Lukas 2:16-21: Merayakan Kelahiran Sang Penebus dengan Sukacita

Posted on

Dalam Injil Lukas, kita menemukan sebuah riwayat yang tidak hanya mengisahkan kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya merayakan momen bersejarah ini. Pada ayat 16-21, kita diajak untuk melupakan kekhawatiran dan menggantinya dengan sukacita karena kedatangan Sang Penebus.

Bayangkanlah saat itu. Para gembala, yang awalnya hanya menggembalakan domba-domba mereka di padang rumput, tiba-tiba disambut dengan penampakan sekelompok malaikat yang bercahaya terang. Mereka memberitahukan kabar gembira bahwa di kota Daud telah lahir seorang Anak, yaitu Juruselamat, yaitu Tuhan. Tanpa ragu, gembala-gembala itu memutuskan untuk pergi dan melihat dengan mata mereka sendiri apa yang telah malaikat itu sampaikan.

Ketika mereka mencapai grotto, mereka dengan penuh sukacita menemukan Maria, Yusuf, dan bayi Yesus yang terbaring di palungan. Bayangkanlah betapa besar keajaiban itu bagi mereka. Inilah Putra Allah yang telah lama dinanti-nantikan. Tanpa ragu sedikit pun, gembala-gembala itu menceritakan kepada Maria dan Yusuf apa yang mereka lihat dan dengar. Mereka berbagi sukacita mereka dengan pengantin muda itu dan bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan kabar gembira kepada mereka.

Tidak hanya itu, pada hari yang kelima setelah kelahiran-Nya, Yesus juga menerima nama-Nya. Menurut kebiasaan Yahudi, nama-Nya adalah Yesus, yang berarti “Penyelamat”. Nama yang dipilih oleh malaikat sebelum bayi-Nya lahir. Dalam tindakan ini, Maria dan Yusuf menunjukkan ketaatan mereka kepada Allah dan menghormati apa yang telah diwahyukan kepadanya.

Lukas 2:16-21 menghadirkan cerita yang begitu memikat dan sarat dengan makna mendalam. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk merayakan kelahiran Sang Penebus dengan sukacita. Seperti gembala-gembala yang dengan penuh kegembiraan berbagi kabar baik itu dengan orang lain, kita juga diminta untuk berbagi sukacita dan damai sejahtera yang datang dari Yesus Kristus kepada semua orang di sekitar kita.

Meskipun dunia mungkin terasa gelap dan penuh kekhawatiran, kelahiran-Nya membawa terang dan harapan. Seperti Maria dan Yusuf yang patuh kepada kehendak Allah, kita juga dipanggil untuk membawa nama-Nya dengan bangga dan hidup sesuai dengan anugerah kasih karunia yang diberikan-Nya.

Jadi, mari kita rayakan kelahiran Sang Penebus dengan sukacita dan bawa kabar baik ini ke seluruh dunia!

Apa itu Lukas 2 16 21?

Lukas 2:16-21 adalah salah satu bagian dari Injil Lukas dalam Alkitab Kristen. Bagian ini mencatat tentang kelahiran Yesus Kristus di Betlehem, serta pemberian nama-Nya dan pemotongan sunat-Nya.

Cara Lukas 2 16 21

Bagian Lukas 2:16-21 menceritakan tentang peristiwa setelah kelahiran Yesus di Betlehem. Setelah malaikat memberitahu para gembala tentang kelahiran-Nya, mereka segera pergi ke Betlehem dan menemukan Yesus, Maria, dan Yosef di tempat penampungan hewan. Para gembala memberitakan apa yang telah mereka lihat kepada orang-orang yang mereka temui.

Pada hari yang kelima puluh setelah kelahiran-Nya, Yesus juga menjalani upacara sunat sesuai dengan hukum Taurat yang ditetapkan oleh Allah kepada umat Israel melalui Nabi Abraham pada masa lalu. Setelah sunat, Yesus diberi nama “Yesus”, sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh malaikat kepada Maria pada saat kelahiran-Nya. Nama “Yesus” memiliki makna “Tuhan menyelamatkan”.

FAQ 1: Siapa yang diberi tahu tentang kelahiran Yesus?

Jawab: Malaikat memberitahu para gembala tentang kelahiran Yesus. Malaikat tersebut muncul di depan mereka dan menyampaikan kabar gembira bahwa Juruselamat telah lahir di Betlehem.

FAQ 1.1: Kenapa malaikat memberitahu para gembala?

Jawab: Para gembala dipilih untuk menjadi saksi pertama kelahiran Yesus karena mereka adalah orang yang rendah hati dan setia dalam merawat dombanya. Allah memilih untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada mereka sebagai tanda pentingnya kesederhanaan dan rendah hati dalam kehidupan Kristen.

FAQ 2: Mengapa Yesus menjalani upacara sunat?

Jawab: Yesus menjalani upacara sunat sesuai dengan hukum Taurat yang ditetapkan oleh Allah kepada umat Israel. Upacara sunat adalah tanda perjanjian antara Allah dan keturunan Abraham. Dengan menjalani sunat, Yesus menunjukkan kepatuhan-Nya terhadap hukum-hukum Allah dan sebagai tanda penggenapan perjanjian yang akan datang melalui-Nya.

FAQ 2.1: Apa makna penting pemotongan sunat Yesus?

Jawab: Pemotongan sunat Yesus memiliki makna simbolis sebagai pengorbanan diri dan ketaatan-Nya kepada hukum Taurat. Melalui pemotongan ini, Yesus menunjukkan kesediaan-Nya untuk memenuhi semua hukum dan kehendak Allah dalam misi penyelamatan-Nya bagi umat manusia.

FAQ 3: Mengapa nama Yesus diberikan sesuai dengan perintah malaikat?

Jawab: Nama “Yesus” diberikan kepada-Nya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh malaikat kepada Maria pada saat kelahiran-Nya. Nama ini memiliki makna “Tuhan menyelamatkan” dan merujuk kepada misi penyelamatan Yesus untuk umat manusia. Nama Yesus menyiratkan identitas-Nya sebagai Juruselamat dan penggenapan nubuat nabi-nabi tentang kedatangan Mesias.

FAQ 3.1: Apakah nama-nama lain yang diberikan kepada Yesus selain “Yesus”?

Jawab: Selain “Yesus”, dalam Alkitab juga terdapat nama-nama lain yang merujuk kepada-Nya seperti “Immanuel” yang berarti “Allah beserta kita”, “Mesias” yang berarti “Tungguan” atau “Unggulan yang Diurapi”, dan “Putra Allah” yang menekankan hubungan-Nya dengan Allah sebagai Anak-Nya yang kudus.

Kesimpulan

Melalui cerita Lukas 2:16-21, kita dapat melihat betapa pentingnya kelahiran Yesus Kristus dalam menjalankan misi penyelamatan-Nya bagi umat manusia. Peristiwa ini menunjukkan kesederhanaan dan rendah hati-Nya, serta ketaatan-Nya terhadap hukum-hukum Allah. Pemberitaan kelahiran-Nya kepada orang-orang yang rendah hati seperti para gembala menggambarkan bahwa kerendahan hati adalah sikap yang dihargai oleh Tuhan.

Sebagai umat Kristen, cerita ini mengingatkan kita akan arti penting kelahiran Yesus dalam hidup kita. Hal ini mendorong kita untuk mengikuti teladan-Nya, yaitu hidup dengan rendah hati, patuh kepada hukum Allah, dan melayani sesama dengan kasih. Mari kita merenungkan betapa besar kasih Allah yang mengutus Yesus ke dunia ini dan mendorong kita untuk mengambil tindakan dalam hidup kita sebagai respon atas kasih-Nya.

Rifki
Mengajar dan menyunting teks. Antara pengajaran dan perbaikan, aku menjelajahi pengetahuan dan penyempurnaan dalam kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *