Lukas 19:45-48: Aduh, Ngakak Nih!

Posted on

Pekan ini, Yesus bikin heboh lagi dengan tingkah kocaknya di Bait Allah. Gak nyangka banget, jurus-jurusnya bikin para imam dan ahli Taurat mumet total. Yuk, kita ceritakan bagaimana aksi seru Lukas 19:45-48 ini!

Gimana ya rasanya kalo kita berhadapan dengan sosok yang bisa menjual mahal dan bikin barisan penjual di pasar kelabakan? Ini dia Yesus, bikin kehebohan luar biasa di Bait Allah. Dia lari-lari kesana kemari, kaya anak-anak kecil ngejar-ngejaran. Bayangin gimana ributnya, tuh!

Sambil ketawa-ketiwi, Yesus mulai ngademin diri. Dia ngebukak kantong serban, terus ngeluarin koin dan ngeluarin rantai. Keren, ya? Dia langsung ngejual segala macam barang dagangan yang ada di situ. Jangan salah, itu Bait Allah lho, tempat yang dianggap suci dan keramat. Gak heran lah pada kaget semua.

Gak berhenti sampai di situ, Yesus juga ngeluarin cambuk dan mulai mengibaskan tangan ke segala penjuru. Ah, pasti ini nih yang bikin imam-imam dan ahli Taurat geleng-geleng kepala. Mereka gak bisa ngapa-ngapain, cuman bengong dan ngeles minta penjelasan sama Yesus.

Si Yesus pun menjawab dengan tenang. Dia bilang, “Bait Allah adalah rumah ibadah, bukan sarang penjahat.” Ayolah, kocak banget tuh jawaban! Dia banget deh, bisa bikin orang tahu bahwa di Bait Allah yang seharusnya adalah tempat ibadah, ada orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaan.

Gak disangka-sangka, aksi kocak Yesus ini malah bikin orang-orang jadi kagum sama dia. Wajar banget sih, gimana gak kagum, orang kayak dia yang bisa ngasih pelajaran sekaligus lempar lelucon memang langka banget. Banyak yang mengaku sebagai pengikutnya dan dateng setiap harinya untuk denger ceramah lucunya.

Dari cerita ini, kita bisa ambil pelajaran penting nih. Kita gak boleh diam aja kalo ada hal yang gak beres di tempat yang kita anggap suci dan keramat. Kita harus berani bersuara dan mengingatkan kalau ada yang tak sesuai. Ya kan?

Intinya, aksi humoris Yesus di Lukas 19:45-48 bikin kita gak bisa berhenti ketawa sambil mikir. Belajar dari sini, kita perlu berani mengkritik dan melihat apa yang seharusnya diperbaiki, meskipun di tempat yang dianggap suci. Yuk, sama-sama jadi pengikut Yesus yang unik dan kocak!

Apa itu Lukas 19:45-48?

Lukas 19:45-48 adalah salah satu peristiwa yang tercatat dalam Injil Lukas di Alkitab. Peristiwa ini terjadi setelah Yesus memasuki Yerusalem dan mendekati Paskah terakhir-Nya. Lukas 19:45-48 menggambarkan saat Yesus mengusir para pedagang dan pengusung mata uang dari Bait Allah atau Bait Suci.

Cara Lukas 19:45-48 Terjadi

Peristiwa ini terjadi ketika Yesus tiba di Bait Suci dan menemukan pedagang yang menjual hewan korban dan menghasilkan uang dari penukaran mata uang khusus ke mata uang yang dapat diterima di Bait Suci. Yesus marah melihat eksploitasi ini karena mereka menghalangi orang-orang untuk beribadah dengan tulus dan menyembah Allah tanpa gangguan.

Yesus mengambil tali dan membuat cambuk untuk mengusir mereka semua, dengan mengatakan kepada mereka bahwa Bait Allah seharusnya menjadi tempat doa bagi semua bangsa, tetapi mereka telah menjadikannya ‘pasar’. Yesus juga menumpahkan meja para penukar uang dan menghancurkan kandang para pedagang hewan.

Setelah mengusir mereka, Yesus mengajar tentang pentingnya Bait Allah dan kebutuhan untuk beribadah dengan sungguh-sungguh. Orang-orang yang mendengarkan-Nya terkagum-kagum akan ajaran-Nya dan kuasa-Nya.

FAQ 1: Apa arti dari Lukas 19:45-48?

Jawaban:

Lukas 19:45-48 mengandung pesan yang penting tentang perlunya kesucian dan pengurbanan yang tulus dalam beribadah kepada Allah. Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa Yesus merupakan otoritas yang tegas dalam mengatur Bait Allah dan menentang eksploitasi materi yang terjadi di dalamnya.

FAQ 2: Bagaimana peristiwa ini relevan bagi kita hari ini?

Jawaban:

Peristiwa Lukas 19:45-48 mengingatkan kita bahwa kita harus beribadah dengan tulus dan menghormati tempat-tempat suci yang dikhususkan untuk menyembah Allah. Selain itu, ini juga mengingatkan kita untuk tidak membiarkan hal-hal duniawi menghalangi kita untuk berhubungan dengan Tuhan dan berkarya bagi-Nya.

FAQ 3: Apakah tindakan Yesus dalam Lukas 19:45-48 dapat dianggap sebagai tindakan kasar?

Jawaban:

Tindakan Yesus dalam Lukas 19:45-48 sebenarnya bukan tindakan kasar. Yesus mengusir para pedagang karena mereka telah melakukan pelanggaran terhadap tujuan Bait Allah dan memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi. Tindakan Yesus adalah bentuk protes yang tegas terhadap eksploitasi dan penghinaan terhadap tempat suci.

Kesimpulannya, peristiwa Lukas 19:45-48 mengajarkan kita tentang pentingnya kesucian dalam beribadah dan pentingnya menjaga tempat-tempat suci untuk tujuan yang tepat. Kita harus beribadah dengan tulus dan tidak membiarkan hal-hal materi mempengaruhi kualitas hubungan kita dengan Tuhan. Mari kita mengambil sikap yang sama dengan Yesus untuk memastikan bahwa kita berperan dalam mempertahankan kekudusan tempat-tempat suci dan beribadah dengan sungguh-sungguh, mengorbankan diri kita untuk kemuliaan Allah.

Kaasib
Mengajar dan menulis kolom. Dari pengajaran hingga opini, aku menciptakan pemahaman dan pandangan dalam tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *