Asal Usul Candi Borobudur dalam Bahasa Jawa: Sebuah Perjalanan Menuju Ketinggian Spiritual

Posted on

Siang itu, semilir angin menyapu perbukitan hijau di Jawa Tengah. Menyelinap di antara pepohonan yang lebat, tersembul megahnya keindahan Candi Borobudur. Tepat di ujung kompleks candi, terdapat sekelompok pengunjung yang tak henti mendengarkan penjelasan pemandu wisata tentang asal usul candi paling terkenal di Indonesia ini.

Secara resmi, candi ini dikenal sebagai Borobudur, namun dalam bahasa Jawa, candi ini disebut “Bhumi Sambhara Bhudhara”. Nama yang terdengar megah dan sama menjulangnya seperti candi itu sendiri. Namun, apa sebenarnya asal usul Candi Borobudur?

Menurut para ahli, Candi Borobudur dibangun pada awal abad ke-9 Masehi oleh raja di Kerajaan Sailendra. Pembangunannya dikerjakan oleh ribuan pekerja yang memahat sekitar 60 ribu meter kubik batu andesit dengan tinggi mencapai 34,5 meter. Sungguh, angka yang benar-benar mengesankan untuk zamannya.

Tidak hanya sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur juga dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia. Secara arsitektur, desain candi ini seperti piramida dengan total 9 tingkat. Di setiap tingkatannya terdapat relief yang mengisahkan tentang kehidupan Sang Buddha.

Namun, asal usul Candi Borobudur tak begitu sederhana seperti yang dibayangkan. Kisah raja dan para pekerja ini penuh intrik dan keajaiban. Menurut legenda yang beredar di kalangan masyarakat setempat, Candi Borobudur ternyata adalah hasil dari seorang raja yang menyaksikan mimpi ketinggian spiritual.

Dalam mimpinya, raja yang saat itu bernama Samaratungga mendapat perintah dari Buddha untuk membangun sebuah candi yang bisa menjadi tempat perenungan dan kebijaksanaan. Raja pun tergerak oleh pesan dari alam gaib tersebut dan memerintahkan pembangunan yang dilaksanakan dengan penuh pengabdian dan spiritualitas.

Saat itu, ribuan pekerja bergotong-royong memindahkan batu dari berbagai tempat di sekitar candi. Mereka bekerja secara bergantian dalam tim untuk memajukan proyek besar ini. Sungguh, sebuah cerita yang menakjubkan bagaimana kekuatan iman dan pengabdian manusia dapat membangun candi megah yang mengesankan ini.

Sejarah panjang Borobudur telah memberikan daya tarik yang tak terelakkan bagi wisatawan dan para pencari kedamaian di seluruh dunia. Pengunjung yang datang ke candi ini tidak hanya terpesona oleh keindahannya, tetapi juga terhubung dengan aura khusus yang terpancar dari setiap detailnya.

Ketika matahari terbenam, dan cahaya senja menyelimuti Candi Borobudur, semangat para pekerja yang mengabadikan kisah perjalanannya di setiap relief terasa semakin dekat. Sebuah perjalanan spiritual yang membawa kedamaian dan kebijaksanaan untuk siapa pun yang bersedia melihat dan merasakannya.

Demikianlah asal usul Candi Borobudur dalam bahasa Jawa. Sebuah kisah yang merangkum dalam batu sejarah, mengungkapkan keagungan dan kemuliaan kaum Sailendra serta memberikan inspirasi kepada setiap orang yang melihatnya. Mari kita lestarikan keindahan dan kebijaksanaan yang tersimpan dalam candi megah ini, sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Apa Itu Asal Usul Candi Borobudur?

Candi Borobudur adalah salah satu keajaiban dunia yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Sebagai salah satu situs Warisan Dunia UNESCO, candi ini telah menarik perhatian banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia. Dalam bahasa Jawa, candi Borobudur disebut dengan nama “Bhumi Sambhara Bhudhara”, yang secara harfiah berarti “Gunung berisi harta benda dari para Budha”.

Cara Asal Usul Candi Borobudur

Asal usul candi Borobudur dapat ditelusuri hingga zaman Kerajaan Syailendra pada abad ke-8 Masehi. Konon, candi ini dibangun oleh Raja Samaratungga dari dinasti Syailendra sebagai wujud pengabdian kepada agama Buddha. Candi Borobudur sendiri sebenarnya tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga sebagai pusat penyebaran kebudayaan Buddha di wilayah Jawa pada masa itu.

Pembangunan Candi Borobudur

Pembangunan Candi Borobudur dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 75 tahun. Proses pembangunannya dimulai pada tahun 750 Masehi dan selesai sekitar tahun 825 Masehi. Proses pembangunan candi ini melibatkan ribuan pekerja yang terdiri dari ahli arsitektur, tukang, dan seniman dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Arsitektur Candi Borobudur

Arsitektur Candi Borobudur dapat dikategorikan sebagai candi tumpang yang terdiri dari sembilan tingkat. Setiap tingkat memiliki bentuk dan ornamen yang berbeda, namun tetap mempertahankan tema utama yaitu kehidupan dan ajaran Buddha. Secara keseluruhan, terdapat 2.672 panel relief yang menghiasi candi ini, menjadikannya sebagai candi Buddha dengan jumlah panel relief terbanyak di dunia.

Asal Usul Nama Borobudur

Nama “Borobudur” sendiri berasal dari kata “bara” yang berarti “api” dalam bahasa Jawa Kuno dan “beduhur” yang berarti “tinggi” atau “menyembah” dalam Bahasa Jawa. Jadi secara harfiah, Borobudur memiliki arti “api yang naik ke atas”. Nama tersebut mencerminkan makna penting dari candi ini, yaitu sebagai tempat penyembaham untuk mencapai tingkat pencerahan spiritual yang lebih tinggi.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi Candi Borobudur?

Waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi Candi Borobudur dapat bervariasi tergantung pada minat wisatawan. Jika Anda hanya ingin melihat-lihat secara singkat, satu jam mungkin sudah cukup. Namun, bagi wisatawan yang ingin memahami sejarah dan keindahan Candi Borobudur dengan lebih mendalam, disarankan untuk menghabiskan setidaknya setengah hari.

2. Apakah Candi Borobudur dapat diakses oleh penyandang disabilitas?

Ya, Candi Borobudur telah disesuaikan untuk mengakomodasi penyandang disabilitas. Terdapat jalur khusus yang dapat digunakan oleh kursi roda dan fasilitas lainnya untuk memastikan akses yang mudah. Namun, tetap diperlukan bantuan dari petugas untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penyandang disabilitas saat mengunjungi candi ini.

3. Apa yang harus dikenakan saat mengunjungi Candi Borobudur?

Disarankan untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan sopan saat mengunjungi Candi Borobudur. Dalam hal suhu dan cuaca, terkadang cukup panas di siang hari, jadi penting untuk menggunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh dari sinar matahari. Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan alas kaki yang nyaman karena Anda akan berjalan cukup jauh saat menjelajahi candi ini.

Kesimpulan

Candi Borobudur merupakan salah satu situs bersejarah yang kaya akan keindahan dan makna spiritual. Dengan asal usul yang kaya dan arsitektur yang megah, candi ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia. Dengan mengunjungi Candi Borobudur, Anda akan mendapatkan pengalaman yang mengesankan dan memperluas pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Candi Borobudur dan menikmati pesonanya sendiri!

Erwin
Membantu dalam riset kualitatif dan menulis tentang penemuan. Antara pengajaran dan penelitian, aku menjelajahi ilmu dan pemahaman dalam kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *