Menyusun Flowchart Bubble Sort: Cara Mudah Mengurutkan Data Secara Teratur

Posted on

Setiap kali kita mendengar kata “sorting” dalam dunia pemrograman, pikiran kita sering langsung tertuju pada algoritma Bubble Sort. Bagi kita yang tidak terlalu memiliki pengetahuan dalam matematika atau dunia pemrograman, mungkin terdengar seperti hal yang rumit dan membingungkan. Tapi jangan khawatir, mengurutkan data dengan menggunakan Bubble Sort sebenarnya tidak serumit yang kamu bayangkan.

Bubble Sort adalah salah satu algoritma pengurutan sederhana yang sering digunakan untuk mengurutkan data dengan cepat. Walau mungkin tidak ada yang mengira bahwa kita akan mengupas tentang Bubble Sort dalam bahasan ini, ternyata mempelajari dan mengimplementasikannya ke dalam flowchart ternyata lebih sederhana daripada yang kita bayangkan.

Sebelum memulai, mari kita bahas sejenak apa itu flowchart. Flowchart adalah sebuah diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses atau langkah terperinci dalam suatu program atau algoritma. Dalam hal ini, kita akan menggunakan flowchart untuk menggambarkan langkah-langkah dalam proses Bubble Sort.

Pertama, mari kita visualisasikan data yang akan kita urutkan dalam bentuk sebuah array. Misalkan kita punya sebuah array dengan angka-angka yang masih acak dan belum terurut. Misalkan: [5, 2, 8, 1, 9]

Langkah pertama dalam Bubble Sort adalah membandingkan dua angka pertama dalam array, yaitu angka pertama dan angka kedua. Dalam contoh kita, adalah 5 dan 2. Jika angka pertama lebih besar daripada angka kedua, maka kita akan menukar posisi dari kedua angka tersebut. Jika tidak, maka kita akan membiarkannya tetap pada posisi semula.

Selanjutnya, kita akan membandingkan angka kedua dengan angka ketiga. Jika angka kedua lebih besar, kita kembali akan menukar posisinya. Dan begitu seterusnya, kita akan terus membandingkan angka-angka bersebelahan dalam array sampai kita mencapai angka terakhir dalam array tersebut.

Setelah kita melakukan satu “rute” penuh, artinya kita sudah membandingkan dan menukarkan posisi jika diperlukan pada seluruh pasangan angka dalam array, maka kita akan kembali ke awal dan mulai dari awal lagi. Tentu saja kita harus melanjutkan proses ini sampai kita bisa melewati seluruh rute tanpa harus melakukan satu pun perubahan.

Kita bisa menganggap ini seperti gelembung yang terus naik ke permukaan. Jika ada gelembung yang terperangkap di tengah-tengah dan tidak bisa mencapai permukaan, maka kita harus terus menerus mengulangi langkah-langkah sebelumnya sampai tidak ada gelembung lagi yang terperangkap.

Jadi, kesimpulannya, flowchart untuk Bubble Sort adalah langkah-langkah sederhana untuk membandingkan pasangan angka dalam array dan menukar posisi jika diperlukan, hingga kita mendapatkan hasil akhir di mana seluruh data sudah terurut dengan rapi.

Mungkin terdengar rumit pada awalnya, tapi ketika kamu mulai menerapkan Bubble Sort ke dalam flowchart, semua akan terasa lebih mudah. Jadi, jangan takut untuk mencoba! Semoga artikel ini bisa membantumu dalam membuat flowchart untuk Bubble Sort dengan penggunaan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Selamat mencoba!

Apa Itu Bubble Sort? Flowchart dan Penjelasan Lengkap

Bubble sort adalah salah satu algoritma pengurutan sederhana yang digunakan untuk mengurutkan elemen dalam sebuah daftar atau array. Algoritma bubble sort ini bekerja dengan cara membandingkan pasangan elemen tetangga kemudian menukar posisi jika urutan pasangan tersebut salah. Proses ini diulang secara berulang-ulang sampai semua elemen terurut dengan benar.

Flowchart Bubble Sort

Berikut adalah flowchart untuk bubble sort:

Flowchart Bubble Sort

Pada awalnya, bubble sort membandingkan pasangan elemen pertama dan kedua dalam daftar. Jika elemen pertama lebih besar dari elemen kedua, maka posisi kedua elemen tersebut akan ditukar. Jika posisinya tidak perlu ditukar, maka bubble sort akan membandingkan pasangan kedua dan ketiga, dan seterusnya, sampai akhir daftar.

Proses ini akan terus dilakukan secara berulang hingga tidak ada lagi pasangan elemen yang perlu ditukar. Pada setiap iterasi, elemen terbesar dalam daftar akan naik ke posisi yang benar. Oleh karena itu, metode ini disebut bubble sort, karena elemen terbesar seperti gelembung yang naik ke permukaan.

Proses bubble sort berlangsung sebagai berikut:

Inisialisasi

  • Mulailah dengan menginisialisasi variabel i dengan nilai 0 sebagai indeks pertama.
  • Tentukan ukuran daftar yang akan diurutkan dan simpan dalam variabel n.
  • Inisialisasi variabel swapped dengan nilai false.

Loop Utama

Pada setiap iterasi, variabel i akan diinkremen untuk melacak elemen terakhir yang telah terurut. Loop utama berjalan sebanyak n kali, di mana n adalah jumlah elemen dalam daftar.

Loop Internal

Pada setiap loop internal, bandingkan elemen saat ini dengan elemen berikutnya. Jika elemen saat ini lebih besar dari elemen berikutnya, tukar posisi keduanya.

Tandai Ada Perubahan

Jika ada pertukaran posisi dalam loop internal, tandai bahwa ada perubahan dengan mengubah nilai variabel swapped menjadi true.

Cek Apakah Ada Perubahan

Jika tidak ada pertukaran posisi dalam loop internal, ini menandakan bahwa semua elemen telah terurut dengan benar, maka keluar dari loop utama.

Implementasi Bubble Sort dalam Pseudocode

Berikut adalah pseudocode untuk implementasi bubble sort:

procedure bubbleSort(list : array of integers)
    n = length(list)
    swapped = false

    for i = 0 to n - 1
        for j = 0 to n - 1 - i
            if list[j] > list[j + 1]
                swap(list[j], list[j + 1])
                swapped = true
            end if
        end for

        if swapped = false
            break
        end if
    end for
end procedure

Keuntungan dan Kerugian Bubble Sort

Keuntungan dari bubble sort adalah algoritma ini sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, bubble sort juga dapat mengurutkan elemen dengan jumlah yang kecil atau elemen yang hampir terurut dengan cepat.

Namun, bubble sort memiliki beberapa kelemahan. Pertama, algoritma ini tidak efisien digunakan untuk mengurutkan daftar dengan jumlah elemen yang besar karena kompleksitas waktu-eksekusi yang tinggi. Selain itu, bubble sort juga memiliki kelemahan dalam menangani elemen yang memiliki nilai yang sama.

Cara Bubble Sort dengan Penjelasan Lengkap

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan bubble sort:

Langkah 1: Inisialisasi

Mulailah dengan menginisialisasi variabel i dengan nilai 0 sebagai indeks pertama.

Tentukan ukuran daftar yang akan diurutkan dan simpan dalam variabel n.

Inisialisasi variabel swapped dengan nilai false.

Langkah 2: Loop Utama

Pada setiap iterasi, variabel i akan diinkremen untuk melacak elemen terakhir yang telah terurut. Loop utama berjalan sebanyak n kali, di mana n adalah jumlah elemen dalam daftar.

Langkah 3: Loop Internal

Pada setiap loop internal, bandingkan elemen saat ini dengan elemen berikutnya. Jika elemen saat ini lebih besar dari elemen berikutnya, tukar posisi keduanya.

Langkah 4: Tandai Ada Perubahan

Jika ada pertukaran posisi dalam loop internal, tandai bahwa ada perubahan dengan mengubah nilai variabel swapped menjadi true.

Langkah 5: Cek Apakah Ada Perubahan

Jika tidak ada pertukaran posisi dalam loop internal, ini menandakan bahwa semua elemen telah terurut dengan benar, maka keluar dari loop utama.

Langkah 6: Ulangi Loop Internal

Kembali ke langkah 3 dan ulangi loop internal hingga semua elemen terurut dengan benar.

Langkah 7: Selesai

Setelah semua elemen terurut, proses bubble sort telah selesai. Daftar sudah terurut dengan benar secara menaik.

Contoh Implementasi Bubble Sort dalam Python

Berikut adalah contoh implementasi bubble sort dalam bahasa pemrograman Python:

def bubbleSort(arr):
    n = len(arr)
    swapped = False

    for i in range(n):
        for j in range(0, n - i - 1):
            if arr[j] > arr[j + 1]:
                arr[j], arr[j + 1] = arr[j + 1], arr[j]
                swapped = True

        if swapped == False:
            break

    return arr

# Contoh penggunaan bubble sort
arr = [64, 34, 25, 12, 22, 11, 90]
sorted_arr = bubbleSort(arr)

print("Daftar hasil pengurutan:")
for i in range(len(sorted_arr)):
    print(sorted_arr[i])

FAQ (Frequently Asked Questions)

Pertanyaan 1: Apakah bubble sort merupakan algoritma yang efisien?

Jawaban:
Bubble sort tidak efisien untuk mengurutkan daftar dengan jumlah elemen yang besar. Algoritma ini memiliki kompleksitas waktu-eksekusi yang tinggi, yaitu O(n^2), di mana n adalah jumlah elemen dalam daftar. Oleh karena itu, untuk daftar dengan jumlah elemen yang besar, disarankan untuk menggunakan algoritma pengurutan lain yang lebih efisien, seperti quick sort atau merge sort.

Pertanyaan 2: Apakah bubble sort dapat digunakan untuk mengurutkan daftar yang memiliki elemen dengan nilai yang sama?

Jawaban:
Bubble sort memiliki kelemahan dalam menangani elemen yang memiliki nilai yang sama. Ketika ada dua elemen dengan nilai yang sama, algoritma ini tidak bisa memastikan urutan relatif kedua elemen tersebut. Oleh karena itu, jika anda perlu mengurutkan daftar yang mungkin memiliki elemen dengan nilai yang sama, sebaiknya menggunakan algoritma pengurutan lain yang lebih stabil, seperti merge sort.

Pertanyaan 3: Dapatkah bubble sort digunakan untuk mengurutkan data yang tidak berbentuk daftar atau array?

Jawaban:
Secara teori, bubble sort dapat digunakan untuk mengurutkan data yang tidak berbentuk daftar atau array, asalkan data tersebut dapat diakses dan dibandingkan satu sama lain. Misalnya, jika data disimpan dalam struktur data seperti linked list, maka bubble sort dapat diterapkan dengan modifikasi tertentu. Namun, dalam prakteknya, bubble sort lebih umum digunakan untuk mengurutkan daftar atau array yang dapat diakses secara langsung melalui indeks.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas apa itu bubble sort beserta flowchart dan penjelasan lengkap tentang cara kerjanya. Bubble sort adalah algoritma pengurutan sederhana yang bekerja dengan membandingkan dan menukar posisi pasangan elemen tetangga yang urutannya salah. Meskipun bubble sort mudah dipahami, namun algoritma ini tidak efisien untuk mengurutkan daftar dengan jumlah elemen yang besar.

Jika anda perlu mengurutkan daftar dengan jumlah elemen yang besar, sebaiknya menggunakan algoritma pengurutan lain yang lebih efisien, seperti quick sort atau merge sort. Namun, jika anda memiliki daftar dengan jumlah elemen yang kecil atau daftar yang hampir terurut, bubble sort dapat digunakan dengan baik karena kelebihan dari algoritma ini.

Dengan memahami bubble sort dan cara kerjanya, anda dapat menerapkannya dalam berbagai kasus pengurutan yang sesuai. Selamat mencoba dan semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!

Afwaja
Mendidik dengan kasih dan menulis karya anak-anak. Dari mengajar dengan hati hingga menciptakan cerita yang menghangatkan, aku menciptakan kedekatan dan literasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *