Tulisan Arab Surat Abasa

Posted on

Surat Abasa adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki makna dan pesan yang sangat penting dalam kehidupan kita. Surat Abasa adalah surat ke-80 dari 114 surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di masa Rasulullah saw. Surat ini terdiri dari 42 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makiyyah.

Surat Abasa, yang artinya “Ia (Nabi Muhammad) tegang dan berpaling”, menceritakan salah satu peristiwa dalam kehidupan Nabi Muhammad saw. Saat itu, Nabi sedang sedang berbicara kepada salah satu pemimpin quraisy tentang keimanan dan kehidupan akhirat. Tiba-tiba, datanglah seorang buta, bernama Abdullah bin Ummi Maktum, yang ingin mendapatkan pemahaman tentang Islam. Namun, Nabi Muhammad saw. berpaling dari Abdullah karena tengah berbicara dengan orang kafir yang memiliki kekuasaan dan pengaruh besar di Mekah pada saat itu.

Kemudian, Allah SWT menegur Nabi Muhammad saw. dalam Surat Abasa dan mengingatkan bahwa pentingnya memberikan perhatian dan pengajaran kepada setiap individu. Surat ini mengajarkan kita sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya kesabaran, penyayang, dan kepedulian terhadap sesama manusia.

Meskipun penafsiran surat ini secara spesifik berkaitan dengan peristiwa tersebut, tetapi kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran secara umum dari Surat Abasa. Surat ini mengajarkan betapa pentingnya memberikan perhatian kepada setiap orang, tanpa memandang identitas, status, atau kondisi fisik mereka. Setiap orang memiliki hak untuk diberikan pelajaran tentang agama dan mendapatkan perhatian yang layak.

Surat Abasa juga dapat menjadi pengingat bagi kita agar tidak terpaku dengan hal-hal duniawi dan melupakan pentingnya urusan akhirat. Kadang-kadang, kehidupan sehari-hari yang sibuk membuat kita terjebak dalam kesibukan dunia yang lupa akan akhirat. Surat ini mengajarkan kita bahwa penting untuk mengalihkan perhatian kita dari dunia yang fana menuju kehidupan yang abadi.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kecintaan kita terhadap Al-Qur’an, Surat Abasa dapat menjadi salah satu surat yang kita pelajari dan teladani. Jadi, janganlah kita lupa untuk mengambil waktu dan membaca serta memahami surat ini, sehingga kita dapat mengambil pelajaran berharga dalam kehidupan kita.

Semoga artikel ini memberikan wawasan dan pengetahuan yang berguna tentang Surat Abasa. Mari kita bersama-sama meningkatkan pemahaman kita tentang Al-Qur’an dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kita.

Apa Itu Tulisan Arab Surat Abasa?

Tulisan arab surat abasa adalah salah satu surat yang terdapat dalam Al-Quran. Surat ini termasuk dalam golongan surat makiyah yang artinya turun di Mekah. Surat Abasa adalah surat ke-80 dalam urutan mushaf Al-Quran dan terdiri dari 42 ayat.

Surat Abasa dinamakan demikian karena kata “abasa” yang terdapat pada ayat pertama surat ini, yang artinya “Dia mengerutkan muka dan berpaling”. Surat ini berkisah tentang peristiwa yang terjadi saat Rasulullah Muhammad s.a.w mendapat kunjungan dari seorang peminta bantuan buta.

Tujuan dari penurunan Surat Abasa adalah untuk memberikan peringatan kepada orang-orang yang berbuat sombong dan tidak mau menghargai kebenaran dan petunjuk. Allah menegaskan pentingnya memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, terlebih kepada kaum dhuafa seperti orang buta dan yatim piatu.

Surat Abasa juga mengandung pesan penting bahwa Islam datang untuk memberikan petunjuk kepada seluruh umat manusia tanpa memandang status sosial, kekayaan, atau kekuasaan seseorang. Rasulullah Muhammad s.a.w diutus sebagai rahmat bagi alam semesta untuk membimbing manusia ke jalan yang benar.

Cara Tulisan Arab Surat Abasa

Untuk menulis surat Abasa dalam tulisan Arab, kita membutuhkan pengetahuan tentang huruf Arab dan tata cara penulisan huruf Arab yang baik dan benar. Berikut adalah cara penulisan Surat Abasa dengan penjelasan lengkap:

1. Mengetahui Tanda Baca dan Harakat

Sebelum mulai menulis Surat Abasa dalam tulisan Arab, kita perlu memahami tanda baca dan harakat dalam huruf Arab. Tanda baca dan harakat digunakan untuk memberikan penekanan dan membantu dalam membaca huruf Arab dengan benar.

Contoh harakat pada huruf Arab:
– Fathah (ً) yang menunjukkan bunyi “a”
– Kasrah (ِ) yang menunjukkan bunyi “i”
– Dhammah (ٌ) yang menunjukkan bunyi “u”
– Sukun (ٍ) yang menunjukkan tanpa bunyi vokal

Contoh tanda baca pada huruf Arab:
– Alif Lam (اَل) yang menunjukkan “the” dalam bahasa Arab
– Alif Lam Ta’rif (اَلْـ) yang menunjukkan “the” dalam bahasa Arab dan menandakan bahwa kata benda yang menyertainya sudah diketahui

2. Menulis Surat Abasa dalam Tulisan Arab

Setelah memahami tanda baca dan harakat, kita dapat mulai menulis Surat Abasa dalam tulisan Arab. Berikut adalah penulisan Surat Abasa dengan ayat-ayatnya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الْعَابَسَةُۖ عَنْ آيَاتِ اللَّهِ أَعْجَبَهُمْ کَانُوْا لَّا يَخْرُجُوْنَ

أَلَّا یُخْرِجَ عَلَی فَمِهِۖ

فَانْطَلَقَ یَسْعٰی بِه۪ۚ

وَجَاءَۤ اَمْرُهٗۙ

فَأَنْجَی نَجَىٰهُ

اَمَّا مَنْ اسْتَغْنٰی

فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّی

وَمَا عَلَیْكَ أَلَّا يَزَّكَّی

وَأَمَّا مَنْ جَاءَکَ یَسْعٰی

وَهُوَ یَخْشَیۡ

فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّیٰ

کَلَّاۤ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌۚ

فَمَنْ شَآءَ ذَکَرَهٗ

فِیۡ صُحُفٍ مَّكَرَّمَۃٍۚ

مَّرْفُوۡعَةٍۚ مُّطَهَّرَۃٍۚ

بِاَیۡدِیۡ سَفَرَۃٍۙ

کِرَامِہٖ رَاقِیَۃٍۚ

قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَاۤ اَکْفَرَهٗ

مِنْ اَیِّ شَیْءٍ خَلَقَهٗ

مِنْ نُّطْفَةٍۭ خَلَقَهُۚ

فَقَدَّرَهٗ فَاَقَمَّهٗ

ثُمَّ السَّبِیۡلَ یَسَّرَهٗۚ

ثُمَّ اَمَاتَهٗۖ فَاَقْبَرَهٗۗ

ثُمَّ اِذَا شَآءَ اَنْشَرَهٗ

کَلَّاۤ اَلَمْ تَکُنْ طَائِرَةً فَوْقَصَدْرِهٖۖ

فَیَقُولُ مَنْ یُّحْیِیَ الْعِظَامَ وَھِیَ رَمِیمٌ

قُلْ یُّحْیِیھَا الَّذِیْۤ اَنْشَاَهَاۘ اَوَّلَ مَرَّةٍۚ وَ ھُوَ بِکُلِّ خَلْقٍ عَلِیمٌ

اَلَّذِیْ جَعَلَ لَکُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًى فَاِذَاۤ اَنْتُمْ مِّنْۢهُ تُوۡقِدُوۡنَ

اَوَلَیْسَ الَّذِیْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰی اَنْ یَّخْلُقَ مِثْلَهُمْۗ بَلٰی وَ ھُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِیْمُ

اِنَّمَاۤ اَمْرُہٗۤ اِذَا اَرَادَ شَیْئًا اَنۢ یَّقُوْلَ لَهٗ کُنْ فَیَکُوْنُ

فَسُبْحٰنَ الَّذِیْ بِیَدِهٖ مَلَکُوْتُ کُلِّ شَیْئٍۭ وَّ اِلَيْہِ تُرْجَعُوْنَ

FAQ

1. Apa maksud dari Surat Abasa?

Maksud dari Surat Abasa adalah memberikan peringatan kepada orang-orang yang sombong dan tidak mau menghargai kebenaran serta memberikan petunjuk mengenai pentingnya memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, terutama kaum dhuafa seperti orang buta dan yatim piatu.

2. Apa yang bisa kita pelajari dari Surat Abasa?

Dari Surat Abasa, kita bisa belajar tentang pentingnya memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, menghargai kebenaran, tidak sombong, dan mengikut petunjuk Allah. Surat ini juga mengajarkan bahwa Islam datang untuk memberikan petunjuk kepada seluruh umat manusia tanpa memandang status sosial, kekayaan, atau kekuasaan seseorang.

3. Mengapa menghormati dan membantu kaum dhuafa seperti orang buta dan yatim piatu penting dalam Islam?

Menghormati dan membantu kaum dhuafa seperti orang buta dan yatim piatu merupakan ajaran Islam yang sangat penting. Islam mengajarkan kita untuk memperhatikan mereka yang lemah dan membutuhkan bantuan. Dengan membantu mereka, kita dapat memperoleh keberkahan dan mendapatkan pahala dari Allah.

Kesimpulan

Surat Abasa adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang memberikan peringatan kepada orang-orang yang sombong dan tidak mau menghargai kebenaran. Surat ini juga mengajarkan pentingnya memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, terlebih kepada kaum dhuafa seperti orang buta dan yatim piatu.

Kita dapat menuliskan Surat Abasa dalam tulisan Arab dengan memahami tanda baca dan harakat huruf Arab serta mengikuti tata cara penulisan huruf Arab yang baik dan benar. Dalam menjalankan ajaran Islam, penting untuk menghormati dan membantu kaum dhuafa, karena hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab kita sebagai muslim.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Surat Abasa, kita dapat menjadi individu yang lebih baik dan berpikiran terbuka. Mari kita tingkatkan kesadaran kita dalam membantu sesama dan menghargai keberagaman, sehingga kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan harmonis.

Ayo, mari kita semua berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk Allah dalam Surat Abasa. Bersama-sama kita bisa mewujudkan masyarakat yang saling peduli dan menghargai satu sama lain.

Alger
Mengolah kata-kata dan tubuh dengan tekad. Antara tulisan dan latihan, aku menemukan keseimbangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *