Hadits Ke 2 Arbain Nawawi: Petunjuk Bijak dari Rasulullah di Era Milenial

Posted on

Jakarta, 12 Januari 2023 – Salah satu hadits terkenal yang sering dibicarakan dan menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari adalah Hadits Ke 2 Arbain Nawawi. Hadits ini memberikan petunjuk bijak dari Rasulullah untuk era milenial saat ini.

“Apa sajakah keutamaan yang dimiliki oleh Hadits Ke 2 Arbain Nawawi?”, mungkin Anda bertanya-tanya. Simaklah ulasan berikut ini yang akan memberikan gambaran mengenai pesan penting dari hadits ini:

1. Keharusan Berbuat Baik kepada Sesama

Hadits Ke 2 Arbain Nawawi mengingatkan kita pentingnya berbuat baik kepada sesama manusia. Dalam hadits ini, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga seseorang yang tidak mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri”. Pesan ini sangat relevan dengan tantangan hidup di era milenial yang serba cepat dan individualitas yang tinggi. Melalui hadits ini, Rasulullah mengajarkan kita untuk menyebarkan kebaikan dan menghargai persaudaraan sebagai landasan menuju surga.

2. Menjaga Kebersihan dari Segala Aspek

Dalam Hadits Ke 2 Arbain Nawawi, Rasulullah juga menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan dari segala aspek. Beliau bersabda, “Iman itu terdiri dari lebih dari tujuh puluh cabang, raja dari semuanya adalah mengucapkan kalimat ‘La Ilaha Illallah’ (Tiada Tuhan selain Allah) dan yang terendah dari semuanya adalah menghapus sesuatu yang tidak bermanfaat dari jalan, dihilangkannya kotoran”. Dalam konteks yang lebih luas, tidak hanya menjaga kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan hati, pikiran, dan tindakan kita. Hal ini membangun kesadaran akan pentingnya etika, moralitas, dan menjaga lingkungan sekitar.

3. Peran Sosial yang Aktif dan Berdampak

Rasulullah menekankan pentingnya peran sosial yang aktif dan berdampak dalam Hadits Ke 2 Arbain Nawawi. Beliau menyampaikan, “Bantulah saudaramu, baik yang baik maupun yang berbuat dholim”. Dalam perkembangan teknologi dan media sosial yang pesat saat ini, pesan ini sangat relevan. Hadits ini mengajak kita untuk saling tolong-menolong, memberikan bantuan, dan dukungan kepada sesama dalam setiap kondisi, baik saat mereka membutuhkan bantuan maupun saat mereka membuat kesalahan. Dengan berperan sosial yang aktif dan berdampak, kita mampu membangun komunitas yang kuat dan harmonis di era milenial ini.

Sungguh, Hadits Ke 2 Arbain Nawawi telah memberikan petunjuk bijak dari Rasulullah yang relevan dan inspiratif bagi kehidupan di era milenial. Dengan berbuat baik kepada sesama, menjaga kebersihan dari segala aspek, dan berperan sosial yang aktif dan berdampak, kita dapat mengambil hikmah dan menerapkan nilai-nilai dalam hadits ini dalam kehidupan nyata kita. Semoga hadits ini memberikan motivasi bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu membawa perubahan positif di sekitar kita.

Sumber:
arbainnawawi.com/arbain-nawawi/2

Apa Itu Hadits ke 2 Arbain Nawawi

Hadits ke 2 Arbain Nawawi adalah salah satu hadits yang termuat dalam kitab Arbain Nawawi. Kitab ini merupakan kumpulan hadits yang dikumpulkan oleh Imam Nawawi, seorang ulama terkenal dari abad ke-13. Hadits ke 2 ini juga dikenal dengan nama Hadits Jibril atau Hadits Umar.

Penjelasan lengkap Hadits ke 2 Arbain Nawawi

Hadits ke 2 Arbain Nawawi berasal dari riwayat Umar bin Al-Khattab, salah satu sahabat Rasulullah SAW. Hadits ini menceritakan tentang saat kedatangan Jibril di tengah-tengah para sahabat Rasulullah SAW yang sedang duduk bersamanya. Jibril datang dalam bentuk seorang laki-laki dengan pakaian putih yang sangat mengesankan. Dia juga memiliki rambut yang sangat hitam dan tidak tampak ada bekas perjalanan pada tubuhnya. Para sahabat yang melihat kedatangan Jibril sangat terkesan dengan keadaannya yang begitu sempurna.

Ketika Jibril tiba, beliau mengajukan beberapa pertanyaan kepada Rasulullah SAW. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan aqidah (keyakinan), islam, dan ihsan. Rasulullah SAW menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sangat baik dan jelas. Jawaban Rasulullah SAW dalam hadits ini menjadi pokok ajaran syariat Islam yang mencakup segala aspek kehidupan, baik yang bersifat material maupun spiritual.

Salah satu inti dari hadits ke 2 ini adalah tentang konsep ikhlas dalam beribadah. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ibadah yang ikhlas adalah ibadah yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT, tanpa ada penilaian atau harapan balasan dari manusia. Ikhlas dalam ibadah merupakan salah satu prinsip utama dalam ajaran Islam, dimana setiap amalan harus dilakukan dengan kesadaran tulus kepada Allah semata.

Dalam hadits ini juga disebutkan tentang lima rukun Islam, yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Kelima rukun ini merupakan dasar ajaran Islam yang harus diterapkan oleh setiap muslim. Disamping itu, hadits ini juga menyampaikan tentang keimanan kepada malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat, dan takdir Allah.

Cara Hadits ke 2 Arbain Nawawi

Langkah-langkah Menjalankan Hadits ke 2 Arbain Nawawi

Untuk menjalankan hadits ke 2 Arbain Nawawi, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  1. Memperkuat Keyakinan: Pastikan keyakinan kita terhadap ajaran Islam kuat dan kokoh. Telah diyakinkan bahwa Islam adalah agama yang benar dan harus dijalankan dengan segenap hati.
  2. Menuntut Ilmu: Belajar tentang ajaran Islam dengan mempelajari kitab-kitab sumbernya, seperti Al-Qur’an, hadits, dan kitab-kitab fikih dan aqidah.
  3. Menerapkan Lima Rukun Islam: Melaksanakan syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji sesuai dengan tuntunan yang benar dan sahih.
  4. Menjaga Iman kepada Malaikat, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah, Hari Kiamat, dan Takdir Allah: Memiliki keyakinan yang kuat terhadap keberadaan malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat, dan takdir Allah.
  5. Mempraktekkan Ikhlas dalam Beribadah: Melakukan ibadah dengan niat yang ikhlas, yaitu semata-mata karena Allah SWT tanpa penilaian atau harapan balasan dari manusia.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang dimaksud dengan ikhlas dalam beribadah?

Ikhlas dalam beribadah adalah melakukan ibadah semata-mata karena Allah SWT, tanpa ada penilaian atau harapan balasan dari manusia.

2. Mengapa penting menjaga keyakinan kepada malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat, dan takdir Allah?

Menjaga keyakinan kepada malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat, dan takdir Allah merupakan bagian dari ajaran Islam yang harus diyakini oleh setiap muslim. Keyakinan ini membantu dalam memperkuat iman dan meneguhkan keislaman seseorang.

3. Bagaimana cara melaksanakan Lima Rukun Islam secara tepat?

Untuk melaksanakan Lima Rukun Islam dengan tepat, sebaiknya mempelajari tuntunan dan petunjuk yang benar dari Al-Qur’an, hadits, dan ulama yang kompeten. Selalu konsultasikan kepada ulama atau orang yang lebih berilmu untuk memastikan pelaksanaan yang benar.

Kesimpulan

Hadits ke 2 Arbain Nawawi merupakan hadits yang memuat ajaran penting dalam Islam. Melalui hadits ini, Rasulullah SAW memberikan pengajaran mengenai aqidah, islam, dan ihsan. Hadits ini juga menjabarkan Lima Rukun Islam dan mendorong umat muslim untuk menjaga keyakinan kepada malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat, dan takdir Allah. Selain itu, hadits ini juga menekankan pentingnya beribadah dengan ikhlas.

Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, penting bagi kita untuk memahami dan menjalankan ajaran yang terkandung dalam hadits ke 2 Arbain Nawawi. Dengan mempraktikkan dan mengamalkan ajaran tersebut, kita dapat memperkuat iman, meningkatkan kualitas ibadah, dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. Jadilah muslim yang taat dan ikhlas dalam menjalankan ajaran Islam.

Marsya
Membantu di kampus dan menciptakan karya tulis. Antara pembelajaran dan penulisan, aku menjelajahi ilmu dan imajinasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *