Kenali Lebih Dekat dengan Jengkar, Si Burung Berkicau Penuh Pesona

Posted on

Ketika pagi tiba dan mentari mulai bersinar terang, seringkali terdengar sebuah suara merdu yang melesat dari pepohonan di sekitar kita. Ya, itulah suara kicauan indah dari jengkar, burung yang tak hanya memiliki suara merdu, tetapi juga penuh pesona dalam penampilannya.

Jengkar, atau dalam bahasa ilmiahnya Melanochlora sultanea, adalah salah satu jenis burung berkicau yang mempesona. Dengan panjang sekitar 25 cm, burung ini memiliki tubuh yang didominasi oleh bulu hijau zaitun dan sayap berwarna ungu. Sayap berwarna ungu tersebut memberikan sentuhan keanggunan yang tak terbantahkan pada penampilan jengkar.

Namun, keindahan jengkar tak hanya terletak pada penampilannya saja. Suaranya yang merdu dan lantang menjadikannya salah satu burung yang sering dijadikan sebagai bahan perbincangan oleh para pecinta burung. Kicauan jengkar terdengar sangat ceria dan menggugah hati, sehingga sering menjadi daya tarik utama bagi mereka yang ingin memelihara burung sebagai hobi.

Tak hanya memiliki keunikan dalam penampilan dan suara, jengkar juga punya sifat yang sangat cerdas. Burung ini biasanya hidup dalam kelompok kecil dan sering terlihat saling berinteraksi satu sama lain. Mereka memiliki kemampuan berkomunikasi yang tinggi, bahkan mampu meniru suara-suara lainnya, termasuk suara manusia.

Berkecimpung dalam dunia jengkar, tidak hanya akan memberikan kita kebahagiaan serta keasyikan di saat menyaksikan kelakuan mereka, tetapi juga memberikan kita pelajaran berharga tentang kehidupan. Kehidupan jengkar yang penuh kebersamaan dan kecerdasan bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu menjaga keharmonisan dan saling mendukung satu sama lain.

Namun, seperti halnya burung lainnya, jengkar juga menghadapi ancaman terhadap kelangsungan hidupnya. Perburuan ilegal dan perusakan habitat alam merupakan faktor utama penurunan populasi jengkar di alam liar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih peduli dan turut serta dalam upaya perlindungan terhadap burung-burung ini.

Mari menjaga keberadaan jengkar dan spesies burung lainnya agar tetap hidup dengan damai di habitat aslinya. Luangkan waktu sejenak untuk menikmati keindahan kicauan mereka di atas pepohonan, dan mari kita menjaga keanekaragaman hayati dunia ini dengan penuh kasih sayang.

Apa Itu Jengkar?

Jengkar merupakan sebuah burung kecil yang termasuk dalam famili Muscicapidae. Burung ini dikenal dengan nama ilmiah Oenanthe oenanthe dan memiliki nama umum Wheatear dalam bahasa Inggris. Jengkar termasuk ke dalam kelompok burung yang dapat melakukan migrasi panjang setiap tahunnya. Mereka bermigrasi dari wilayah barat laut Afrika dan Eropa ke wilayah Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan pada musim dingin, sementara pada musim panas mereka kembali ke wilayah Eropa untuk berkembang biak.

Cara Jengkar

Jengkar biasanya hidup di dataran tinggi dan wilayah berbatu dengan vegetasi yang minim. Mereka sering mengisi habitat di tanah berbatu atau semak belukar yang jarang ditumbuhi oleh tumbuhan tinggi. Jengkar sering terlihat hinggap di atas batu-batu kecil atau semak-semak saat berburu makanan. Mereka sering mencari makan dengan berjalan di tanah dan mengais-ngais serangga kecil, larva, dan cacing yang hidup di permukaan tanah.

Pada musim pembiakan, jengkar betina akan membuat sarang di dalam lubang batu atau celah sempit pada tebing bukit. Mereka akan mengisi sarang dengan serat tumbuhan dan bulu untuk membuat tempat yang hangat dan nyaman bagi telur dan anak-anaknya. Jengkar betina biasanya bertelur sebanyak 5-7 butir dan mengerami selama 12-14 hari. Setelah telur menetas, kedua induk akan bekerja sama dalam memberi makan dan mengasuh anak-anaknya hingga siap untuk meninggalkan sarang.

FAQ

1. Apakah jengkar bisa berbicara seperti burung lain?

Tidak, jengkar tidak termasuk jenis burung yang memiliki kemampuan untuk berbicara seperti beberapa jenis burung lainnya seperti burung beo atau burung gereja.

2. Apa makanan utama yang dikonsumsi oleh jengkar?

Jengkar biasanya memakan serangga kecil, larva, cacing, dan serangga lainnya yang hidup di atas permukaan tanah. Mereka juga bisa memakan beberapa biji-bijian dan tanaman kecil sesekali.

3. Apakah jengkar dianggap burung yang langka?

Tidak, jengkar tidak termasuk burung yang langka. Meskipun ada beberapa populasi jengkar yang mengalami penurunan jumlah, namun secara keseluruhan mereka masih memiliki populasi yang stabil dan tidak masuk dalam daftar burung yang terancam punah.

Kesimpulan

Jengkar merupakan burung kecil yang melakukan migrasi panjang setiap tahunnya. Mereka hidup di dataran tinggi dan wilayah berbatu dengan vegetasi yang minim. Jengkar memakan serangga kecil, larva, dan cacing yang hidup di atas permukaan tanah. Mereka juga membangun sarang di dalam lubang batu atau celah sempit pada tebing bukit. Meskipun jengkar bukan burung yang langka, kita tetap harus menjaga kelestarian populasi mereka dengan menjaga habitat alaminya dan mengurangi gangguan manusia. Mengamati dan mempelajari lebih lanjut tentang jengkar dapat membantu kita memahami pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati di planet ini.

Khoiri
Mengarang novel dan mendalami sastra. Antara menciptakan kisah dan memahami sastra, aku menjelajahi keindahan dan pemahaman dalam tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *