Menyingkap Keindahan Tajwid dalam Surat An-Najm Ayat 39-42

Posted on

Apakah kamu tahu bahwa surat An-Najm ayat 39-42 memiliki keindahan tersendiri dalam ilmu tajwid? Wah, menarik sekali! Bagi para pecinta Al-Qur’an dan para pencari kebenaran, mari temukan pesona tajwid yang menghiasi surat yang begitu memikat hati ini.

Begitu kita membuka lembaran surat An-Najm, kita langsung disuguhkan dengan ayat yang memulai perjalanan menakjubkan ini, “Dan apakah bagi insan terjadi bahwa Allah berbicara kepadanya, lalu Ia mempunyai garis keturunan dari makhluk?!” Ayat ini sendiri secara struktural menjadi tampilan awal dari empat ayat selanjutnya, yang menghantar kita pada kelahiran gerakan literasi Islam tentang ilmu tajwid.

Dalam ilmu tajwid, tanda tasydid (ـّـ) berfungsi sebagai penggandaan artikulasi atau bunyi konsonan. Ketika tanda tasydid muncul di awal kata diikuti oleh huruf ‘ba’ (ب), bunyi ‘ba’ diperpanjang dua kali. Dalam surat An-Najm ayat 39, kata “insan” seharusnya dibaca dengan memperpanjang bunyi ‘ba’, menghasilkan pengucapan yang memukau: “inssaan”. Dengan cara ini, Allah menyoroti pentingnya manusia dalam dunia ini, menyampaikan pesan mendalam pada kita bahwa kita adalah makhlukNya yang teristimewa.

Selanjutnya, dalam ayat 40, sebuah kata kunci penting muncul yang menandakan transisi yang mengejutkan dari perdebatan tentang wahyu. Kata tersebut adalah “samaa” (سَمَاء). Dalam ilmu tajwid, jika huruf ‘seen’ (س) – yang diikuti oleh huruf ‘meem’ (م) – ditemui di tengah kata, pronunciasinya akan berubah menjadi ‘sh’ – sama seperti dalam kata “syukur” atau “syahid”. Jadi, ketika membaca “samaa” dalam ayat ini, kita harus mengucapkannya sebagai “syamaa”. Dengan keindahan ini, Allah menegaskan bahwa langit, seperti mukjizat lainnya, adalah ciptaanNya yang luar biasa.

Teruslah melangkah dalam ayat ini, kita menemukan sebuah kata yang memancarkan keagungan Ilahi, “marajaa” (مَرَجَا). Dalam ilmu tajwid, ketika huruf ‘jim’ (ج) ditemui di tengah kata setelah huruf ‘ra’ (ر) yang dilengkapi dengan tanda silang (ـْـ), maka kita harus mengucapkannya dengan cara yang sedikit berbeda: “marojaa”. Melafalkan kata ini dengan benar memberikan kekuatan ekstra pada pesan bahwa ciptaan Allah adalah sempurna dan begitu teratur, seiring dengan gerakan yang teratur pula.

Ayat terakhir dalam eksplorasi tajwid Surat An-Najm ini adalah ayat 42 yang memuji kuasa dan keindahan Sang Ilahi: “Sungguh kepada Tuhanmu-lah tempat kembali”. Penekanan pada kata “Tuhanmu” menyoroti pentingnya memiliki hubungan yang kuat dengan Allah dan mengabdi kepadaNya. Dalam tajwid, tanda panjang di atas huruf ‘fa’ (فَ) mengingatkan kita untuk mengucapkannya dengan keras dan tegas, seolah-olah memberikan kekuatan pada setiap huruf di dalamnya, memberikan efek dramatis pada maknanya.

Itulah keindahan tajwid dalam Surat An-Najm ayat 39-42! Lewat ilmu tajwid, Al-Qur’an mengajar kita untuk menghargai pesan-pesan Ilahi yang mendalam, membantu kita memahami makna di balik setiap huruf yang kita baca. Mari kita selalu merenungkan dan menghormati keindahan ini saat kita berinteraksi dengan kitab suci kita, serta memperdalam pemahaman kita akan hidup ini sebagai hambaNya.

Sumber: Islamic Online University

Apa Itu Tajwid Surat An Najm Ayat 39-42?

Tajwid adalah ilmu yang mempelajari aturan dan cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Surat An Najm ayat 39-42 merupakan salah satu ayat Al-Quran yang perlu diperhatikan dalam penggunaan tajwid. Tajwid dalam surat ini memiliki aturan-aturan yang harus diikuti untuk menghasilkan bacaan yang baik dan benar.

Cara Tajwid Surat An Najm Ayat 39-42

1. Tajwid Surat An Najm Ayat 39:

Tanda baca dalam ayat ini adalah tasydid di atas huruf “lihat”. Tajwid yang digunakan adalah tajwid idgham bighunnah. Hal ini berarti huruf “lihat” akan bersambung dengan huruf “waw” pada kata selanjutnya secara bersuara.

2. Tajwid Surat An Najm Ayat 40:

Tanda baca dalam ayat ini adalah sukun di atas huruf “fa”. Tajwid yang digunakan adalah tajwid ikhfa syafawi. Hal ini berarti huruf “fa” akan ditutup oleh bibir bagian atas dan akan diucapkan dengan sangat ringan.

3. Tajwid Surat An Najm Ayat 41:

Tanda baca dalam ayat ini adalah tanda waqaf di atas huruf “lima” dan tanda tasydid di atas huruf “jauh”. Tajwid yang digunakan adalah tajwid idgham mimi. Hal ini berarti huruf “lima” akan bersambung dengan huruf “jauh” pada kata selanjutnya secara bersuara.

4. Tajwid Surat An Najm Ayat 42:

Tanda baca dalam ayat ini adalah tanda waqaf di atas huruf “lima” dan tanda tasydid di atas huruf “musbahun”. Tajwid yang digunakan adalah tajwid idgham bighunnah. Hal ini berarti huruf “lima” akan bersambung dengan huruf “musbahun” pada kata selanjutnya secara bersuara.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa saja tajwid yang digunakan dalam surat tersebut?

Tajwid yang digunakan dalam surat An Najm ayat 39-42 antara lain tajwid idgham bighunnah, tajwid ikhfa syafawi, dan tajwid idgham mimi.

2. Bagaimana cara mengucapkan huruf “fa” pada ayat 40 dengan benar?

Jika ingin mengucapkan huruf “fa” pada ayat 40 dengan benar, tutup bibir bagian atas dan ucapkan dengan sangat ringan.

3. Apa arti dari tajwid idgham bighunnah dan idgham mimi?

Tajwid idgham bighunnah berarti huruf-huruf yang bertemu harus disambungkan satu sama lain secara bersuara, sedangkan tajwid idgham mimi berarti huruf-huruf yang bertemu harus disambungkan satu sama lain secara bersuara.

Kesimpulan

Dalam pembacaan Al-Quran, penggunaan tajwid sangat penting untuk menghasilkan bacaan yang baik dan benar. Tajwid pada surat An Najm ayat 39-42 memiliki aturan-aturan khusus yang harus diperhatikan dalam pembacaan. Dengan menggunakan tajwid yang tepat, pembaca dapat memahami dan menghargai pesan yang terkandung dalam surat tersebut secara lebih baik.

Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar, sangat disarankan untuk mempelajari dan menguasai tajwid. Dengan mempraktikkan aturan-aturan tajwid dalam surat An Najm ayat 39-42 maupun surat-surat lainnya, Anda akan dapat membaca Al-Quran dengan lancar dan menghormatinya sebagai kitab suci.

Jangan ragu untuk mencari panduan dan belajar dari ahli tajwid yang kompeten. Dan yang terpenting, selalu berdoa dan memiliki niat yang tulus dalam mempelajari dan mengamalkan tajwid saat membaca Al-Quran.

Malvin
Mengajar dan merangkai naskah. Dari perkuliahan hingga dunia panggung, aku mengejar pengetahuan dan drama dalam tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *