Karangan yang Masih Ditulis dengan Tangan, TTS Belum Lenyap dalam Era Digital

Posted on

Berkembangnya teknologi digital telah membuat banyak aktivitas manusia menjadi lebih praktis dan efisien. Namun, di tengah kecanggihan gadget dan aplikasi cerdas, masih ada satu tradisi yang bertahan kuat: karangan yang masih ditulis dengan tangan.

TTS (Tulisan Tangan Siswa) mungkin merupakan sesuatu yang akrab bagi setiap orang yang pernah menempuh pendidikan di Indonesia. Semasa sekolah, kita seringkali dihadapkan pada tugas-tugas menulis karangan yang harus dikerjakan dengan tangan. Meskipun saat ini sudah ada banyak perangkat elektronik yang dapat mempermudah pekerjaan menulis, tradisi menulis dengan tangan tetap eksis dan memiliki daya tarik tersendiri.

Bagaimana mungkin sebuah tradisi yang mungkin dianggap kuno masih tetap bertahan hingga kini? Hal ini dapat dipahami saat kita menyadari beberapa keuntungan dan pengalaman yang didapatkan dari menulis dengan tangan. Salah satunya adalah adanya koneksi yang lebih intim antara otak dan tangan ketika kita menuliskan sesuatu dengan menggunakan pena atau pensil.

Menulis dengan tangan juga dapat mempermudah proses pembelajaran dan memperluas kosakata. Penelitian telah menunjukkan bahwa aktifitas menulis tangan membantu otak memperkuat hubungan antara informasi yang diterima dan kemampuan berpikir kritis. Kita bisa sebut ini sebagai “bentuk ekspresi diri” yang melampaui sekadar mentransfer kata-kata ke kertas.

Di tengah “era keyboard”, karangan yang masih ditulis dengan tangan juga memberikan kemungkinan untuk mengekspresikan kreativitas dengan lebih bebas. Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam menulis tangan, sehingga menghasilkan karya yang unik dan lebih personal. Ditambah lagi dengan sentuhan kertas dan bau tinta, sebuah karangan yang ditulis dengan tangan mampu mengundang rasa nostalgia dan kehangatan yang tak mampu ditandingi oleh karangan elektronik.

Bukankah menarik ketika karya tulis kita memiliki bekas personal yang tak tergantikan? Seiring berkembangnya teknologi, mungkin suatu hari nanti kita tak lagi menulis dengan tangan seperti sekarang ini. Namun, bahkan jika kebiasaan menulis dengan tangan perlahan lenyap, kita tetap akan selalu mengenang betapa indahnya karangan yang dulu pernah ditorehkan dengan penuh cinta. Jadi, mari kita biarkan adat menulis dengan tangan tetap hidup dalam lembaran-lembaran sejarah kita.

Jadi, walau keberadaan karangan yang masih ditulis dengan tangan kemungkinan tak akan bisa mengalahkan kepraktisan dan kecepatan menulis di era digital, nilai-nilai personal dan kekhasan yang dimilikinya akan terus ada di hati setiap penulis. Dan, ketika kita menemukan karangan yang masih ditulis dengan tangan di tengah era modern yang terus berubah, mungkin sedikit rasa haru dan kehangatan akan menyelimuti kita, mengingatkan kita tentang kisah masa lalu yang tak ternilai harganya.

Apa Itu Karangan yang Masih Ditulis dengan Tangan (TTS)?

Karangan yang masih ditulis dengan tangan atau lebih dikenal dengan singkatan TTS (Tulisan Tangan Siswa) adalah cara penulisan yang menggunakan tangan untuk menghasilkan karya tulis. Dalam hal ini, siswa akan diminta untuk menulis karangan atau esai dengan menggunakan pena atau pensil langsung di atas kertas.

Proses pembuatan karangan TTS ini melibatkan penggunaan alat tulis tradisional seperti pena, pensil, dan kertas. Siswa akan menulis setiap kata dan kalimat dengan tangannya sendiri, dengan melakukan gerakan per-tangan untuk membentuk huruf-huruf yang membentuk kata-kata.

Karangan TTS memegang peranan penting dalam pendidikan. Meskipun teknologi digital semakin berkembang dan penggunaan komputer dalam menulis semakin umum, karangan TTS masih memiliki nilai tersendiri. Dalam hal ini, karangan TTS dapat membantu mengasah keterampilan menulis, mengembangkan kreativitas, meningkatkan konsentrasi, dan membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik.

Kelebihan Karangan yang Masih Ditulis dengan Tangan (TTS)

Meskipun teknologi sudah sangat maju, karangan TTS masih memiliki kelebihan yang tidak dapat diabaikan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan karangan yang masih ditulis dengan tangan:

1. Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus

Dalam proses menulis TTS, siswa perlu melakukan gerakan halus pada tangan dan jari-jarinya untuk membentuk huruf-huruf. Hal ini dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus siswa, yang penting untuk kemampuan menulis dan kegiatan sehari-hari lainnya seperti mengikat tali sepatu atau menggunaan sendok dan garpu.

2. Meningkatkan Pemahaman dan Konsentrasi

Menulis dengan tangan membutuhkan pemikiran lebih dalam dan konsentrasi yang lebih baik. Siswa perlu memikirkan kata-kata dan mengatur kalimat secara keseluruhan, sehingga membantu dalam memahami materi pembelajaran dan mengasah keterampilan berpikir kritis.

3. Mengembangkan Kreativitas dan Ungkapan Diri

Ketika menulis dengan tangan, siswa memiliki kebebasan yang lebih besar untuk mengekspresikan pikiran dan ide-ide mereka. Karangan TTS dapat menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas dan menemukan suara penulis mereka sendiri.

Cara Menulis Karangan yang Masih Ditulis dengan Tangan (TTS)

Menulis karangan yang masih ditulis dengan tangan membutuhkan beberapa langkah yang perlu diikuti. Berikut adalah cara menulis karangan TTS:

1. Persiapan

Sebelum memulai menulis, pastikan Anda memiliki semua alat tulis yang diperlukan seperti pena dan kertas. Pilihlah tempat yang nyaman dan tenang untuk menghindari distraksi.

2. Tema dan Pengembangan Ide

Pilihlah tema atau topik untuk karangan Anda. Mulailah dengan menulis ide-ide yang ada di pikiran Anda terkait dengan tema tersebut. Kemudian, pilih ide utama yang ingin Anda kembangkan dalam karangan.

3. Rencanakan Struktur Karangan

Sebelum mulai menulis, buatlah kerangka atau rencana untuk karangan Anda. Tentukan bagaimana Anda akan membagi karangan menjadi paragraf-paragraf yang terorganisir dengan baik. Pastikan untuk memiliki pengantar, perkembangan, dan kesimpulan yang jelas.

4. Mulailah Menulis

Mulailah menulis karangan dengan mengikuti rencana yang telah Anda buat. Tulis setiap kata dan kalimat dengan jelas dan jangan lupa untuk memperhatikan tata bahasa dan ejaan yang benar. Usahakan untuk mengungkapkan pendapat dan ide secara terperinci dan jelas.

5. Periksa dan Revisi

Setelah selesai menulis, periksa kembali karangan Anda. Perhatikan kesalahan gramatikal dan ejaan yang mungkin terjadi. Jika perlu, buat revisi untuk memastikan karangan Anda lebih baik.

6. Penulisan Ulang

Saat menulis dengan tangan, ada kemungkinan ada kesalahan atau coretan yang perlu diperbaiki. Dalam hal ini, Anda dapat melakukan penulisan ulang dengan tulisan yang lebih jelas untuk membuat karangan Anda lebih presentable.

FAQ

1. Apakah saya harus menggunakan pena untuk menulis karangan TTS?

Tidak, Anda dapat menggunakan pena atau pensil sesuai dengan preferensi Anda. Yang terpenting adalah Anda bisa menulis dengan jelas dan rapi.

2. Apakah karangan TTS harus ditulis dengan tulisan tangan yang khusus?

Tidak, tidak ada aturan khusus mengenai jenis tulisan tangan yang harus digunakan dalam karangan TTS. Yang penting adalah tulisan Anda mudah dibaca.

3. Bisakah saya menggunakan kertas komputer atau tablet untuk menulis karangan TTS?

Tidak, dalam karangan TTS, Anda harus menggunakan kertas biasa. Tujuannya adalah untuk menjaga nilai tradisional dari menulis dengan tangan.

Kesimpulan

Menulis karangan yang masih ditulis dengan tangan (TTS) adalah proses yang melibatkan penggunaan tangan untuk menulis karangan atau esai. Meskipun teknologi digital semakin maju, karangan TTS masih memiliki nilai tersendiri dalam pendidikan. Karangan TTS dapat membantu mengasah keterampilan menulis, mengembangkan kreativitas, meningkatkan konsentrasi, dan membantu siswa memahami materi dengan lebih baik.

Jika Anda ingin meningkatkan keterampilan menulis dan mengembangkan kreativitas Anda, mencoba menulis karangan yang masih ditulis dengan tangan bisa menjadi langkah yang baik. Dengan menulis TTS, Anda dapat melatih keterampilan motorik halus, meningkatkan pemahaman dan konsentrasi, serta mengungkapkan diri dengan lebih bebas.

Jangan ragu untuk mencoba menulis karangan TTS dan menjadikan ini sebagai salah satu kegiatan menulis yang menarik. Siapa tahu, dengan TTS, Anda dapat menemukan suara penulis yang unik dan mengungkapkan ide-ide dengan lebih autentik.

Hiyar
Mengisahkan cerita dan menulis buku anak. Dari bercerita di kelas hingga menciptakan kisah yang abadi, aku menciptakan pesona dan literasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *