Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit: Matematika Referensi dengan Gaya Santai

Posted on

Siapa yang bilang referensi di dalam tulisan ilmiah harus membosankan dan kaku? Ada tiga istilah yang sering kita temui dalam lumbung referensi sebuah artikel jurnal, yaitu Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit. Tapi jangan panik, kali ini kita akan membahasnya dengan gaya penulisan jurnalistik yang santai. Siap? Yuk, disimak!

Ibid

Mulai deh kita dengan Ibid. Bagi yang baru mengenal dunia penulisan ilmiah, mungkin istilah ini terasa sedikit aneh. Tapi tenang, Ibid sebenarnya nggak serumit mimpimu saat ujian matematika!

Dalam artikel jurnalmu, ketika kamu ingin merujuk pada sumber referensi yang sama dengan entri yang terakhir dikutip di paragraf sebelumnya, kamu bisa menggunakan Ibid. Singkat bukan? Jadi nggak perlu ribet menulis ulang sumbernya dari awal.

Contohnya begini, misalnya ada seorang peneliti yang mengatakan, “Menurut penelitian terbaru, minuman sari buah mengandung banyak antioksidan yang baik untuk kesehatan” (John Doe, Jurnal Kesehatan, 2021). Lalu di paragraf berikutnya kamu ingin merujuk pada penelitian yang sama. Cukup tulis Ibid, diikuti oleh nomor halaman atau paragraf yang relevan. Mudah, bukan?

Op. Cit

Selanjutnya, ada Op. Cit. Nah, Op. Cit ini mirip dengan Ibid, tapi sedikit berbeda. Op. Cit adalah kependekan dari Opere Citato yang dalam bahasa Latin artinya “dalam buku yang telah disebutkan”. Dengan kata lain, jika sumber referensi yang mau kamu gunakan sudah pernah disebutkan dalam tulisanmu sebelumnya, kamu bisa menggunakan Op. Cit.

Misalnya, diawali dengan kalimat, “Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme tubuh” (Jane Doe, Jurnal Makanan Sehat, 2020). Kemudian, di paragraf selanjutnya kamu mencantumkan Op. Cit dan nomor halaman atau paragraf yang sesuai.

Mulai paham kan?

Loc. Cit

Terakhir, ada Loc. Cit. Nah, bedanya dengan yang lain adalah Loc. Cit ini mengacu pada lokasi di dalam sumber referensi. Jadi, kamu bisa menggunakan Loc. Cit ketika kamu ingin merujuk pada lokasi tertentu di dalam sumber referensi.

Cara penggunaannya pun gampang! Misalnya, “Dalam penelitian sebelumnya (John Doe, Jurnal Psikologi, 2021), dikemukakan bahwa tidur yang cukup dapat meningkatkan efisiensi otak.” Lalu di paragraf berikutnya, kamu bisa menulis Loc. Cit diikuti nomor halaman atau paragraf yang kamu mau. Mudah bukan?

Selesai Sudah!

Nah, sekarang kamu sudah tahu bedanya Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit. Kamu bisa lebih santai dengan referensi-referensi ini tanpa harus khawatir melanggar aturan penulisan ilmiah. Tetap jaga keakuratan dan kecukupan informasimu, tapi sampaikan dengan gaya santai agar pembaca semakin terpikat. Selamat menulis jurnal dengan gayamu sendiri!

Apa itu Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit.?

Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. adalah tiga istilah yang digunakan dalam penulisan daftar pustaka atau bibliografi untuk menyederhanakan kutipan dan pengayaan tulisan dengan sumber-sumber rujukan. Ketiganya berasal dari bahasa Latin dan telah digunakan secara luas dalam dunia akademik.

Ibid

Ibid merupakan singkatan dari “ibidem” yang berarti “di tempat yang sama”. Ketika menggunakan istilah ini, penulis tidak perlu mengulang sumber yang sama seperti yang telah disebutkan pada catatan kaki atau kutipan sebelumnya.

Contoh penggunaan Ibid:

1. Peter Gray, Psikologi Abnormal: Sebuah Tinjauan Rinci (Jakarta: Penerbit ABC, 2010), hlm. 45.

2. Ibid, hlm. 50.

Pada contoh di atas, ketika kutipan kedua menggunakan “Ibid,” itu berarti buku yang dikutip masih merupakan buku yang sama seperti kutipan sebelumnya, yaitu Psikologi Abnormal oleh Peter Gray, belum berganti dengan sumber yang berbeda.

Op. Cit.

Op. Cit. merupakan singkatan dari “opere citato” yang berarti “dalam karya yang telah disebutkan”. Istilah ini digunakan ketika penulis ingin merujuk pada karya tertentu yang telah disebut sebelumnya dalam teks tanpa harus mengulang seluruh rujukan bibliografinya.

Contoh penggunaan Op. Cit.:

1. John Doe, Modern Philosophy (London: XYZ Publishing, 2015), hlm. 30.

2. Jane Smith, “The Influence of Modern Philosophy,” Journal of Philosophy, Vol. 20, No. 2 (2016), hlm. 15.

3. Doe, op. cit., hlm. 35.

Pada contoh di atas, ketika menggunakan “op. cit.,” penulis tidak perlu mencantumkan kembali seluruh rujukan bibliografi John Doe karena sudah disebutkan sebelumnya. Penulis hanya mencantumkan judul karya tersebut dan halaman kutipan yang ingin digunakan.

Loc. Cit.

Loc. Cit. merupakan singkatan dari “loco citato” yang berarti “di tempat yang telah disebutkan”. Istilah ini digunakan ketika penulis ingin merujuk pada halaman yang telah disebut sebelumnya dalam teks tanpa harus mengulang seluruh rujukan bibliografinya.

Contoh penggunaan Loc. Cit.:

1. James Thompson, The History of Economics (New York: ABC Books, 2008), hlm. 85.

2. Thompson, loc. cit.

Pada contoh di atas, ketika menggunakan “loc. cit.,” penulis tidak perlu mencantumkan kembali seluruh rujukan bibliografi James Thompson karena sudah disebutkan sebelumnya. Penulis hanya ingin merujuk pada halaman 85 yang telah disebutkan sebelumnya.

Cara Menggunakan Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit.

Untuk menggunakan Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit., berikut adalah panduan yang bisa Anda ikuti:

Menggunakan Ibid

1. Tulislah kutipan dari sumber pertama dalam teks Anda dan lengkapi dengan informasi bibliografi yang diperlukan.

2. Jika ingin merujuk pada sumber yang sama, tulis “Ibid” diikuti dengan tanda koma dan selanjutnya tuliskan halaman kutipan yang ingin digunakan.

Menggunakan Op. Cit.

1. Tulislah kutipan pertama dari karya yang ingin Anda referensikan dalam teks Anda dan lengkapi dengan informasi bibliografi yang diperlukan.

2. Ketika ingin merujuk kembali pada karya yang sama, tulis “Op. Cit.” diikuti dengan tanda koma dan selanjutnya tuliskan halaman kutipan yang ingin digunakan.

Menggunakan Loc. Cit.

1. Tulislah kutipan pertama yang mencantumkan halaman yang ingin Anda referensikan dalam teks Anda dan lengkapi dengan informasi bibliografi yang diperlukan.

2. Ketika ingin merujuk kembali pada halaman yang sama, tulis “Loc. Cit.” diikuti dengan tanda koma.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. digunakan dalam semua jenis tulisan?

Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. sering digunakan dalam tulisan yang mengutip banyak sumber atau dalam penelitian akademik. Namun, dalam tulisan yang lebih ringkas atau informal, terutama yang tidak membutuhkan referensi yang mendalam, penggunaan ketiga istilah tersebut mungkin tidak diperlukan.

2. Apakah Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. pengganti dari kutipan lengkap?

Tidak, Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. tidak menggantikan kutipan lengkap. Ketiga istilah tersebut hanya digunakan untuk merujuk kembali pada sumber atau halaman yang telah disebutkan sebelumnya tanpa harus mengulang rujukan bibliografinya secara keseluruhan.

3. Apakah semua pengarang atau penulis menerapkan Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. dengan konsisten?

Tidak, penggunaan Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. bervariasi antara penulis dan berbagai disiplin ilmu. Beberapa penulis menggunakan ketiga istilah tersebut secara konsisten, sementara yang lain mungkin memilih untuk mengutip ulang atau menulis ulang rujukan penuh untuk menghindari kebingungan. Penting untuk selalu memastikan kesesuaian dengan gaya penulisan yang digunakan dalam disiplin ilmu tertentu atau pedoman penulisan yang diikuti.

Kesimpulan

Dalam penulisan akademik atau penelitian, penggunaan Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. dapat mempermudah pembaca untuk melacak dan merujuk kembali pada sumber-sumber yang telah disebutkan sebelumnya. Ketiga istilah tersebut memberikan cara yang efisien untuk menghemat ruang dan waktu dalam penulisan referensi. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan ketiga istilah tersebut harus konsisten dan sesuai dengan pedoman penulisan yang digunakan. Jika digunakan dengan benar, Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. dapat meningkatkan keakuratan dan keberlanjutan referensi dalam tulisan Anda.

Jangan ragu untuk menggali lebih dalam tentang penggunaan Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. di sumber-sumber lain dan berkonsultasilah dengan dosen atau peneliti lainnya untuk memastikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan istilah-istilah tersebut dalam konteks yang lebih spesifik.

Sekarang, Anda siap untuk mengaplikasikan Ibid, Op. Cit., dan Loc. Cit. dalam penulisan Anda. Selamat menulis dan semoga sukses dalam penelitian Anda.

Khofiir
Mengajar literasi dan menciptakan cerita. Dari mengajarkan membaca hingga meracik kata-kata, aku mencari inspirasi dalam kata dan pembelajaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *