Puisi Sunda memiliki kebebasan dalam penggunaan struktur dan pola puisi.

2. Apa fungsi dari 17 Pupuh Sunda dalam seni sastra Sunda?

17 Pupuh Sunda digunakan dalam seni sastra Sunda untuk menjaga keserasian antara musik dan teks yang dibawakan. Pupuh Sunda memberikan keindahan dan kekayaan dalam karya sastra serta menghormati warisan budaya Sunda.

3. Apakah Pupuh Sunda hanya digunakan dalam seni sastra Sunda tradisional?

Meskipun Pupuh Sunda memiliki akar tradisional, penggunaan dan keberadaannya tidak terbatas pada seni sastra Sunda tradisional saja. Pupuh Sunda juga digunakan dalam berbagai pertunjukan seni modern seperti konser musik, pentas teater, dan rekaman audio.

Kesimpulan

17 Pupuh Sunda merupakan bentuk puisi tradisional yang berakar dalam seni sastra Sunda. Setiap pupuh memiliki pola dan irama yang khas, dan dapat digunakan dalam berbagai seni pertunjukan. Dengan memahami cara membuat 17 Pupuh Sunda, kita dapat memahami dan menghargai salah satu aspek penting dari budaya Sunda. Mari kita lestarikan dan apresiasi warisan budaya ini dengan terus menjaga dan menciptakan karya-karya yang unik menggunakan Pupuh Sunda.

Dilbaz
Mengajar dengan buku dan menulis cerita anak. Dari membuka pintu pengetahuan hingga menciptakan dunia dalam kata-kata, aku menciptakan literasi dan impian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *