Lukas 12:32-40: “Berhentilah Khawatir, Bersiaplah Dalam Kedamaian!”

Posted on

Saat ini, kekhawatiran sering kali menghantui pikiran kita di tengah-tengah kehidupan yang penuh tekanan. Namun, dalam Lukas 12:32-40, Yesus memberikan pengajaran yang sangat relevan bagi kita untuk menghadapi segala kekhawatiran yang mungkin menghampiri. Mari kita renungkan bersama-sama pesan yang penuh kebijaksanaan ini, sambil menyerapnya dalam suasana yang santai.

Yesus, dalam perjumpaannya dengan murid-murid-Nya, mengawali dengan kata-kata yang menjanjikan, “Janganlah takut, hai kawanan yang kecil! Karena itu adalah kerelaan Bapa kita, untuk memberikan Kerajaan kepada kamu” (Lukas 12:32). Bayangkan, Sang Maha Pencipta memberikan Kerajaan-Nya kepada kita, yang mungkin merasa entah seberapa kecil dan tidak berdaya di hadapan dunia ini. Rasanya seperti berada dalam dekapan hangat, melindungi kita dari segala kekhawatiran yang mengintai.

Bagaimana kita dapat mempertahankan kehadiran-Nya dan menjaga hidup kita tetap berada dalam ketenangan? Yesus menyampaikan sebuah petuah yang tak terlupakan, “Juallah harta benda yang kamu miliki dan berikanlah sedekah. Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak usang, pundi-pundi yang tidak habis di surga, di mana pencuri tidak dapat menghampiri dan ngengat tidak dapat merusakkannya” (Lukas 12:33). Melalui perbuatan baik dan bersedekah, kita dapat membangun keberkahan dan kekayaan yang tak terhingga di hadapan Tuhan.

Sungguh, kita sering kali terjebak dalam kehidupan yang terlalu sibuk dan terlalu fokus pada kebutuhan materi. Yesus mengingatkan kita untuk mengarahkan perhatian kepada sesuatu yang lebih abadi, “Sebab, di mana harta bendamu berada, di situ pula hatimu” (Lukas 12:34). Jadilah manusia yang penuh kasih dan rendah hati, berbagi cinta dan pengalaman hidup yang tak ternilai dengan sesama, bukan hanya fokus pada keuntungan pribadi semata.

Penekanan pada kesiapan dan pengharapan yang kuat juga menjadi bagian penting dalam pengajaran Yesus. Ia memberi perumpamaan tentang pelayan yang siap sedia menunggu kembalinya tuannya dari perjamuan pernikahan, “Berbahagialah hamba-hamba itu yang disikapi tuannya demikian pada waktu datangnya tuannya” (Lukas 12:37). Setiap hari adalah kesempatan bagi kita untuk hidup dalam kesiapan dan harapan akan kedatangan-Nya yang pasti.

Akhirnya, Yesus menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan, “Janganlah kalian berpikir, jika tuannya sudah lama datang, bahwa ia tidak akan segera datang” (Lukas 12:45). Kehidupan ini penuh dengan ketidaktahuan dan ketidakpastian, dan tugas kita adalah terus bersiap dan siaga menghadapi apa pun yang mungkin terjadi.

Jadi, dalam menghadapi kekhawatiran dan tekanan hidup, mari kita coba mengambil pelajaran berharga dari Lukas 12:32-40 ini. Berhentilah khawatir dan bersiaplah dalam kedamaian. Buktikanlah kehadiran Bapa yang penuh kasih dengan menjalani hidup yang santai namun bertanggung jawab. Jadilah saksi hidup akan kuasa kasih-Nya bagi kita semua!

Apa itu Lukas 12:32-40?

Lukas 12:32-40 adalah bagian dari Injil Lukas dalam Alkitab Kristen. Ayat-ayat ini merupakan bagian dari percakapan Yesus dengan para muridnya. Dalam ayat ini, Yesus memberikan pengajaran kepada para murid tentang kepemilikan dan kerajaan Allah.

Ayat Lukas 12:32

“Janganlah takut, hai kawanan kecil, karena Bapamu telah berkenan memberikan kerajaan kepada kamu.”

Pada ayat ini, Yesus memberi peringatan kepada para murid agar tidak takut. Dia mengingatkan mereka bahwa Allah Bapa telah berkenan memberikan kerajaan kepada mereka. Ini adalah janji kehadiran kerajaan Allah di dalam hidup mereka.

Ayat Lukas 12:33

“Juallah harta benda kamu dan berilah sedekah. Buatlah bagimu bekal yang tidak habis di surga, di mana pencuri tidak dapat mencuri dan hama tidak merusakkan.”

Yesus mendorong para murid untuk menjual harta benda mereka dan memberikan sedekah. Dia mengajarkan bahwa harta di dunia ini dapat hilang atau rusak. Namun, pahala dari memberikan sedekah akan mendapatkan bekal yang tidak dapat habis di surga, tempat yang aman dari kerusakan dan pencurian.

Ayat Lukas 12:34

“Karena di mana hartamu, di situ juga hatimu.”

Yesus menegaskan bahwa hati seseorang akan selalu terikat dengan harta yang dimilikinya. Jiwa seseorang akan terikat pada apa yang dianggapnya berharga dan penting. Oleh karena itu, Yesus menekankan pentingnya memiliki fokus yang tepat dan menjaga hati dari kerakusan dan kebendaan.

Ayat Lukas 12:35-38

“Bersiaplah, janganlah kamu memakai pakaian yang bersilauan dalam waktu yang lama dan janganlah kamu menaruh minyak pada kepalamu atau memakai sepatu, sebab orang yang baik hatinya dan mengerti akan selalu bersedia dan siap masuk ke dalam kerajaan Allah.”

Yesus mengingatkan para murid tentang pentingnya selalu siap dan siaga menanti kedatangan-Nya. Dia menekankan agar mereka tidak terikat pada kebutuhan duniawi seperti pakaian yang mahal, minyak wangi yang mewah, atau sepatu yang bagus. Orang yang memiliki hati yang baik dan memahami kebenaran akan siap dan bersedia masuk ke dalam kerajaan Allah.

Ayat Lukas 12:39-40

“Adapun pemilik rumah, kalau ia tahu pada waktu si pembajak datang, ia pasti tidak membiarkan rumahnya dibongkar.” (40) “Jagalah juga kamu, sebab Anak Manusia datang pada waktu yang kamu tidak duga-duga.”

Yesus memberikan perumpamaan tentang pemilik rumah yang siap menghadapi pencuri yang akan datang. Pemilik rumah yang bijaksana memastikan bahwa rumahnya terlindungi dan tidak dapat dibobol. Yesus menggambarkan bahwa Anak Manusia juga akan datang pada waktu yang tidak terduga oleh banyak orang, dan bahwa orang-orang harus selalu siap dan bertekun dalam kehidupan iman mereka.

Cara Menghayati Lukas 12:32-40

Bagaimana sebaiknya kita menghayati Lukas 12:32-40 dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini adalah beberapa panduan untuk mengaplikasikan ajaran Yesus dalam ayat-ayat ini:

1. Tidak Takut

Seperti yang Yesus katakan dalam ayat 32, kita tidak perlu takut. Kita adalah kawanan kecil yang telah diberi kerajaan oleh Bapa Allah. Tidak ada yang dapat mengancam kita selama kita memiliki iman kepada-Nya dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kita dapat hidup dengan penuh percaya diri dan ketenangan, karena kita tahu bahwa Allah selalu bersama kita.

2. Mengutamakan Kerajaan Allah

Yesus mengajarkan agar kita menjual harta benda dan memberikan sedekah. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak terlalu terikat pada dunia materi. Sebagai pengikut Kristus, kita harus mengutamakan kerajaan Allah. Kami harus memberikan dengan suka cita dan membantu mereka yang membutuhkan. Dengan begitu, kita dapat menyimpan bekal yang tidak terhingga di surga dan membantu membangun kerajaan-Nya di Bumi.

3. Siap dan Siaga

Ketika Yesus mengajak kita untuk selalu siap dan siaga, artinya kita harus hidup dengan kesadaran bahwa Dia akan datang lagi. Kita tidak tahu kapan Dia akan datang, oleh karena itu kita harus hidup dengan penuh ketaatan, setia, dan percaya kepada-Nya. Bersiaplah dengan kehidupan yang patut dan setia untuk menghadapi kedatangan-Nya.

FAQ 1: Apakah kita harus menjual semua harta benda kita?

Tidak, ajaran Yesus dalam ayat-ayat ini bukanlah perintah untuk menjual semua harta benda kita. Yesus menginginkan kita memiliki perspektif yang benar tentang harta benda dan kerajaan-Nya. Jika kita sangat terikat pada harta kita, kita mungkin kesulitan memusatkan pikiran dan hati kepada Allah. Namun, kita sebagai orang percaya diharapkan untuk menggunakan harta kita secara bijaksana, memberikan sedekah, dan memprioritaskan kerajaan Allah dalam segala hal yang kita lakukan.

FAQ 2: Apa arti dari “bekerja untuk bekal yang tidak habis di surga”?

Bekerja untuk bekal yang tidak habis di surga adalah tentang menginvestasikan hidup kita di dalam hal-hal yang memiliki keabadian. Ini berarti mengutamakan hubungan kita dengan Allah dan sesama di atas segala hal lainnya. Kami harus melihat harta benda dan kesuksesan dunia sebagai sementara, sementara bekal yang kita kumpulkan di surga adalah kekal. Saat kita memprioritaskan kehidupan yang saleh dan hubungan yang baik dengan Allah, kita akan mengalami kebahagiaan dan kepuasan yang sejati yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun di dunia ini.

FAQ 3: Bagaimana agar selalu siap dan siaga menjelang kedatangan Yesus?

Untuk selalu siap dan siaga menjelang kedatangan Yesus, penting bagi kita untuk hidup dalam ketaatan dan setia kepada-Nya. Ini berarti menjalani hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus dan bertumbuh dalam kasih dan kekudusan. Kita harus senantiasa bertekun dalam doa, membaca dan mempelajari Firman Tuhan, dan menjadi berkat bagi orang lain. Selain itu, kita juga harus menjaga hati dan pikiran kita dari godaan dan pengaruh yang dapat membawa kita menjauh dari hubungan yang dalam dengan Yesus. Tugas kita adalah terus mempersiapkan diri kita dan mempererat hubungan kita dengan Tuhan setiap hari.

Kesimpulan

Ayat-ayat Lukas 12:32-40 memberikan kita banyak pengajaran berharga. Yesus mengingatkan kita untuk tidak takut, karena kita adalah umat-Nya yang telah diberikan kerajaan Allah. Dia juga mengajarkan pentingnya memberikan dan tidak terikat secara berlebihan pada dunia materi. Kita harus hidup dengan fokus pada kerajaan Allah dan melihat segala sesuatu dalam perspektif kekekalan. Selain itu, Yesus mengingatkan kita untuk selalu siap dan siaga menghadapi kedatangan-Nya yang tidak dapat ditebak. Oleh karena itu, kita harus hidup dengan ketaatan, setia, dan fokus pada hubungan dengan Allah serta menjadi berkat bagi sesama. Mari kita terus hidup dalam persekutuan dengan Allah dan menaati ajaran-Nya, sehingga kita dapat mempersiapkan diri dan menyongsong kedatangan-Nya dengan sukacita.

Jika Anda ingin menghayati Lukas 12:32-40 dengan lebih baik, mulailah dengan berserah sepenuhnya kepada Allah dan meminta Roh Kudus untuk membimbing dan memampukan Anda. Ajukan doa, baca Firman Tuhan, jadilah pembaca yang setia, dan berbuatlah kebaikan kepada orang lain. Bersiaplah untuk kedatangan Yesus yang mulia dan hiduplah dengan penuh iman dan harapan.

Zaeem
Mengajar bahasa dan menciptakan cerita. Antara pembelajaran dan kreasi, aku menjelajahi ilmu dan imajinasi dalam kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *