Apa Itu Nominal Sentence? Begini Penjelasannya yang Santai

Posted on

Jika kamu cukup sering membaca atau mendengar tentang tata bahasa, mungkin kamu pernah mendengar istilah “nominal sentence”. Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan nominal sentence? Boleh dibilang, istilah ini adalah kebalikan dari sentence biasa yang biasa kita temui sehari-hari. Santai saja, kali ini kita akan bahas dengan bahasa yang tidak terlalu teknis. Let’s get started!

Sebelum terjun ke dalam pembahasan, mari kita mulai dengan pengertian dasar. Nominal sentence, atau kalimat nominal dalam bahasa Indonesia, adalah jenis kalimat yang terdiri hanya dari frasa nominal saja. Nah, frasa nominal ini bisa berupa kata benda tunggal atau juga bisa menjadi klausa tak berpredikat (klausa yang tidak mengandung kata kerja). Dengan kata lain, frasa tersebut didasarkan pada kata benda atau pronoun yang muncul sebagai subjek kalimat.

Contoh kalimat nominal yang mungkin pernah kamu dengar adalah: “Dia anak yang manis.” Dalam kalimat tersebut, “Dia” adalah subjek, sedangkan “anak yang manis” adalah frasa nominal karena hanya terdiri dari kata benda dan kata sifat. Kalimat seperti ini mungkin terdengar sedikit aneh, karena tidak ada kata kerja yang menjelaskan apa yang dilakukan oleh subjeknya.

Hal menarik tentang nominal sentence adalah, meskipun tidak ada kata kerja sebagai predikat, mereka tetap dapat membawa makna dan memberikan informasi kepada pembaca. Seringkali, makna dalam kalimat nominal ditentukan oleh kata sifat atau kata benda yang ada di dalamnya. Dalam contoh kalimat tadi, kata sifat “manis” menjelaskan karakteristik dari “anak”, sehingga kita dapat membayangkan anak yang tampak begitu menggemaskan.

Walaupun nominal sentence tidak mengandung kata kerja, mereka masih bisa digunakan secara efektif dalam komunikasi. Misalnya, kalimat “Kopi adalah kehidupan” merupakan sebuah kalimat nominal yang mungkin sering kamu temui di media sosial. Meskipun tidak ada kata kerja yang mengekspresikan aksi, kalimat tersebut tetap bisa menggambarkan betapa pentingnya kopi dalam hidup sehari-hari.

Seiring dengan perkembangan gaya penulisan dan bahasa, penggunaan kalimat nominal dalam tulisan santai seperti blog atau media sosial semakin populer. Bisa dibilang, nominal sentence memberikan kesan ringkas, langsung to the point, dan mudah dipahami. Mereka juga dapat membantu penulis untuk menekankan gagasan utama atau membuat pernyataan yang kuat.

Nah, itulah penjelasan santai tentang apa itu nominal sentence. Meskipun mungkin terdengar agak berbeda dari kalimat-kalimat biasa yang kita temui sehari-hari, kalimat jenis ini tetap punya peran penting dalam komunikasi tertulis. Jadi, jangan ragu untuk menggabungkan nominal sentence dalam penulisanmu berikutnya!

Apa Itu Nominal Sentence?

Sebelum kita membahas tentang apa itu nominal sentence, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep dasar dalam kalimat. Kalimat merupakan satuan bahasa yang memiliki subjek (pelaku) dan predikat (tindakan atau keadaan). Namun, tidak semua kalimat memiliki predikat. Kalimat yang tidak memiliki predikat disebut dengan kalimat nonpredikatif atau kalimat nominal.

Kalimat nominal, atau yang sering disebut juga sebagai nominal sentence, terdiri dari subjek dan predikat yang berupa kata benda (noun). Dalam kalimat ini, subjek berfungsi sebagai penunjuk atau penegas bahwa hal tersebut ada, sedangkan predikat berfungsi sebagai atribut yang memberikan informasi tentang subjek tersebut.

Contoh kalimat nominal:

– Ini adalah buku.

– Ia adalah mahasiswa.

– Itu adalah pohon tinggi.

Dalam contoh-contoh kalimat di atas, subjek berupa kata “ini”, “ia”, dan “itu” berfungsi untuk menunjukkan objek yang sedang dibicarakan, sedangkan predikat berupa kata sifat “adalah” memberikan keterangan tentang atribut dari objek tersebut.

Keunikan dari kalimat nominal adalah tidak adanya kata kerja (verb) di dalam predikat. Hal ini membedakan kalimat nominal dengan kalimat biasa yang memiliki predikat berupa kata kerja.

Sebenarnya, penggunaan kalimat nominal sangat umum dalam bahasa sehari-hari. Contohnya, saat kita memberikan pengantar kepada seseorang, kita juga sering menggunakan kalimat nominal. Misalnya, “Inilah paket yang anda pesan” atau “Itulah mobil yang saya beli.”

Dalam penulisan karangan atau artikel, terutama pada bagian deskripsi atau pengenalan, kalimat nominal juga sering digunakan. Hal ini memberikan kesan lebih formal dan informatif.

Cara Menggunakan Nominal Sentence

Penggunaan kalimat nominal sangat mudah. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menggunakan kalimat nominal:

  1. Pilihlah kata benda yang ingin Anda jelaskan atau deskripsikan. Misalnya, “buku”, “mahasiswa”, atau “pohon tinggi”.
  2. Tambahkan atribut atau sifat pada kata benda tersebut. Misalnya, “ini”, “ia”, atau “itu”.
  3. Tambahkan kata hubung “adalah” setelah atribut.

Contoh penggunaan kalimat nominal:

– Ini adalah buku.

– Ia adalah mahasiswa.

– Itu adalah pohon tinggi.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah menggunakan kalimat nominal dalam penulisan Anda. Pastikan kata benda yang Anda pilih sesuai dengan konteks dan tambahkan atribut yang relevan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap.

FAQ tentang Nominal Sentence

Apa perbedaan antara kalimat nominal dan kalimat verbal?

Dalam kalimat nominal, predikat berupa kata benda yang memberikan atribut yang mendeskripsikan subjeknya. Sedangkan dalam kalimat verbal, predikat berupa kata kerja yang menunjukkan tindakan atau keadaan subjek. Contohnya, dalam kalimat “Ini adalah buku” (kalimat nominal), predikatnya adalah kata “adalah” yang memberikan informasi tentang atribut “ini” sebagai buku. Sedangkan dalam kalimat “Saya membaca buku” (kalimat verbal), predikatnya adalah kata “membaca” yang menunjukkan tindakan dari subjek “saya”.

Kapan sebaiknya menggunakan kalimat nominal?

Kalimat nominal sering digunakan dalam deskripsi atau pengenalan suatu objek. Misalnya, dalam artikel tentang barang-barang antik, penggunaan kalimat nominal dapat memberikan informasi yang lebih spesifik dan deskriptif. Selain itu, kalimat nominal juga dapat memberikan kesan formal pada tulisan.

Apakah kalimat nominal dapat digunakan dalam kalimat tanya atau kalimat perintah?

Tidak, kalimat nominal umumnya digunakan dalam kalimat afirmatif. Dalam kalimat tanya, kita menggunakan kalimat inversi, seperti “Apakah ini buku?” atau “Adakah yang ingin bertanya?”. Sedangkan dalam kalimat perintah, kita menggunakan kata kerja sebagai predikat, seperti “Berilah saya buku itu.” atau “Jadilah dirimu yang terbaik.”

Kesimpulan

Dalam penulisan artikel, penggunaan kalimat nominal dapat memberikan kesan formal dan informatif. Kalimat nominal terdiri dari subjek dan predikat berupa kata benda yang memberikan atribut pada subjek tersebut. Penggunaan kalimat nominal dapat digunakan dalam deskripsi atau pengenalan suatu objek. Pastikan untuk memilih kata benda yang relevan dan menambahkan atribut yang sesuai. Gunakan kalimat nominal untuk memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada pembaca. Mari tingkatkan kemampuan menulis kita dengan mengaplikasikan kalimat nominal dalam tulisan-tulisan kita!

Dabir
Membantu dalam proses pembelajaran dan menulis tentang pengetahuan. Dari membantu mahasiswa hingga menyebarkan pengetahuan, aku menjelajahi ilmu dan informasi dalam kata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *