Burung Tempua: Mengapa Mereka Lebih Suka Bersarang Rendah

Posted on

Siapa yang tidak mengenal burung tempua? Burung cantik yang sering terlihat berseliweran di langit dengan sayapnya yang menawan. Namun, tahukah kamu bahwa burung tempua memiliki kebiasaan unik dalam memilih tempat untuk bersarang?

Anda mungkin pernah melihat sarang burung di dahan pohon tinggi atau bahkan di atap rumah tinggi. Tapi bagi burung tempua, kisahnya berbeda. Mereka justru memilih untuk bersarang rendah, hampir di permukaan tanah.

Kenapa burung tempua mengambil keputusan yang sedemikian berani ini? Beberapa ahli menghubungkan pilihan mereka dengan strategi keamanan dan nutrisi.

Jika kita memperhatikan secara seksama, burung tempua mempunyai bulu yang sangat mencolok. Warna keemasan pada dada mereka menjadikan mereka sasaran empuk untuk pemburu hidup dan predator lainnya. Namun, dengan bersarang rendah, mereka bisa semakin tersembunyi dari serangan predator.

Selain itu, dengan sarang yang berada dekat dengan permukaan tanah, burung tempua juga lebih mudah mencari makanan untuk anak-anaknya yang lapar. Mereka bisa dengan cepat mencari inang seperti serangga, cacing, atau bahkan biji-bijian yang jatuh di tanah.

Namun, berhati-hatilah saat kamu sedang berjalan di sekitar area tempat burung tempua bersarang rendah. Jangan sampai tanpa sengaja mengganggu sarang mereka. Kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem adalah menghormati habitat mereka dan memberi mereka ruang yang cukup untuk berkembang biak.

Jadi, jika Anda ingin menikmati kecantikan burung tempua, jangan lupa untuk melihat ke bawah. Mungkin saja, di antara rerumputan hijau yang indah, terdapat sebuah sarang tempua yang indah.

Dengan pilihan mereka untuk bersarang rendah, burung tempua telah menunjukkan keberanian dan kebijaksanaan dalam bertahan hidup. Mari kita jaga dan hargai keunikan ini, sehingga generasi-generasi mendatang masih bisa menikmati pesona burung tempua dan keindahan alam tersebut.

Apa itu Burung Tempua?

Burung tempua (Tringa glareola) adalah salah satu spesies burung migran yang termasuk dalam keluarga Burhinidae. Mereka dikenal dengan ciri khasnya yaitu penghuninya pada habitat yang bersarang rendah, seperti padang rumput dan rawa-rawa.

Burung tempua memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, dengan panjang sekitar 19-22 cm dan berat sekitar 40-90 gram. Bulu tubuhnya sebagian besar berwarna cokelat gelap dengan belang-belang putih di bagian dada dan perut. Paruh mereka yang meruncing juga menjadi ciri khas burung ini.

1. Habitat Burung Tempua

Burung tempua biasanya ditemukan di wilayah hutan daun lebar, hutan rawa, dan dataran rendah berawa. Mereka juga dapat ditemui di sepanjang pantai dan dekat sungai. Tempat-tempat ini menyediakan kondisi yang ideal bagi burung ini untuk mencari makan dan bersarang.

2. Kebiasaan Makan

Burung tempua adalah burung pemakan serangga yang beradaptasi dengan baik dalam mencari makanan di lingkungan yang serba basah. Mereka biasanya mencari makan di permukaan air atau di tanah yang berair. Makanan utama mereka adalah serangga air, cacing, dan serangga kecil lainnya.

Saat mencari makan, burung tempua akan memanfaatkan paruhnya yang panjang untuk menusuk dan menangkap mangsa di air atau di tanah. Mereka juga mampu berlari dengan cepat di air dangkal untuk mengejar mangsa yang berusaha melarikan diri.

3. Cara Bersarang

Burung tempua bersarang rendah di dekat permukaan air atau tanah basah. Sarang mereka biasanya berupa cekungan dangkal yang mereka bangun di atas rumput atau vegetasi yang rendah. Mereka menggunakan bahan-bahan seperti rumput, daun kering, dan serat tumbuhan lainnya untuk membangun sarang yang nyaman dan tersembunyi.

Sarang burung tempua biasanya terletak dalam koloni kecil, di mana beberapa pasangan burung tempua bersarang berdekatan satu sama lain. Hal ini memberikan perlindungan dan meningkatkan peluang mereka dalam mengembangkan keturunan.

Setelah sarang selesai, burung betina akan bertelur sebanyak 3-4 butir telur berwarna keputihan dengan corak bercak hitam. Telur-telur ini akan dierami oleh kedua induknya selama sekitar 21-23 hari sebelum menetas.

Cara Burung Tempua Bersarang Rendah

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang cara burung tempua bersarang rendah:

1. Pemilihan Lokasi Bersarang

Burung tempua biasanya memilih lokasi bersarang yang dekat dengan air atau tanah basah. Tempat ini harus dapat menyediakan makanan yang cukup dan aman dari predator. Mereka juga cenderung bersarang di lokasi yang sudah pernah digunakan oleh burung tempua sebelumnya.

2. Membangun Sarang

Setelah memilih lokasi bersarang, burung tempua akan mulai membangun sarang mereka. Mereka menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka, seperti rumput, daun kering, dan serat tumbuhan. Sarang yang mereka bangun biasanya berbentuk cekungan dangkal yang nyaman dan terlindungi.

3. Bertelur dan Mengerami

Setelah sarang selesai, burung betina akan mulai bertelur. Jumlah telur yang dihasilkan berkisar antara 3-4 butir. Telur-telur ini akan dierami oleh kedua induknya selama sekitar 21-23 hari sebelum menetas. Selama masa mengerami, burung jantan akan membantu burung betina dalam mempertahankan sarang dari ancaman predator.

4. Memelihara Anak-anak Burung

Setelah telur menetas, kedua induk burung akan bekerja sama dalam merawat anak-anak burung. Mereka akan mencari makanan untuk disuapi kepada anak-anaknya dan melindungi mereka dari bahaya. Anak-anak burung kemudian akan tumbuh dan berkembang di dalam sarang hingga mereka siap untuk meninggalkan sarang dan mandiri.

Pertanyaan Umum tentang Burung Tempua

1. Apa yang dimaksud dengan burung migran?

Burung migran adalah burung yang melakukan perpindahan musim demi mencari sumber makanan dan kondisi yang lebih baik. Mereka biasanya melakukan perjalanan jarak jauh dari daerah pembiakan mereka ke daerah di mana mereka mendapatkan makanan yang cukup selama musim pembiakan atau musim dingin.

2. Apakah burung tempua dilindungi?

Ya, burung tempua termasuk dalam daftar spesies yang dilindungi. Mereka dilindungi oleh undang-undang untuk menjaga populasi burung ini agar tetap lestari dan tidak punah.

3. Apa bahaya yang dihadapi burung tempua?

Burung tempua menghadapi beberapa bahaya yang dapat membahayakan kelangsungan hidup mereka. Beberapa bahaya tersebut termasuk hilangnya habitat alami akibat aktivitas manusia, perubahan iklim yang mempengaruhi migrasi mereka, dan ancaman predator seperti burung pemangsa dan hewan pemangsa.

Kesimpulan

Burung tempua adalah burung migran yang hidup di habitat yang bersarang rendah, seperti padang rumput dan rawa-rawa. Mereka memilih tempat yang dekat dengan air atau tanah basah untuk bersarang dan membangun sarang yang nyaman dan terlindungi. Setelah bertelur, kedua induk burung akan saling membantu dalam mengerami dan merawat anak-anak burung hingga mereka mandiri.

Sebagai spesies yang dilindungi, penting bagi kita untuk menjaga habitat alami burung tempua dan menyadari pentingnya peran mereka dalam ekosistem. Mari kita berkontribusi dalam pelestarian burung tempua dan lingkungan di sekitar kita.

Dikri
Mengajar dengan inspirasi dan menulis cerita yang cerdas. Antara memberi dorongan dan menciptakan kisah, aku menciptakan pengetahuan dan inspirasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *