Surat Al-Mujadilah Ayat 11 dan Tajwidnya: Membongkar Makna dan Keindahannya

Posted on

Surat Al-Mujadilah ayat 11 menjadi bagian penting dari Al-Quran yang penuh dengan kebijaksanaan dan petunjuk hidup. Ayat ini juga merupakan bukti nyata betapa indahnya Al-Quran tidak hanya dalam maknanya, tetapi juga dalam pengucapannya. Mari kita telusuri lebih dalam lagi mengenai surat ini dan bagaimana tajwidnya memberikan kehidupan pada kata-kata suci tersebut.

Surat Al-Mujadalah ayat 11 menyampaikan pesan universal tentang pergaulan dan hubungan antara manusia. Dalam ayat ini Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berpisahlah kamu, maka pisahkanlah dirimu untuk mendatangi penyakit-penyakit itu; hingga kamu dapat melihat apa yang sedang mereka perbuat.”

Pada ayat ini, tajwid memberikan kemuliaan bahkan pada pengucapan huruf-huruf yang mungkin terlihat sepele. Jika kita memahami tajwid dengan baik, kita akan menemukan keharmonisan suara dan arti yang beriringan, memberikan pesan yang lebih dalam lagi. Sebab, setiap huruf dalam Al-Quran memiliki nilai dan kekuatan makna tersendiri.

Tajwid membantu penekanan dalam pengucapan kata-kata penting dalam ayat ini. Seperti kata “Berpi-sah-lah” yang diucapkan dengan penekanan pada huruf “sa” untuk menggambarkan keperluan melakukan pemisahan dalam hubungan. Kemudian, “datangi” yang ditekankan pada huruf “da” untuk menggambarkan perlunya kita menghadapi penyakit-penyakit yang mungkin timbul dalam pergaulan.

Menggunakan tajwid dengan benar memberikan kehidupan pada ayat ini. Dalam pengucapannya yang tepat, kita bisa merasakan kehadiran Allah dan pesan-Nya yang turun berkaitan dengan hubungan sosial. Al-Quran tidak hanya membawa hidayah untuk hati, tetapi juga untuk telinga yang mendengarkan dengan penuh rasa takjub.

Keindahan tajwid ini mengingatkan kita betapa pentingnya memperhatikan sejauh mana kita menghargai Al-Quran tidak hanya dalam makna, tetapi juga dalam pengucapannya. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan tajwid yang benar, kita dapat meningkatkan kekhusyukan dan kekaguman kita akan keagungan kitab suci yang tiada tara ini.

Dalam proses belajar tajwid, perlu diingat bahwa memahami arti dan pesan surat, seperti Al-Mujadalah ayat 11, adalah langkah pertama untuk memahami penggunaan tajwid yang tepat. Dengan begitu, keseimbangan antara makna dan keindahan pengucapan dapat tumbuh, memberikan pengalaman spiritual yang lebih mendalam.

Jadi, selain menghafalkan dan memahami makna Al-Quran, mari kita juga serius dalam mempelajari tajwid agar dapat menikmati keindahan dalam setiap ayat yang kita baca. Saat kita memperhatikan tajwid dalam surat Al-Mujadalah ayat 11, kita tidak hanya memperoleh karunia pengetahuan, tetapi juga mendapatkan koneksi spiritual yang lebih dekat dengan Sang Pencipta.

Apa itu Surat Al Mujadalah Ayat 11 dan Tajwidnya?

Surat Al Mujadalah adalah surat ke-58 dalam Al-Quran dan terdiri dari 22 ayat. Ayat yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah ayat ke-11 dari surat tersebut.

Penjelasan Surat Al Mujadalah Ayat 11

Surat Al Mujadalah ayat 11 berbunyi:

“Ya ayyuhan nabiyyu idza jakal munafiikuna qolo lilmukminiin.a aghfiru lalahum aaw laa tagfir lalahum inna kama taghferu lillazih-zolam bin llohum lahum yawmal qiyomat, summa yab’oosuhum fii ullojah-numyitom, wa lahum ‘azabun ‘aliymo.” (QS.Al Mujadalah:11)

Terjemahan dari ayat ini adalah:

“Hai Nabi, apabila datang kepadamu para munafik meminta izin untuk menghadapmu, maka katakanlah: “Mohonlah ampun (untuk) mereka”. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan jika sekiranya kamu (tetap) memohonkan ampun untuk mereka tujuh puluh kali, niscaya Allah tidak akan mengampuni mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka adalah kaum yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang berbuat fasik. (QS.Al Mujadalah:11)”

Tajwid pada Surat Al Mujadalah Ayat 11

Tajwid adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Dalam Surat Al Mujadalah ayat 11, terdapat beberapa tajwid yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Tajwid Nun Mati dan Tanwin

Pada kata “yab’oosuhum”, terdapat nun mati atau tanwin yang harus dibaca dengan sifat atau harakat yang benar. Nun mati atau tanwin adalah tanda baca (nun mati: ة, tanwin: ً ٍ ٌ) yang menunjukkan bahwa suatu kata memiliki hidup atau tidaknya.

2. Tajwid Lam Syamsiyah

Pada kata “lahum”, terdapat huruf lam yang bertemu dengan huruf syamsiyah (ta, tha, jim, dal, dzal, zai, sin, syin, shad, dan sod) pada kata sebelumnya. Ketika lam bertemu huruf syamsiyah, maka lam tersebut harus disuarakan.

3. Tajwid Madd

Pada kata “ulahum”, terdapat tajwid madd yang meliputi madd asli dan madd laziim. Madd adalah pembacaan berulang atau memanjang pada huruf vokal seperti alif, waw, dan ya. Madd asli terjadi ketika ada alif, waw, atau ya yang tidak bertasydid dan bertemu dengan huruf hidup (hamzah, alif, ya). Madd laziim terjadi ketika ada alif, waw, atau ya bertasydid yang bertemu dengan huruf hidup.

Cara Membaca Surat Al Mujadalah Ayat 11 dengan Tajwid

Setelah mengetahui tajwid pada Surat Al Mujadalah ayat 11, berikut adalah cara membaca ayat tersebut dengan benar:

1. Membaca Nun Mati dan Tanwin

Pada kata “yab’oosuhum”, nun mati atau tanwin harus dibaca dengan sifat yang benar. Jika ada tanwin fathah (ً) atau tanwin kasrah (ٍ), maka nun mati harus dibaca dengan suara panjang (mad fari’ atau mad lazim). Jika ada tanwin dammah (ٌ), maka nun mati harus dibaca dengan suara pendek (mad badal).

2. Membaca Lam Syamsiyah

Pada kata “lahum”, lam harus disuarakan ketika bertemu dengan huruf syamsiyah pada kata sebelumnya. Suara lam yang disuarakan adalah suara huruf lam biasa, bukan suara tanpa lidah atau tanpa suara.

3. Membaca Madd

Pada kata “ulahum”, madd asli terjadi karena ada alif yang tidak bertasydid dan bertemu dengan huruf hidup “ha”. Oleh karena itu, huruf alif harus dibaca dengan suara panjang (mad fari’ atau mad lazim).

FAQ tentang Surat Al Mujadalah Ayat 11

1. Apa pesan yang ingin disampaikan dalam Surat Al Mujadalah ayat 11?

Pesan yang ingin disampaikan dalam Surat Al Mujadalah ayat 11 adalah pentingnya memohon ampun bagi orang-orang munafik. Meskipun Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, tetapi jika para munafik tidak bertaubat dan terus berbuat fasik, maka ampunan Allah tidak akan diberikan kepada mereka.

2. Mengapa penting menjaga tajwid dalam membaca Al-Quran?

Menjaga tajwid dalam membaca Al-Quran penting karena tajwid membantu kita memahami dan menyampaikan makna yang tepat dari ayat-ayat Al-Quran. Dengan membaca Al-Quran dengan tajwid yang benar, kita dapat merasakan keindahan dan kedalaman pesan yang terkandung dalam kitab suci ini.

3. Bagaimana cara mempelajari tajwid dengan baik?

Untuk mempelajari tajwid dengan baik, sebaiknya kita mencari pengajar atau guru yang kompeten dalam bidang tajwid. Kita juga dapat mengikuti kursus tajwid atau belajar melalui buku-buku dan sumber-sumber online yang dapat diandalkan. Yang terpenting adalah berlatih dan konsisten dalam mempraktikkan apa yang telah dipelajari.

Kesimpulan

Surat Al Mujadalah ayat 11 mengajarkan kepada kita pentingnya memohon ampun bagi orang-orang munafik. Tajwid dalam membaca ayat ini sangat penting untuk memahami dan menyampaikan makna yang tepat. Dengan menjaga tajwid, kita dapat memperoleh manfaat dan kedalaman dari Al-Quran. Jadi, mari kita tingkatkan kemampuan membaca Al-Quran dengan tajwid yang benar dan menyebarkan pesan-pesan kebaikan yang terkandung di dalamnya.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari tajwid lebih lanjut atau memiliki pertanyaan lain seputar Surat Al Mujadalah ayat 11, jangan ragu untuk menghubungi kami. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam memahami Surat Al Mujadalah ayat 11 dan pentingnya tajwid dalam membaca Al-Quran.

Safik
Mengarang buku dan mendalamkan pemahaman sastra. Antara penulisan dan pengajaran sastra, aku menjelajahi kreativitas dan analisis dalam tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *