Sudi matikupun kejadian 12 ayat 1 sampai 9

Posted on

Hore! Mari kita merenungkan kekayaan kata-kata ilahi dalam kitab Kejadian, pasal 12 ayat 1 sampai 9. Mari kita bersama-sama menjelajahi dan merenungkan ayat-ayat ini yang penuh dengan hikmah dan makna.

Tlah lama sekali sejak saudara kita dari zaman dahulu, Abraham, melakukan perjalanan yang menakjubkan ini. Sebuah petualangan epic yang dimulai ketika Allah Swt berfirman kepadanya, “Keluarlah dari negeri kemurahanmu dan dari keluargamu serta dari rumah bapamu menuju negeri yang akan Kuberikan kepadamu” (ayat 1).

Anda bisa membayangkan betapa hati Abraham berdebar-debar dengan gembira mendengar panggilan Allah Swt. Mungkin ia merasa campur aduk, dengan menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya dalam perjalanannya menuju takdir yang telah ditetapkan untuknya.

Ketika kita membaca ayat ini, kita dituntun untuk bertanya pada diri sendiri, “Apakah kita siap menjawab panggilan Tuhan seperti Abraham?”

Sebagai manusia, kita kadang-kadang enggan meninggalkan zona nyaman kita. Tetapi Abraham mengesampingkan ketakutan, meninggalkan segalanya yang akrab, demi mengikuti panggilan Tuhan yang tak tergoyahkan.

Kemudian, di ayat 2, Allah Swt membuat janji luar biasa kepada Abraham, “Maka aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar” (ayat 2). Bagaimana perasaan Anda jika Tuhan mengatakan hal serupa kepada Anda? Tentu saja, itu akan menjadi kejutan yang mengguncang dan menggugah hati kita.

Janji Allah Swt kepada Abraham tidak berhenti di sana. Ia juga berjanji akan memberkati Abraham dan membuat namanya terkenal, sehingga Abraham akan menjadi berkat bagi orang lain (ayat 2). Bayangkan menjadi sumber berkat bagi banyak orang. Itu adalah sesuatu yang benar-benar luar biasa!

Selanjutnya, dalam ayat 3, Allah Swt kembali menceritakan rencana-Nya untuk Abraham. Ia menyatakan bahwa semua keluarga di muka bumi akan diberkati melalui Abraham. Itu adalah janji yang sangat besar dan tak terbayangkan.

Bagi kita yang hidup saat ini, kita bisa merasakan kehangatan dan kebenaran janji-janji ini. Meskipun telah berlalu ribuan tahun sejak Allah Swt berfirman ini, janji-janji-Nya tetap berlaku untuk kita. Allah Swt adalah Allah yang setia dan janji-Nya tak pernah berubah.

Tapi seperti Abraham, kita sendiri harus siap meninggalkan zona nyaman kita untuk menikmati janji-janji Allah Swt yang besar ini. Kita harus siap mengambil langkah iman yang besar, mengandalkan Tuhan dalam segala hal, dan mengikuti kehendak-Nya dengan penuh keyakinan.

Biarkanlah kisah Abraham menjadi inspirasi bagi kita. Biarkanlah hati kita terbakar dengan semangat untuk mengikuti panggilan Tuhan dalam hidup ini. Mari kita terus mencari kebenaran-Nya, mengandalkan janji-janji-Nya, dan menjalani hidup dengan penuh iman seperti Abraham.

Seperti yang telah kita pelajari dari kisah kejadian 12 ayat 1 sampai 9, Allah Swt adalah Tuhan yang penuh kasih dan penuh janji-janji yang luar biasa. Mari kita hidup dengan iman yang teguh, menantikan keajaiban-keajaiban yang telah dijanjikan-Nya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda siap untuk meninggalkan zona nyaman dan mengikuti panggilan Tuhan dalam hidup Anda? Ayat-ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa dengan membuka hati kita untuk tujuan dan rencana-Nya, kita akan mengalami berkat-berkat dan keajaiban yang tak terduga. Mulailah hari ini dengan menyerahkan hidup Anda kepada Tuhan dan bersiaplah untuk petualangan hidup yang tak terlupakan.

Apa itu Khotbah Kejadian 12:1-9?

Khotbah Kejadian 12:1-9 adalah salah satu peristiwa penting dalam Alkitab yang terjadi pada saat Tuhan memanggil Abram (yang kemudian namanya berubah menjadi Abraham) untuk meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi ke tanah yang akan diberikan oleh Allah sebagai tanah yang dijanjikan. Khotbah ini terjadi setelah peristiwa Babel, di mana manusia membangun menara untuk mencapai surga, melanggar perintah Tuhan, dan Tuhan bercampur aduk bahasa mereka agar mereka tidak dapat saling mengerti.

Dalam Khotbah Kejadian 12:1-9, Tuhan berkata kepada Abram, “Pergilah dari negerimu, dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu, ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, memberkati engkau dan membuat namamu masyhur, dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang yang mengutuk engkau; dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Setelah mendengar perintah Tuhan, Abram pergi sesuai dengan apa yang Tuhan perintahkan. Ia membawa istrinya, Sarai, dan anak saudaranya, Lot, serta semua harta milik mereka, dan pergi ke tanah Kanaan, yang kemudian menjadi tanah yang dijanjikan oleh Tuhan.

Khotbah Kejadian 12:1-9 menjadi penting karena memberikan dasar bagi janji Allah kepada Abram untuk menjadi seorang bangsa yang besar, diberkati dan memberkati. Janji ini kemudian meluas kepada keturunan Abram, yakni bangsa Israel, yang kemudian menjadi bangsa-bangsa dan menjadi berkat bagi seluruh umat manusia.

Cara Khotbah Kejadian 12:1-9

Untuk memahami cara khotbah Kejadian 12:1-9, kita perlu memperhatikan beberapa poin penting dari teks tersebut:

1. Mendengar Panggilan Tuhan

Pertama-tama, Abram mendengar panggilan Tuhan untuk meninggalkan tanah kelahirannya. Ini menunjukkan pentingnya mendengarkan dan mematuhi suara Tuhan dalam kehidupan kita. Abram mempercayai dan taat kepada Tuhan, meskipun perintah tersebut mungkin terdengar tidak masuk akal atau tidak mudah dilakukan.

2. Meninggalkan Zona Nyaman

Perintah Tuhan untuk Abram adalah meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi ke tempat yang belum diketahui. Ini mengajarkan pentingnya meninggalkan zona nyaman kita dan siap untuk perubahan. Kadang-kadang Tuhan memanggil kita untuk meninggalkan hal-hal yang kita kenal dan mencari petualangan baru dalam hidup kita.

3. Menyertakan Orang Lain dalam Perjalanan

Abram membawa istrinya, Sarai, dan juga adik iparnya, Lot, dalam perjalanan ini. Hal ini menunjukkan pentingnya berbagi panggilan Tuhan dengan orang-orang terdekat kita dan melibatkan mereka dalam perjalanan kehidupan kita. Kita dapat belajar dan saling mendukung satu sama lain dalam mengikuti panggilan Tuhan.

4. Percaya dan Mengandalkan Allah

Bagian terpenting dari khotbah ini adalah keyakinan Abram bahwa Allah akan memenuhi janjinya. Abram percaya bahwa Allah akan membuatnya menjadi bangsa yang besar dan memberkati semua kaum di muka bumi melalui keturunannya. Ini mengajarkan kita untuk percaya dan mengandalkan Allah dalam setiap langkah hidup kita, walaupun terkadang sulit untuk melihat jalan di depan.

5. Keberkatan dan Berkat bagi Semua Kaum di Muka Bumi

Janji dari Allah kepada Abram adalah bahwa olehnya semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Ini menunjukkan tujuan Allah yang lebih besar untuk memberkati seluruh umat manusia melalui keluarga Abram. Khotbah ini mengajarkan pentingnya menerima berkat dari Allah dan menjadi berkat bagi orang lain dalam hidup kita.

FAQs (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Mengapa Tuhan memilih Abram untuk menjadi bangsa yang besar?

Tuhan memilih Abram karena Abram memiliki iman yang kuat dan siap untuk mematuhi panggilan Tuhan. Iman Abram adalah dasar untuk menjadi bangsa yang besar dan berkat bagi semua orang.

2. Apa makna Khotbah Kejadian 12:1-9 bagi umat Kristen saat ini?

Khotbah Kejadian 12:1-9 mengajarkan pentingnya mendengarkan panggilan Tuhan dalam hidup kita, meninggalkan zona nyaman, dan memiliki iman yang kuat dan mengandalkan Allah. Hal ini juga mengingatkan kita untuk menjadi berkat bagi orang lain dalam hidup kita.

3. Mengapa Khotbah Kejadian 12:1-9 menjadi penting dalam sejarah Israel dan Alkitab?

Khotbah ini penting karena menjadi awal dari janji Allah kepada Abram dan keturunannya. Janji ini meluas hingga hari ini dan melibatkan bangsa Israel dan semua umat manusia. Khotbah ini menggambarkan kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-Nya.

Kesimpulan

Khotbah Kejadian 12:1-9 adalah peristiwa penting dalam sejarah Alkitab yang melibatkan panggilan Tuhan kepada Abram (Abraham) untuk menjadi bangsa yang besar dan berkat bagi semua orang. Ini mengajarkan pentingnya mendengarkan panggilan Tuhan, meninggalkan zona nyaman, percaya dan mengandalkan Allah, serta menjadi berkat bagi orang lain. Khotbah ini juga memberikan pengertian tentang tujuan Allah yang lebih besar untuk memberkati seluruh umat manusia melalui keluarga Abram. Oleh karena itu, mari kita belajar dari contoh Abram dan menanggapi panggilan Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita dapat menjadi berkat bagi orang lain dan memenuhi tujuan Allah dalam hidup kita.

Malvin
Mengajar dan merangkai naskah. Dari perkuliahan hingga dunia panggung, aku mengejar pengetahuan dan drama dalam tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *