Contoh Instrumen Non Tes Observasi: Melihat Dunia dengan Mata yang Bijak

Posted on

Dalam dunia penelitian, tidak ada satupun metode yang bisa mengalahkan keampuhan instrumen observasi. Dengan mengamati dan mencatat setiap detail yang ada, kita dapat memahami suatu fenomena dengan lebih mendalam. Nah, jika kamu sedang mencari contoh instrumen non tes observasi yang dapat digunakan dalam penelitianmu, simaklah ulasan ini dengan mata yang bijak!

1. Checklists atau daftar periksa
Instrumen non tes observasi yang pertama adalah checklists atau daftar periksa. Instrumen ini sangat berguna ketika kita ingin mencatat adanya kejadian atau perilaku tertentu yang terjadi secara berulang. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang perilaku makan pada anak-anak, kamu dapat membuat daftar makanan yang mereka konsumsi setiap hari selama periode tertentu.

2. Recording atau pencatatan
Pencatatan merupakan instrumen non tes observasi yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Kamu hanya perlu mencatat setiap kejadian atau perilaku yang diamati dalam bentuk tulisan. Misalnya, jika kamu sedang melakukan penelitian tentang pola tidur pada bayi, kamu dapat mencatat jam berapa mereka tertidur dan bangun setiap harinya.

3. Time Sampling atau pengamatan pada waktu tertentu
Metode non tes observasi ini dilakukan dengan mengamati perilaku atau kejadian yang terjadi pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, kamu ingin meneliti kehadiran siswa di kelas saat pembelajaran. Kamu dapat melakukan pengamatan selama 15 menit setiap 30 menit sekali dan mencatat kehadiran mereka pada saat itu.

4. Event Sampling atau pengamatan pada peristiwa tertentu
Metode ini dilakukan dengan mengamati perilaku ketika terjadi peristiwa atau kejadian tertentu. Contohnya, dalam penelitian tentang tingkat stres pada siswa saat ulangan, kamu dapat mengamati perilaku mereka saat mendapatkan nilai ulangan dan mencatat reaksi yang muncul, seperti cemas atau santai.

5. Shadowing atau pengamatan secara langsung
Shadowing merupakan instrumen non tes observasi yang dilakukan dengan mengikuti dan mengamati individu atau kelompok dalam waktu yang lama. Metode ini sangat efektif dalam penelitian yang ingin memahami secara detail interaksi sosial atau kehidupan sehari-hari seseorang. Misalnya, kamu dapat mengikuti dan mengamati seorang guru di kelas untuk mengetahui pola pengajarannya.

Itulah beberapa contoh instrumen non tes observasi yang dapat kamu gunakan dalam penelitianmu. Penting untuk diingat bahwa setiap instrumen perlu disesuaikan dengan tujuan dan konteks penelitian. Dengan menggunakan instrumen observasi yang tepat, kamu akan dapat melihat dunia dengan mata yang bijak dan memperoleh data yang berharga. Selamat penelitian!

Apa Itu Instrumen Non Tes Observasi?

Instrumen non tes observasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang perilaku, proses, atau kejadian dalam situasi nyata. Metode ini melibatkan pengamatan langsung terhadap objek yang diamati tanpa mengubah atau mengganggu situasi tersebut.

Pengertian Instrumen Non Tes Observasi

Instrumen non tes observasi adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati objek, kejadian, atau perilaku secara langsung. Instrumen ini biasanya berupa daftar cek atau pedoman yang berisi daftar variabel yang akan diamati, skala penilaian, atau petunjuk tentang cara melaksanakan observasi.

Contoh Instrumen Non Tes Observasi

Contoh instrumen non tes observasi dapat beragam, tergantung pada tujuan pengamatan dan objek yang diamati. Berikut ini adalah beberapa contoh instrumen non tes observasi yang sering digunakan dalam berbagai bidang:

1. Checklist Penilaian Kualitas Pelayanan di Restoran

Contoh instrumen non tes observasi pertama adalah checklist penilaian kualitas pelayanan di restoran. Instrumen ini digunakan untuk mengamati dan menilai berbagai aspek pelayanan di sebuah restoran, seperti keramahan pelayan, kecepatan pelayanan, kebersihan tempat, dan kualitas makanan yang disajikan. Instrumen ini biasanya berisi pertanyaan dengan skala penilaian atau pilihan jawaban tertentu yang dapat ditandai oleh pengamat.

2. Daftar Cek Observasi Keterampilan Mengajar Guru

Contoh instrumen non tes observasi kedua adalah daftar cek observasi keterampilan mengajar guru. Instrumen ini digunakan untuk mengamati dan menilai keterampilan mengajar seorang guru, seperti kemampuan menjelaskan materi, interaksi dengan siswa, pengelolaan kelas, dan penggunaan media pembelajaran. Instrumen ini biasanya berupa daftar pertanyaan atau pernyataan dengan skala penilaian yang dapat digunakan oleh pengamat untuk memberikan penilaian terhadap keterampilan mengajar guru.

3. Skala Penilaian Perilaku Anak di Taman Bermain

Contoh instrumen non tes observasi ketiga adalah skala penilaian perilaku anak di taman bermain. Instrumen ini digunakan untuk mengamati dan menilai berbagai perilaku anak saat bermain di taman bermain, seperti interaksi sosial, kemampuan berbagi, keaktifan, atau perilaku berbahaya. Instrumen ini biasanya berupa skala penilaian dengan kriteria-kriteria perilaku yang ingin diamati. Pengamat dapat memberikan penilaian dengan cara memberi nilai pada setiap perilaku yang diamati.

Cara Membuat Instrumen Non Tes Observasi

Untuk membuat instrumen non tes observasi, terdapat beberapa langkah yang dapat diikuti. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat instrumen non tes observasi:

1. Tentukan Tujuan Observasi

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan observasi. Tujuan observasi akan menentukan variabel atau aspek yang akan diamati, serta hasil yang ingin dicapai dari pengamatan tersebut. Misalnya, jika tujuan observasi adalah untuk menilai keterampilan mengajar seorang guru, variabel yang akan diamati adalah kemampuan menjelaskan materi, interaksi dengan siswa, pengelolaan kelas, dan penggunaan media pembelajaran.

2. Identifikasi Variabel yang Akan Diamati

Setelah tujuan observasi ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi variabel yang akan diamati. Variabel ini merupakan aspek-aspek yang berhubungan dengan tujuan observasi, seperti perilaku, proses, atau kejadian yang ingin diketahui atau dinilai. Misalnya, jika tujuan observasi adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan di restoran, variabel yang akan diamati adalah keramahan pelayan, kecepatan pelayanan, kebersihan tempat, dan kualitas makanan yang disajikan.

3. Rancang Instrumen Observasi

Setelah variabel-variabel diamati telah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah merancang instrumen observasi. Instrumen observasi dapat berupa daftar cek, checklist, atau skala penilaian yang berisi pertanyaan atau pernyataan terkait variabel-variabel yang diamati. Pastikan instrumen yang dirancang jelas, mudah dipahami, dan dapat memberikan data yang relevan dengan tujuan observasi.

4. Uji Coba Instrumen Observasi

Sebelum menggunakannya secara resmi, instrumen observasi yang telah dirancang perlu diuji coba terlebih dahulu. Uji coba dapat dilakukan dengan meminta beberapa orang untuk menggunakan instrumen tersebut dan memberikan masukan atau saran untuk perbaikan jika diperlukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan instrumen observasi dapat digunakan dengan baik dan memberikan data yang valid.

5. Lakukan Observasi

Setelah instrumen observasi dianggap sudah siap, langkah terakhir adalah melakukan observasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Lakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diamati, dan gunakan instrumen observasi untuk mencatat data atau informasi yang didapatkan selama pengamatan. Pastikan untuk tetap objektif dan menghindari pengaruh subjektivitas dalam pengamatan.

FAQ

1. Apa perbedaan antara instrumen tes dan instrumen non tes?

Instrumen tes dan instrumen non tes merupakan dua metode yang berbeda untuk mengumpulkan data atau informasi. Instrumen tes menggunakan pertanyaan atau soal sebagai alat untuk mengukur atau menggali pengetahuan, keterampilan, atau sikap seseorang, sedangkan instrumen non tes menggunakan pengamatan langsung terhadap objek yang diamati tanpa pertanyaan atau soal.

2. Apa kelebihan penggunaan instrumen non tes observasi?

Salah satu kelebihan penggunaan instrumen non tes observasi adalah dapat memberikan data atau informasi yang objektif tentang perilaku, proses, atau kejadian secara langsung. Pengamatan langsung terhadap objek yang diamati memungkinkan pengumpulan data yang lebih akurat dan mendalam. Selain itu, instrumen non tes observasi juga dapat digunakan untuk mengamati situasi nyata tanpa mengubah atau mengganggu kondisi tersebut.

3. Bagaimana cara memastikan validitas data dari instrumen non tes observasi?

Untuk memastikan validitas data dari instrumen non tes observasi, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah mengumpulkan data dari beberapa pengamat yang berbeda, memverifikasi hasil pengamatan dengan pengamatan ulang atau pengamatan independen, serta meminta masukan atau saran dari ahli terkait untuk memvalidasi data yang diperoleh. Hal ini dapat membantu mengurangi bias atau kesalahan dalam pengumpulan dan interpretasi data.

Kesimpulan

Instrumen non tes observasi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi dengan mengamati objek atau kejadian secara langsung tanpa mengganggu situasi tersebut. Metode ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti penelitian, evaluasi, atau pengukuran kinerja. Dalam membuat instrumen non tes observasi, penting untuk menentukan tujuan observasi, mengidentifikasi variabel yang akan diamati, merancang instrumen observasi, melakukan uji coba, dan melakukan pengamatan langsung. Dengan menggunakan instrumen non tes observasi yang baik, dapat diperoleh data atau informasi yang objektif dan akurat untuk mendukung pengambilan keputusan atau evaluasi yang lebih baik.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website kami atau hubungi kontak yang tertera. Kami siap membantu Anda!

Faizan
Mengajar sastra dan mengukir puisi. Antara kelas sastra dan puisi, aku menjelajahi pengetahuan dan ekspresi dalam kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *