Belajar Tentang “Passive Voice Future” dan Bagaimana Meningkatkan Ranking di Google

Posted on

Anda mungkin pernah mendengar tentang istilah “passive voice future” ketika membaca atau mengoptimalisasi konten untuk mesin pencari, terutama Google. Apa sebenarnya “passive voice future” dan mengapa sangat penting bagi keberhasilan sebuah artikel atau halaman web di dunia SEO? Mari kita jelajahi bersama!

Dalam dunia penulisan dan pemasaran konten, menggunakan “passive voice future” mungkin bukanlah hal yang baru bagi sebagian besar dari kita. Namun, bagi mereka yang baru memasuki dunia SEO, ini mungkin masih terdengar sedikit asing.

Secara sederhana, “passive voice future” adalah gaya penulisan yang menjadikan subjek dari suatu kalimat menjadi penerima aksi, daripada pelaku aksi itu sendiri. Ini dilakukan dengan menggunakan kata kerja bentuk “to be” diikuti oleh kata kerja bentuk dasar, diikuti dengan kata bantu “will” dan bentuk past participle dari kata kerja.

Sebagai contoh, kalimat “The article will be read by thousands of people” menggunakan “passive voice future”, karena subjek (the article) menjadi penerima aksi (read), bukan pelaku aksi. Dalam kalimat tersebut, kata kerja bentuk “to be” adalah “will be”, kata kerja bentuk dasar adalah “read”, dan kata bantu adalah “will”.

Mengapa “passive voice future” begitu penting dalam SEO? Google dan mesin pencari lainnya cenderung menyukai konten yang ditulis dengan gaya “passive voice future”. Hal ini karena gaya penulisan ini memberikan kesan kelancaran dan kesopanan yang lebih baik bagi pembaca, sehingga meningkatkan pengalaman mereka ketika membaca konten di halaman web.

Selain itu, penggunaan “passive voice future” dapat membantu meningkatkan ranking di mesin pencari, terutama Google. Google menganalisis konten dengan mengidentifikasi kata kunci dan mempertimbangkan cara konten itu ditulis. Dengan mengoptimalkan penggunaan “passive voice future”, kita dapat memastikan bahwa konten kita sesuai dengan kriteria mesin pencari dan diberi peringkat yang lebih tinggi.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan “passive voice future” sebaiknya tidak berlebihan. Terlalu banyak penggunaan “passive voice future” dalam satu artikel atau halaman web dapat membuatnya terlihat dipaksakan dan kurang alami. Jangan fokus hanya pada gaya penulisan, tetapi tetap berusaha menyajikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Jadi, bagi para penulis dan pemasar konten, menguasai “passive voice future” adalah keterampilan yang penting dalam meningkatkan ranking di mesin pencari Google. Dengan menggabungkan gaya penulisan jurnalistik yang santai dengan teknik “passive voice future” yang efektif, kita dapat menciptakan konten yang menarik perhatian pembaca dan mesin pencari. Jadi, tidak ada salahnya untuk belajar dan terus mengasah kemampuan kita dalam mengoptimalkan “passive voice future” dalam konten kita!

Apa Itu Passive Voice Future?

Apa itu passive voice future? Passive voice future adalah bentuk kalimat pasif dalam bentuk waktu yang akan datang. Dalam tata Bahasa Inggris, passive voice digunakan ketika fokus kalimat adalah pada objek yang menerima tindakan, bukan pada pelaku tindakan itu sendiri. Penggunaan passive voice future memberikan kesan bahwa suatu peristiwa atau tindakan akan terjadi di masa depan dan objek akan menjadi penerima dari tindakan tersebut.

Cara Passive Voice Future

Untuk membuat kalimat passive voice future, Anda perlu mengikuti aturan dan pola secara konsisten. Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat kalimat passive voice future:

1. Menentukan Tenses

Tentukan tense atau waktu yang akan digunakan dalam kalimat, apakah itu simple present future, present continuous future, present perfect future, atau lainnya. Misalnya, kita akan menggunakan simple present future dalam contoh di bawah ini.

2. Menentukan Kata Kerja Bantu

Kata kerja bantu yang digunakan dalam passive voice future adalah “will be”. Ini menunjukkan bahwa tindakan akan terjadi di masa depan. Contoh: will be, is going to be, dll.

3. Menentukan Objek dan Tindakan

Tentukan objek dari kalimat Anda, yaitu orang atau hal yang akan menerima tindakan. Kemudian tentukan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sesuatu terhadap objek tersebut.

4. Mengubah Kata Kerja Utama Menjadi Bentuk Past Participle

Mengubah kata kerja utama menjadi bentuk past participle. Misalnya, kata kerja “write” dalam kalimat active voice “She will write a book” akan menjadi “written” dalam kalimat passive voice future “A book will be written by her”.

5. Mengatur Kalimat

Mengatur kalimat dengan memposisikan objek di depan dan kata kerja bantu serta kata kerja utama di belakangnya. Bisa juga ditambahkan oleh atau oleh frasa untuk memperjelas pelakunya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat kalimat passive voice future yang benar dan mengungkapkan bahwa suatu peristiwa atau tindakan akan terjadi di masa depan.

FAQ

1. Apa bedanya passive voice future dengan passive voice present?

Passive voice future mengindikasikan bahwa suatu peristiwa akan terjadi di masa depan, sementara passive voice present mengindikasikan bahwa suatu peristiwa sedang terjadi atau terjadi secara umum. Contohnya, “The book will be read by her” (passive voice future) vs “The book is being read by her” (passive voice present).

2. Mengapa kita menggunakan passive voice future?

Passive voice future digunakan untuk menekankan pada objek yang menerima tindakan, dan memberikan kesan bahwa tindakan tersebut akan terjadi di masa depan. Hal ini berguna ketika kita ingin menyoroti objek daripada pelaku tindakan.

3. Bagaimana cara mengubah kalimat active voice menjadi passive voice future?

Untuk mengubah kalimat active voice menjadi passive voice future, kita perlu menggunakan kata kerja bantu “will be” diikuti dengan bentuk past participle dari kata kerja utama. Objek dari kalimat active voice akan menjadi subjek dalam kalimat passive voice future.

Kesimpulan

Passive voice future adalah bentuk kalimat pasif yang digunakan untuk menyampaikan bahwa suatu peristiwa atau tindakan akan terjadi di masa depan dan objek akan menjadi penerima dari tindakan tersebut. Dalam membuat kalimat passive voice future, langkah-langkah melibatkan menentukan tense, menentukan kata kerja bantu, menentukan objek dan tindakan, mengubah kata kerja utama menjadi bentuk past participle, dan mengatur kalimat sesuai pola. Penggunaan passive voice future berguna ketika ingin menekankan objek daripada pelaku tindakan dan memberikan kesan bahwa tindakan akan terjadi di masa depan.

Apakah Anda siap untuk menggunakan passive voice future dalam tulisan Anda? Cobalah untuk mempraktikkannya dan temukan cara terbaik untuk mengungkapkan ide Anda dengan tone informatif dan profesional!

Otello
Mengajar generasi muda dan menulis cerita untuk mereka. Antara menginspirasi anak-anak dan menciptakan cerita, aku menciptakan literasi dan kebahagiaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *