Surat Al Hajj Ayat 11-20: Menggugah Kepedulian pada Sesama dengan Sentuhan Kebaikan

Posted on

Jakarta, 28 September 2023 – Surat Al Hajj ayat 11-20 menjadi salah satu ayat yang penuh dengan makna kepedulian kepada sesama di dalam agama Islam. Ayat-ayat ini dengan indah menggambarkan pentingnya sentuhan kebaikan dalam menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik. Mari kita simak dengan gaya santai namun tetap bernilai jurnalistik dalam meresapi makna dari ayat-ayat mulia ini.

Daftar Isi

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan lain selain (Allah), mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat mencintai Allah. Dan jika sekiranya orang-orang yang berbuat ziin[1] itu melihat azab (yang mereka yakini),
tentulah mereka mengetahui Bahwa kekuatan itu benar-benar kepunyaan Allah semua dan Bahwa Allah benar-benar amat berat siksa-Nya.”

Ayat pertama ini mengingatkan kita tentang pentingnya ketaatan dan ketulusan dalam menyembah Allah semata. Bagaimanapun, ada banyak orang di dunia ini yang mengabdikan diri kepada sesuatu yang lain, baik itu harta, jabatan, atau bahkan orang lain. Dengan cinta yang mereka berikan kepada sesuatu itu, tak jarang mereka lalai dalam mencintai dan memperhatikan tugas mereka sebagai manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Akan tetapi, bagi orang-orang yang beriman, cinta mereka kepada Allah tak tergantikan. Ketaatan mereka kepada-Nya menjadikan mereka penuh kasih sayang dan perhatian terhadap sesama manusia. Mereka dengan penuh kesadaran bahwa segala kekuatan dan azab berasal dari Allah, menjadi manusia yang teladan dalam memberikan perlindungan dan nilai-nilai kebajikan kepada yang membutuhkan.

“Allahlah yang menghidupkan dan mematikan. dan kepada Allah-lah kamu dikembalikan”

Ayat ini menyadarkan kita bahwa kehidupan dunia ini merupakan perjalanan sementara menuju kembali kepada Allah. Hanya Dia yang memiliki kekuasaan untuk memberikan kehidupan dan merampasnya. Dengan pemahaman ini, manusia dituntut untuk menghargai setiap momen kehidupan dan menggunakannya dengan penuh manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Setiap tindakan kebaikan yang kita lakukan adalah bagian dari bentuk pengabdian kita kepada Allah, sebagai bentuk apresiasi kita atas segala nikmat yang telah diberikan. Namun, seiring dengan itu, kita juga harus menyadari bahwa akhir dari segala perjalanan ini hanyalah kembali kepada Allah semata.

“Dan apabila berkata Allah kepada mereka, “Jagalah shalat dan berikan (zakat).” Demikianlah yang dipesankan Allah kepada mereka padahal mereka tidak lebih suka (melakukannya).”

Perintah Allah untuk menjaga shalat dan memberikan zakat menjadi sebuah himbauan indah bagi kita. Meski kadang-kadang kita enggan melakukannya, dalam ayat ini Allah menegaskan pentingnya melaksanakan kedua kegiatan tersebut. Shalat sebagai sarana untuk mempererat ikatan antara kita dengan Sang Rahman, sementara zakat menjadi cara untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama yang membutuhkan.

Ada berbagai macam cara kita bisa menunjukkan kepedulian kepada yang lain, dan salah satunya adalah melalui pembersihan jiwajiwa melalui shalat dan bersedia berbagi rezeki kita melalui zakat. Dalam surat ini, Allah mengingatkan kita tentang pentingnya melaksanakan kedua amalan tersebut sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama manusia.

“Dan ada orang-orang yang berkata, “Ya Rabbi, berilah kami (bagian) dari harta yang baik dalam dunia” dan mereka tidak mendapat bagian dalam akhirat.”

Ayat terakhir memberikan kita gambaran jelas tentang kesalahan pemikiran yang sering terjadi di masyarakat. Banyak orang yang lebih fokus pada harta dan kekayaan materi di dunia ini, tanpa memperhatikan akhirat yang sebenarnya merupakan tujuan akhir perjalanan kita. Padahal, kekayaan yang bisa kita nikmati di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan kekayaan di akhirat adalah yang sebenarnya.

Oleh karena itu, Surat Al Hajj ayat 11-20 menjelaskan betapa pentingnya kita menjaga keseimbangan antara kehidupan di dunia dengan kehidupan di akhirat. Kita harus tetap fokus pada tujuan akhir perjalanan ini dan berusaha untuk melakukan segala kebaikan yang dapat membawa kita mendapatkan bagian yang baik di dunia dan di akhirat nanti.

Demikianlah paparan singkat mengenai surat Al Hajj ayat 11-20, yang mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kepedulian kepada sesama dalam menjalani kehidupan. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut, kita dapat menjadi manusia yang lebih baik dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik untuk dihuni oleh semua makhluk Allah. Semoga paparan ini bermanfaat bagi kita semua dalam memahami pesan dari Surat Al Hajj ayat 11-20.

Apa Itu Surat Al Hajj Ayat 11-20?

Surat Al Hajj merupakan surat ke-22 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 78 ayat. Surat ini diturunkan di Mekah dan dinamakan Al Hajj karena mengandung banyak ayat yang membahas tentang ibadah haji. Ayat 11-20 merupakan sebagian dari surat ini yang mengandung penjelasan penting mengenai haji serta nilai-nilai yang dapat dipetik dari pelaksanaan ibadah tersebut.

Ayat 11-13: Panggilan Allah untuk Melakukan Haji

Surat Al Hajj ayat 11-13 merupakan panggilan Allah SWT kepada umat muslim untuk melaksanakan ibadah haji. Allah memerintahkan agar mereka datang ke Baitullah, yaitu Ka’bah di Mekah, untuk memenuhi tugas agama yang telah ditetapkan-Nya. Haji adalah ibadah yang wajib dilakukan setidaknya sekali seumur hidup bagi mereka yang memiliki kemampuan fisik dan keuangan.

Ayat 14-16: Keutamaan Haji dan Pembuktian Ketahanan Ibrahim

Ayat-ayat ini menjelaskan keutamaan haji serta menggambarkan ketahanan dan keteguhan hati Nabi Ibrahim AS dalam menghadapi cobaan dari Allah. Nabi Ibrahim AS adalah contoh teladan bagi umat Muslim dan melaksanakan ibadah haji merupakan bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan ketekunan beliau dalam menjalani perintah Allah.

Ayat 17-19: Tidak Ada Perlombaan dalam Kebaikan

Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa dalam melaksanakan haji, tidak ada perlombaan dalam kebaikan. Tidak ada keutamaan yang didapatkan dari berlomba-lomba dan mengejar dunia semata. Haji bukanlah ajang untuk memamerkan kemewahan dan kekayaan, tetapi lebih kepada penghambaan diri kepada Allah dan menjalin ikatan serta persaudaraan dengan umat Muslim lainnya.

Ayat 20: Hukuman untuk Orang yang Kufur Terhadap Haji

Ayat terakhir dalam rentang ayat 11-20 ini menyatakan bahwa Allah mengancam akan memberikan hukuman yang pedih bagi mereka yang mengingkari keutamaan dan keabsahan ibadah haji. Haji adalah kesempatan untuk memperoleh ampunan, pahala, dan keberkahan dari Allah, oleh karena itu tidak pantas bagi seseorang untuk meremehkan atau menolak untuk melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.

Cara Melaksanakan Surat Al Hajj Ayat 11-20

Mengutip ayat-ayat dalam Surat Al Hajj ini, berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai cara melaksanakan surat tersebut:

1. Menyerukan Panggilan Allah untuk Melakukan Haji

Sebagai langkah pertama, umat Muslim harus mengindahkan panggilan Allah untuk melaksanakan ibadah haji. Ini berarti menunaikan kewajiban untuk melakukan perjalanan ke Baitullah, yaitu Ka’bah di Mekah, untuk memulai haji.

2. Memahami Keutamaan Haji dan Pembuktian Ketahanan Ibrahim

Sebagai calon haji, penting untuk memahami keutamaan haji dan kesabaran Nabi Ibrahim AS dalam menghadapi cobaan dari Allah. Dengan mempelajari kisah dan ajaran beliau, kita dapat meneladani sifat-sifat ketekunan dan kesabaran yang dibutuhkan selama perjalanan haji.

3. Menyingkirkan Motif Perlombaan dalam Kebaikan

Selama menjalankan ibadah haji, penting untuk mengingat bahwa tidak ada perlombaan dalam kebaikan. Haji bukanlah ajang untuk memamerkan kemewahan atau prestige, tetapi merupakan bentuk penghambaan yang tulus kepada Allah dan membina ikatan persaudaraan dengan kaum Muslimin.

4. Menghargai dan Menghormati Nilai-nilai Haji

Pada setiap tahapan ibadah haji, seperti melakukan thawaf di Ka’bah, melempar jumrah, serta melaksanakan sa’i, kita harus menghormati dan menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam setiap ritual. Ini berarti menjalankan semua tindakan dengan kesungguhan, ketaatan, dan rasa syukur kepada Allah.

5. Menghindari Kufur terhadap Haji

Tentu saja, sebagai umat Muslim yang melaksanakan ibadah haji, kita harus sepenuhnya menghormati dan menghargai nilai-nilai serta keutamaan yang terkandung dalam haji. Meremehkan atau menolak untuk melaksanakan haji secara batiniah dan lahiriah dapat berakibat hukuman dari Allah yang sangat pedih.

Pertanyaan Umum tentang Surat Al Hajj Ayat 11-20

1. Mengapa haji dianggap sebagai kewajiban bagi umat Muslim?

Haji dianggap sebagai kewajiban bagi umat Muslim karena merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Melalui ibadah ini, umat Muslim memiliki kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan Allah, mendapatkan ampunan dosa, serta meneguhkan dan memperkokoh persaudaraan sesama Muslim.

2. Mengapa Nabi Ibrahim AS menjadi teladan dalam pelaksanaan haji?

Nabi Ibrahim AS dipandang sebagai teladan dalam pelaksanaan haji karena kesabaran dan ketekunan beliau dalam menghadapi cobaan dari Allah. Dalam kisahnya, Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah untuk mengorbankan putra kesayangannya, Ismail, sebagai tanda kesetiaan dan ketaatannya kepada-Nya.

3. Mengapa penting untuk menghindari motif perlombaan dalam kebaikan saat melaksanakan haji?

Haji adalah ibadah yang seluruh umat Muslim wajib lakukan, tidak peduli apakah mereka kaya atau miskin. Oleh karena itu, tidak ada perlombaan dalam kebaikan saat melaksanakan haji. Haji bukanlah tentang memamerkan kemewahan atau status sosial, melainkan tentang penghambaan tulus kepada Allah dan menyatukan seluruh umat Muslim dalam ikatan yang kuat.

Kesimpulan

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu. Surat Al Hajj ayat 11-20 memberikan penjelasan penting mengenai pelaksanaan haji serta nilai-nilai yang dapat dipetik dari ibadah tersebut. Melalui haji, umat Muslim memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, mendapatkan ampunan-Nya, dan memperkuat ikatan persaudaraan dengan sesama Muslim.

Janganlah kita meremehkan atau menunda-nunda pelaksanaan haji, karena hukuman Allah sangatlah pedih bagi mereka yang mengingkari keberkahan dan keutamaan ibadah tersebut. Mari kita berupaya untuk memahami dan melaksanakan haji dengan sepenuh hati, meningkatkan pengetahuan kita tentang nilai-nilai yang terkandung dalam setiap tahapan haji, dan menjaga kesucian serta keikhlasan dalam melaksanakan ibadah ini. Dengan demikian, kita akan memperoleh keberkahan, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT.

Charles
Mengajar dan mengulas karya sastra. Dari kelas sastra hingga kritik sastra, aku menciptakan pemahaman dan evaluasi dalam tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *