Contoh BEP Makanan: Restoran Seafood di Pantai Menjangan

Posted on

Memiliki bisnis kuliner, terutama restoran, bukanlah tugas yang mudah. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan, termasuk konsep, pemasaran, dan tentu saja, pengaturan biaya. Dalam hal ini, Break Even Point (BEP) atau titik impas menjadi faktor penting yang perlu diperhitungkan dengan cermat. Sebagai contoh, mari kita telusuri perhitungan BEP untuk restoran seafood yang terletak di Pantai Menjangan yang memang sedang populer di kalangan wisatawan.

Pertama-tama, kita perlu mengetahui potensi pasar yang dimiliki oleh restoran ini. Pantai Menjangan dikenal dengan keindahan alam dan suguhan pemandangan laut yang menakjubkan. Selain itu, destinasi ini juga menjadi tujuan wisata olahraga menyelam yang terkenal. Berdasarkan data dan riset, tercatat rata-rata 500 wisatawan mengunjungi pantai ini setiap akhir pekan. Jadi, bisa dikatakan bahwa restoran seafood di Pantai Menjangan memiliki potensi pasar yang cukup besar untuk dieksplorasi.

Untuk mencapai BEP yang diinginkan, restoran ini harus memiliki strategi pengendalian biaya yang efektif. Mungkin salah satu cara yang dapat dilakukan adalah bekerja sama langsung dengan nelayan lokal untuk membeli bahan baku seafood dengan harga yang lebih murah. Selain itu, penggunaan bahan-bahan lokal juga dapat menekan biaya transportasi dan memastikan kualitas bahan makanan yang segar.

Dalam kasus ini, mari kita anggap pengeluaran tetap restoran per hari, seperti biaya sewa, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya, sebesar Rp 10.000.000. Pengeluaran variabel restoran per porsi makanan diestimasikan sebesar Rp 50.000. Dengan demikian, BEP restoran tersebut dapat dihitung sebagai berikut:


Persamaan BEP

Sesuai perhitungan, untuk mencapai titik impas, restoran tersebut harus menjual setidaknya 200 porsi makanan seafood per hari. Jika lebih dari 200 porsi, restoran akan menghasilkan keuntungan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa BEP sebagai indikator titik impas hanya mempertimbangkan keuntungan nol. Dalam bisnis praktisnya, restoran ini tentu memiliki tujuan untuk menghasilkan laba. Dengan potensi pasar yang besar dan kualitas makanan yang lezat, restoran seafood di Pantai Menjangan berpotensi tumbuh dan menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Jadi, contoh BEP untuk restoran seafood di Pantai Menjangan menunjukkan bahwa dengan strategi pengelolaan biaya yang tepat dan pemahaman potensi pasar, restoran dapat mencapai titik impas dan bahkan menghasilkan keuntungan yang menguntungkan. Selain itu, penggunaan bahan-bahan lokal dengan kualitas terbaik juga menjadi poin penting yang bisa menarik perhatian wisatawan sekaligus menjaga kepuasan pelanggan. Tentu saja, kesuksesan ini juga ditunjang oleh kerja keras dan komitmen dari seluruh tim restoran.

Apa Itu BEP Makanan?

BEP (Break Even Point) adalah titik impas atau titik nol laba, yaitu saat pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam bisnis makanan, BEP makanan adalah saat keuntungan yang didapatkan dari penjualan makanan mencapai titik impas atau titik nol laba.

Cara Menghitung BEP Makanan

Untuk menghitung BEP makanan, Anda perlu mempertimbangkan beberapa variabel penting, yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), dan harga jual per porsi makanan.

Langkah-langkah untuk menghitung BEP makanan adalah sebagai berikut:

1. Tentukan Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah seiring dengan volume produksi atau penjualan makanan. Contoh biaya tetap dalam bisnis makanan antara lain sewa tempat, gaji karyawan, dan peralatan dapur. Hitung dan catat jumlah biaya tetap Anda.

2. Tentukan Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan makanan. Contoh biaya variabel dalam bisnis makanan antara lain bahan baku, listrik, dan bahan baku. Hitung dan catat jumlah biaya variabel Anda.

3. Tentukan Harga Jual per Porsi Makanan

Tentukan harga jual per porsi makanan yang sesuai dengan pasar dan menghasilkan keuntungan yang diinginkan. Harga jual per porsi makanan harus mencakup biaya tetap, biaya variabel, dan keuntungan yang diinginkan.

4. Hitung Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara harga jual per porsi makanan dan biaya variabel per porsi. Hitung kontribusi margin dengan rumus:

Kontribusi Margin = Harga Jual per Porsi Makanan – Biaya Variabel per Porsi

5. Hitung BEP Makanan

Menggunakan kontribusi margin, hitung BEP makanan dengan rumus:

BEP Makanan = Biaya Tetap ÷ Kontribusi Margin

Setelah menghitung BEP makanan, Anda akan mengetahui berapa porsi makanan yang harus terjual agar mencapai titik impas atau titik nol laba.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apa yang Terjadi Jika Penjualan Makanan di Bawah BEP?

Jika penjualan makanan berada di bawah BEP, artinya keuntungan yang didapatkan masih belum mencapai titik impas atau titik nol laba. Hal ini menandakan bahwa bisnis makanan tersebut masih mengalami kerugian. Untuk memperbaiki keadaan ini, Anda dapat melakukan beberapa strategi seperti mengurangi biaya produksi atau meningkatkan harga jual per porsi makanan.

Apa yang Terjadi Jika Penjualan Makanan di Atas BEP?

Jika penjualan makanan berada di atas BEP, artinya keuntungan yang didapatkan sudah melebihi titik impas atau titik nol laba. Hal ini menandakan bahwa bisnis makanan tersebut sudah menghasilkan laba. Anda dapat menggunakan keuntungan ini untuk mengembangkan bisnis, meningkatkan kualitas produk, atau melakukan investasi lainnya.

Apakah BEP Makanan Tetap Sama Setiap Bulan?

Tidak, BEP makanan tidak tetap sama setiap bulan. Hal ini karena biaya tetap dan biaya variabel mungkin berubah dari bulan ke bulan. Misalnya, pada bulan tertentu Anda memiliki biaya promosi tambahan yang tidak ada pada bulan-bulan sebelumnya. Oleh karena itu, penting untuk menghitung ulang BEP makanan secara berkala untuk mendapatkan perkiraan yang lebih akurat.

Kesimpulan

Dalam bisnis makanan, menghitung BEP makanan merupakan langkah penting untuk mengetahui berapa porsi makanan yang harus terjual agar mencapai titik impas atau titik nol laba. Dengan menghitung BEP, Anda dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan keuntungan dan mengelola bisnis makanan Anda dengan lebih efektif.

Jangan lupa untuk secara berkala menghitung ulang BEP makanan untuk memperoleh perkiraan yang lebih akurat, karena biaya tetap dan biaya variabel bisa berubah dari bulan ke bulan. Selain itu, analisis penjualan makanan Anda secara teratur dan cari cara untuk meningkatkan penjualan agar mencapai dan melebihi BEP.

Jadi, sekaranglah saat yang tepat untuk menghitung BEP makanan Anda dan mengambil langkah-langkah menuju kesuksesan bisnis makanan yang lebih besar!

Dikri
Mengajar dengan inspirasi dan menulis cerita yang cerdas. Antara memberi dorongan dan menciptakan kisah, aku menciptakan pengetahuan dan inspirasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *