Pelajaran Berekspresi dari Lukas 11:47-54

Posted on

Masih ingat dengan kisah dari Injil Lukas 11:47-54? Kali ini, mari kita melihatnya dengan cara yang berbeda. Mari kita simak pelajaran berekspresi dari cerita ini dengan bahasa yang santai.

Dalam kisah ini, Yesus sedang berbicara dengan para ahli Taurat (pengajar agama Yahudi pada saat itu). Dia tidak gentar untuk mengkritik mereka yang berlagak suci. Dengan santai, Yesus berkata, “Celakalah kamu! Karena kamu membangun pemakaman bagi nabi-nabi yang dibunuh oleh nenek moyangmu.”

Wow! Yesus langsung menunjukkan keberanian-Nya dalam menyuarakan kebenaran. Dia mengecam sikap para ahli Taurat yang pura-pura menghormati para nabi, tetapi pada kenyataannya mereka bersekongkol membunuh mereka. Tidak heran, mereka takut dengan Yesus.

Dalam cerita ini, Yesus juga mempermalukan para ahli Taurat dengan pertanyaan yang tajam. Dia bertanya kepada mereka, “Celakalah kamu juga, karena kamu membuat manusia memikul beban yang berat, namun kamu sendiri tidak mau sedikitpun membantunya.”

Hal ini menggambarkan ketidakadilan dari para ahli Taurat yang memberlakukan peraturan-peraturan yang sulit diikuti oleh orang-orang, tetapi tidak membantu mereka dalam menghadapi beban tersebut. Yesus mengungkapkan kedengkian-Nya terhadap para ahli Taurat yang hanya menuntut tanpa memberi bantuan.

Dalam penutup cerita, para ahli Taurat berusaha mencari kesalahan Yesus untuk menyalahkannya. Mereka secara penuh tipu muslihat mengintai setiap gerakan-Nya dengan harapan menjebak. Namun, Yesus tetap dengan tenang dan tulus menjalankan misi-Nya.

Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini? Pertama, kita perlu berani menyuarakan kebenaran, meskipun itu tidak populer atau bisa menimbulkan kontroversi. Kedua, kita harus menghindari sikap yang tidak adil, seperti membebankan orang lain dengan hal-hal yang sulit dilakukan tanpa memberikan bantuan yang diperlukan. Yang terakhir, kita perlu menjalankan kehidupan kita dengan tulus dan jujur, tanpa takut akan tipu muslihat orang lain.

Jadi, mari kita bersiap untuk menghadapi tantangan dengan sikap yang santai dan berani, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus dalam kisah Lukas 11:47-54.

Apa itu Lukas 11:47-54?

Lukas 11:47-54 adalah salah satu bagian dari kitab Injil Lukas di Alkitab Kristen. Bagian ini termasuk dalam bacaan yang merujuk kepada nubuat Yesus tentang nasib orang-orang yang menolak Dia dan penghormatan bagi para nabi. Dalam pasal ini, Yesus mengecam para ahli Taurat dan ahli agama yang menolak dan menganiaya-Nya.

Penjelasan Lukas 11:47-54

Pasal ini dimulai dengan Yesus menegur para ahli Taurat yang hidup pada masa-Nya. Yesus menyebut mereka dengan sebutan “anak-anak nenek moyang yang membunuh nabi-nabi”. Hal ini merujuk kepada sejarah umat Israel yang sering kali menolak dan membunuh para nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan firman-Nya.

Yesus menyatakan bahwa para ahli Taurat dan ahli agama ini turut berpartisipasi dalam perbuatan jahat tersebut, karena mereka mewarisi dan meneruskan perilaku menolak dan menganiaya nabi-nabi. Mereka tidak hanya menolak nabi-nabi yang diutus sebelumnya, tetapi juga merencanakan untuk membunuh-Nya sendiri.

Yesus menjelaskan bahwa hukuman yang akan menimpa mereka sangatlah besar. Ia mengatakan bahwa darah dari nabi yang dibunuh sejak zaman Abel hingga nabi Zakaria yang dibunuh di hadapan mezbah akan dituntut kepada mereka. Dalam Alkitab, peristiwa pembunuhan nabi Abel tercatat dalam Kitab Kejadian, sedangkan pembunuhan nabi Zakaria tercatat dalam Kitab 2 Tawarikh.

Yesus kemudian mengungkapkan kecaman-Nya kepada para ahli Taurat dan agama dengan kata-kata yang tegas. Ia menyebut mereka sebagai penghalang kebenaran dan kunci pengetahuan. Mereka tidak hanya menolak kebenaran yang diucapkan oleh Yesus, tetapi juga menghambat orang lain untuk menerima dan mengenal kebenaran.

Sebagai penutup, pasal ini mencatat bahwa para ahli Taurat dan ahli agama itu semakin bertambah kemarahan mereka dan mencoba mencari alasan untuk menuduh Yesus. Mereka berusaha mencela-Nya, menginterogasi-Nya, dan mengejar-Nya dengan tuntutan dan pertanyaan yang berniat jahat.

Cara Lukas 11:47-54

Bagian ini mengajarkan kepada kita beberapa hal penting:

1. Teguran terhadap keengganan menerima kebenaran

Para ahli Taurat dan ahli agama yang Yesus tegur pada masa itu adalah contoh nyata dari orang-orang yang menolak kebenaran. Mereka tidak hanya menolak kebenaran secara individu, tetapi juga menghambat orang lain untuk menerima dan mengenal kebenaran tersebut. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya keterbukaan hati dan pikiran dalam menerima ajaran dan firman Tuhan.

2. Bahaya menolak dan menganiaya hamba Tuhan

Pasal ini menunjukkan kepada kita konsekuensi yang serius bagi mereka yang menolak dan menganiaya hamba-hamba Tuhan. Yesus menunjukkan bahwa darah para nabi yang dibunuh akan dituntut kepada mereka, sehingga mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan menghargai pelayanan orang-orang yang diutus oleh Tuhan.

3. Prinsip kasih dan pengampunan

Walaupun Yesus mengutuk tindakan para ahli Taurat dan ahli agama yang menolak dan menganiaya-Nya, Ia juga menunjukkan prinsip kasih dan pengampunan. Meskipun tahu mereka sedang merencanakan untuk membunuh-Nya, Ia tidak membalas dengan kebencian atau permusuhan. Sebagai pengikut Yesus, kita diajarkan untuk memiliki sikap kasih dan pengampunan kepada orang-orang yang tidak setuju atau bahkan menganiaya kita.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Bagaimana relevansi Lukas 11:47-54 bagi hidup kita sehari-hari?

Lukas 11:47-54 mengingatkan kita akan bahaya menolak kebenaran dan menganiaya hamba-hamba Tuhan. Hal ini penting bagi kita untuk memiliki hati yang terbuka dan sikap hormat terhadap firman Tuhan serta orang-orang yang diutus-Nya. Kita juga diajarkan untuk memiliki sikap kasih dan pengampunan terhadap orang-orang yang tidak setuju atau bahkan menganiaya kita, sesuai dengan ajaran Yesus.

2. Apa pesan penting yang ingin disampaikan oleh Yesus melalui Lukas 11:47-54?

Yesus ingin menyampaikan pesan bahwa perbuatan menolak dan menganiaya hamba Tuhan tidak akan luput dari pertanggungjawaban dan hukuman yang setimpal. Lebih daripada itu, Ia mengajarkan tentang pentingnya memiliki hati yang terbuka, sikap rendah hati, kasih, dan pengampunan terhadap sesama.

3. Bagaimana kita dapat menerapkan ajaran Lukas 11:47-54 dalam kehidupan kita sehari-hari?

Kita dapat menerapkan ajaran Lukas 11:47-54 dalam kehidupan kita dengan menerima firman Tuhan dengan hati terbuka, menghormati dan menghargai pelayanan orang-orang yang diutus oleh Tuhan, dan memiliki sikap kasih dan pengampunan terhadap sesama. Kita juga harus berhati-hati agar tidak menjadi penghalang bagi orang lain untuk menerima dan mengenal kebenaran.

Kesimpulan

Passal Lukas 11:47-54 mengajarkan tentang bahaya menolak kebenaran, menganiaya hamba Tuhan, dan betapa pentingnya memiliki sikap kasih dan pengampunan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita perlu membuka hati dan pikiran kita untuk menerima ajaran dan firman Tuhan, serta menghormati dan menghargai pelayanan orang-orang yang diutus oleh-Nya. Selain itu, kita juga harus memiliki sikap kasih dan pengampunan terhadap sesama, mengikuti contoh Yesus yang tidak membalas permusuhan dengan permusuhan. Dengan menerapkan ajaran ini, kita dapat hidup dengan damai dan mencerminkan kasih Kristus kepada dunia.

Semoga artikel ini menjadi inspirasi dan mendorong pembaca untuk memiliki sikap yang lebih terbuka, penuh kasih, dan pengampunan dalam menjalin hubungan dengan Tuhan dan sesama.

Janaan
Menghasilkan kata-kata dan membentuk karakter. Antara penulisan dan pengembangan diri, aku menciptakan kreativitas dan pertumbuhan dalam tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *