Membahas Kisah Al Qasas Ayat 79-82: Keajaiban Penemuan Seorang Bayi Dalam Sebuah Pintu!

Posted on

Al-Qasas, sebuah surah di dalam Al-Quran yang kita kenal sebagai Kisah-Kisah. Di dalam surah ini terdapat sebuah kisah menakjubkan yang perlu kita gali lebih dalam. Ayat 79-82 dari surah ini memberikan deskripsi yang menarik tentang keajaiban penemuan seorang bayi oleh Ratu Mesir dalam sebuah pintu. Mari kita eksplorasi bersama!

Dalam ayat 79, Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan bagaimana Firaun, raja Mesir pada masa itu, memerintahkan pembunuhan semua bayi laki-laki yang baru lahir dari Bani Israil. Firaun, yang merasa terancam oleh pertumbuhan pesat masyarakat Bani Israil, berusaha dengan segala cara untuk menghancurkan mereka.

Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki rencana-Nya sendiri. Ayat 80 mengisahkan bagaimana ibu dari Nabi Musa as, seorang wanita yang bertaqwa, merasa cemas akan keselamatan anaknya. Dia merahasiakan kehamilan dan kelahiran Nabi Musa as, karena khawatir anaknya akan menjadi korban kekejaman Firaun.

Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menempatkan inspirasi di hati ibu Nabi Musa as untuk menjatuhkan bayinya di dalam sebuah peti dan melemparkannya ke sungai Nil. Ayat 81 menggambarkan bagaimana tali yang membawa peti mengapung di sungai dan dengan keajaiban Allah, peti itu masuk ke dalam istana Firaun dan ditemukan oleh salah satu istrinya, Ratu Mesir.

Ayat 82 menceritakan bagaimana Ratu Mesir dengan hati yang penuh belas kasihan melihat bayi yang lucu dan tanpa ragu memutuskan untuk merawatnya sebagai anak angkat. Dia bahkan tidak tahu bahwa bayi itu sebenarnya adalah anak dari Bani Israil yang telah diperintahkan untuk dibunuh oleh suaminya sendiri.

Kisah ini menunjukkan keajaiban Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam melindungi Nabi Musa as dan bagaimana Dia menciptakan rencana dan jalan keluar bagi hamba-hamba-Nya. Ketika segala pintu tertutup, Allah membuka pintu lain yang tak terduga. Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan Ratu Mesir untuk melindungi dan membesarkan Nabi Musa as, yang kelak merupakan salah satu nabi pilihan-Nya.

Ketika kita membaca kisah ini, mari kenangkan bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala melakukan keajaiban yang luar biasa dan memberikan perlindungan kepada hamba-hamba-Nya yang tulus beriman. Semoga kisah ini mengilhami dan menguatkan iman kita dalam menghadapi cobaan dan kesulitan dalam kehidupan ini.

Pesan yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia adalah pemilik segala kekuatan dan keajaiban, yang dapat membalikkan situasi dan memudahkan jalan bagi hamba-hamba-Nya. Yuk, selalu berpegang teguh pada iman dan percayalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membuka jalan terbaik bagi kita, sebagaimana Dia melakukannya dalam kisah Al Qasas ayat 79-82!

Apa itu Al-Qashash Ayat 79 Sampai 82?

Al-Qashash ayat 79 sampai 82 adalah bagian dari Al-Quran yang terdapat dalam surat Al-Qashash. Surat ini merupakan surat ke-28 dalam urutan mushaf Al-Quran dan terdiri dari 88 ayat. Ayat 79 sampai 82 ini mengisahkan tentang Nabi Musa a.s. dan perjalanannya yang panjang menuju Madian. Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan perjalanan dan pengalaman Nabi Musa a.s. yang menjalani kehidupan sebagai seorang nabi.

Ayat 79

Ayat 79 menceritakan tentang ketika Nabi Musa melarikan diri dari Mesir setelah membunuh seorang Mesir yang sedang berkelahi dengan seorang Israel. Nabi Musa merasa takut akan hukuman yang akan diterimanya, sehingga ia memohon kepada Allah untuk mendapatkan perlindungan dan petunjuk. Allah kemudian memberikan petunjuk kepada Nabi Musa untuk pergi ke Madian, tempat yang aman baginya.

Ayat 80

Ayat 80 menyampaikan bahwa Nabi Musa, setibanya di Madian, memohon kepada Allah untuk mendapatkan kekuatan dan keberanian dalam menghadapi tugas-tugasnya sebagai nabi. Allah memperkuat hatinya dan memberikan kepadanya hikmah serta ilmu yang luas untuk menjalankan tugasnya tersebut.

Ayat 81

Ayat 81 menjelaskan bahwa Allah menjelaskan kepada Nabi Musa tentang tanda-tanda kebesaran-Nya agar Nabi Musa dapat meyakinkan kaumnya tentang risalahnya. Nabi Musa diberikan mukjizat dan tanda-tanda yang memperlihatkan keagungan Allah, seperti tongkat yang berubah menjadi ular dan tangan yang menjadi putih bersinar. Allah juga memberikan kepada Nabi Musa ayat-ayat dari kitab-kitab-Nya sebagai tanda kebenaran dan bukti keislaman-Nya.

Ayat 82

Ayat 82 melaporkan bahwa Nabi Musa meminta kepada Allah untuk memperkuat hatinya dan menguatkan hati saudaranya, Harun, untuk mendampinginya dalam berdakwah kepada Firaun. Nabi Musa merasa khawatir bahwa keduanya tidak akan bisa menghadapi tugas tersebut tanpa dukungan dan bimbingan dari Allah. Allah pun mengabulkan permohonan Nabi Musa dan memberikan kepada mereka kekuatan dan ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tersebut.

FAQ 1: Apa yang bisa dipelajari dari perjalanan Nabi Musa?

Jawaban: Perjalanan Nabi Musa menyampaikan beberapa pelajaran penting bagi umat manusia. Pertama, keberanian dan keyakinan bahwa Allah akan melindungi mereka yang berjuang di jalan-Nya. Kedua, pentingnya memohon petunjuk dan kekuatan kepada Allah dalam menghadapi cobaan hidup. Ketiga, pentingnya menguasai ilmu dan hikmah agar dapat menjalankan tugas sebaik mungkin. Keempat, pentingnya memiliki kesabaran dan kepercayaan bahwa Allah akan menolong dan menguatkan mereka dalam menghadapi tantangan. Kelima, pentingnya bekerja sama dengan orang lain, seperti yang dilakukan Nabi Musa dengan saudaranya, Harun, dalam berdakwah.

FAQ 2: Apa saja mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa?

Jawaban: Allah memberikan beberapa mukjizat kepada Nabi Musa, di antaranya adalah perubahan tongkat menjadi ular, tangan yang menjadi putih bersinar, dan ayat-ayat dari kitab-kitab-Nya sebagai tanda kebenaran dan bukti keislaman-Nya.

FAQ 3: Mengapa Nabi Musa meminta kepada Allah untuk memperkuat hatinya dan menguatkan hati Harun?

Jawaban: Nabi Musa menyadari bahwa tugas yang diemban sebagai nabi dan berdakwah kepada Firaun bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, ia memohon kepada Allah untuk memperkuat hatinya dan menguatkan hati Harun agar keduanya dapat menghadapi tugas tersebut dengan baik. Permohonan ini mencerminkan rasa kekhawatiran Nabi Musa bahwa mereka tidak akan mampu melaksanakan tugas tersebut tanpa dukungan dan bimbingan dari Allah.

Kesimpulan: Perjalanan Nabi Musa dalam Al-Qashash ayat 79 sampai 82 menunjukkan beberapa pelajaran penting yang dapat diambil. Umat manusia dapat belajar tentang keberanian, keyakinan, dan kekuatan yang berasal dari Allah dalam menghadapi cobaan hidup. Pentingnya memohon petunjuk dan bimbingan-Nya serta menguasai ilmu dan hikmah untuk menjalankan tugas dengan baik juga menjadi pelajaran yang dapat dipetik. Selain itu, kolaborasi dengan orang lain dan ketekunan dalam menjalankan tugas juga menjadi inti dari cerita ini.

Karenanya, mari kita melihat perjalanan Nabi Musa sebagai inspirasi untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan berpegang teguh pada iman dan mengandalkan kekuatan dari Allah, kita mampu menghadapi tantangan dan cobaan dalam hidup dengan keyakinan yang kokoh. Ayo kita tingkatkan pengetahuan dan keimanan kita agar dapat menjadi manusia yang lebih baik dan berkontribusi dalam mewujudkan kebaikan di dunia ini.

Olive
Mendidik siswa dan menghasilkan tulisan siswa. Dari pengajaran hingga menciptakan cerita, aku menciptakan pengetahuan dan bakat dalam kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *