Perumpamaan “Yang Engkau Inginkan” dari Matius 7:12-14: Pesan untuk Hidup Lebih Baik

Posted on

Inilah kisah perumpamaan yang terkenal dari Kitab Matius, pasal 7 ayat 12 hingga 14. Perumpamaan ini bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi pesan yang mendalam untuk hidup lebih baik.

“Dalam segala sesuatu yang kamu ingin orang perbuat kepadamu, jadilah orang yang lebih dulu melakukannya kepada mereka, karena itulah isi seluruh hukum dan ajaran para nabi.” Begitulah bunyi ayat pertama dari perumpamaan ini.

Tidak terdengar seperti norma-norma bertele-tele yang mengikat, bukan? Terdapat keajaiban dalam kata-kata tersebut, karena mereka menggambarkan landasan utama bagi kehidupan yang lebih baik.

Berikanlah apa yang kamu inginkan dari orang lain, dan secara magis dunia akan menjadi tempat yang lebih baik. Jika kita semua hidup dengan teladan utama ini, bukankah kita akan membangun masyarakat yang penuh dengan saling pengertian dan kebaikan?

Tetapi, mengapa begitu sedikit orang yang benar-benar mengikuti prinsip ini? Sederhana saja, melangkah melawan arus tidaklah mudah. Alih-alih merespon dengan kebaikan, kita sering kali saling berkompetisi dalam kehidupan ini.

Namun dalam ayat berikutnya, terdapat peringatan yang kuat untuk mereka yang menolak mengikuti perumpamaan ini: “Masuklah melalui pintu yang sempit itu! Sebab lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyaklah orang yang masuk melaluinya. Dan seberapa sempitlah pintu dan sesempit jalan yang menuju kepada hidup, dan sedikit orang yang menjumpainya.”

Ada suatu hukum alam dalam kata-kata ini. Jika kita hanya peduli pada diri sendiri dan berjuang mencapai kepentingan pribadi, kita mungkin memilih pintu yang lebar menuju kebinasaan. Tetapi jika kita meluangkan waktu untuk memahami orang lain, memberikan dukungan dan saling mengasihi, kita memilih pintu yang sempit menuju hidup yang lebih baik.

Jadi, mengapa kita harus hidup dalam dunia yang penuh kompetisi dan kepentingan egois? Mengapa tidak kita terima tantangan untuk menjadi orang yang mengerti, peduli, dan menghormati sesama manusia? Ketika kita melakukannya, kita melangkah menuju jalan kehidupan yang sebenarnya.

Dalam menjalani hidup, kita memiliki kekuatan untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Berani mengikuti perumpamaan ini adalah awal dari suatu perjalanan menuju kesadaran kolektif yang lebih tinggi.

Jadi mari, mari kita bersama-sama menghargai perumpamaan ini dan menjalani hidup ini dengan penuh kebaikan. Kita semua memiliki kemampuan yang tak terbatas untuk mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Sekali lagi, mari kita berikan apa yang kita inginkan dan saksikanlah keajaiban yang terjadi di sekitar kita.

Apa itu Matius 7:12, 14?

Matius 7:12 dan 14 adalah ayat-ayat yang terdapat dalam Injil Matius dalam Alkitab Kristen. Ayat-ayat ini terletak dalam bagian akhir dari Sermon di Bukit yang diajarkan oleh Yesus kepada para pengikut-Nya.

Ayat Matius 7:12

Ayat Matius 7:12 dikenal juga sebagai “Hukum Emas”. Yesus mengatakan, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka; karena inilah hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Hukum Emas ini menekankan pentingnya kasih sesama manusia dan bertindak dengan adil terhadap orang lain. Dalam ayat ini, Yesus mengajarkan bahwa kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh mereka. Prinsip ini merupakan inti dari etika Kristen dan mengajak umat beriman untuk berlaku adil, saling mengasihi, dan memberikan perlakuan yang kita harapkan untuk diri sendiri.

Penjelasan lebih lanjut mengenai ayat Matius 7:12

Ayat Matius 7:12 ini mencerminkan prinsip kasih dan keadilan yang universal yang berlaku tidak hanya di dalam komunitas Kristen, tetapi juga diterima oleh hampir semua agama dan kepercayaan. Prinsip ini dikenal sebagai “etika saling mengasihi” atau “etika empati”.

Prinsip “Hukum Emas” ini mengajarkan kita untuk berpikir tentang konsekuensi dari tindakan kita terhadap orang lain. Jika kita ingin diperlakukan dengan baik, maka kita juga harus memperlakukan orang lain dengan baik. Prinsip ini mendorong kita untuk melihat orang lain sebagai sesama manusia yang layak untuk dihormati dan dihargai, tanpa memandang latar belakang, status sosial, atau perbedaan lainnya.

Ayat Matius 7:14

Ayat Matius 7:14 mengatakan, “Sebab pintu gerbangnya itu kecil dan jalan yang menyempit itu menuju kepada hidup dan sedikit orang yang menjumpainya.” Ayat ini menggambarkan bahwa jalannya Yesus adalah jalan yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan membawa kepada hidup yang sejati. Namun, jalan ini tidaklah mudah, karena menuntut komitmen dan pengorbanan yang tinggi.

Penjelasan lebih lanjut mengenai ayat Matius 7:14

Ayat Matius 7:14 menekankan pentingnya untuk memilih jalan yang benar, yang sesuai dengan ajaran Yesus, meskipun jalan ini mungkin berlawanan dengan arus dunia. Mengikuti ajaran Yesus bukanlah hal yang mudah, karena menuntut kita untuk mengorbankan keinginan duniawi dan menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup kita.

Meskipun jalan yang menyempit, Yesus menjamin bahwa jalan itu menuju kepada hidup yang sejati. Hidup yang sejati ini adalah hidup dalam persekutuan dengan Allah dan memiliki tujuan yang bermakna. Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa tidak banyak orang yang memilih dan memahami jalan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mengikuti ajaran Yesus bukanlah popularitas atau kebanyakan orang yang melakukannya, tetapi suatu pilihan yang membutuhkan keyakinan dan ketekunan.

Cara Mengamalkan Ajaran Matius 7:12, 14?

Untuk mengamalkan ajaran Matius 7:12, yaitu Hukum Emas, kita dapat mengikutinya dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Mengasihi Sesama

Momen penting dalam mengamalkan hukum emas ini adalah dengan mengasihi sesama manusia. Kasih merupakan inti dari ajaran Yesus dan kita harus melibatkan hati kita sepenuhnya dalam memberikan kasih kepada orang lain, dari keluarga, teman, tetangga, hingga orang asing dan musuh kita. Melalui kasih, kita dapat membangun hubungan yang sehat dan memperkuat ikatan persaudaraan kita dengan sesama.

2. Bertindak dengan adil

Hukum Emas juga mengajarkan kita untuk bertindak dengan adil terhadap orang lain. Kita harus berusaha memberikan perlakuan yang sama baiknya terhadap semua orang, tanpa memandang perbedaan ras, agama, atau status sosial. Adil berarti memberikan hak kepada setiap orang yang sesuai dengan nilai-nilai universal yang berasal dari ajaran Yesus.

3. Membantu Sesama

Hukum Emas juga mengajarkan kita untuk membantu sesama. Ketika kita melihat orang lain dalam kesulitan atau membutuhkan bantuan, marilah kita memberikan tangan membantu dan memberikan dukungan. Dengan melakukan ini, kita dapat menunjukkan kasih dan kepedulian kita kepada sesama dan menjadi saluran berkat bagi mereka.

Pertanyaan Umum (FAQ)

1. Apakah Hukum Emas hanya berlaku bagi umat Kristen?

Tidak, Hukum Emas atau ajaran Matius 7:12 berlaku untuk semua orang, tidak terbatas pada penganut agama tertentu. Prinsip ini mengajarkan kita untuk berlaku adil, saling mengasihi, dan memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh mereka. Hal ini secara universal diterima sebagai etika saling mengasihi yang berlaku dalam berbagai agama dan kepercayaan di dunia.

2. Mengapa jalan yang disebutkan dalam Matius 7:14 disebut sebagai jalan yang sesak?

Jalan yang disebutkan dalam Matius 7:14 disebut sebagai jalan yang sesak karena mengikuti Yesus membutuhkan komitmen dan pengorbanan yang tinggi. Jalan ini melibatkan mengesampingkan keinginan duniawi dan menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup kita. Tidak semua orang bersedia mengambil jalan ini, sehingga jumlah orang yang memilih jalan tersebut menjadi sedikit.

3. Bagaimana kita dapat menemukan jalan yang sesuai dengan kehendak Tuhan?

Untuk menemukan jalan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, kita perlu mengakui dan mengenal Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan dalam hidup kita. Melalui doa, membaca firman Tuhan, dan mendengarkan petunjuk Roh Kudus, kita dapat menemukan arah hidup yang benar sesuai dengan kehendak-Nya. Penting juga untuk membangun hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa, persekutuan dengan sesama orang percaya, dan pelaksanaan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Ayat Matius 7:12 dan 14 mengajarkan kita tentang pentingnya kasih sesama, bertindak dengan adil, dan mengikuti ajaran Yesus. Hukum Emas mengajarkan kita untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh mereka dan menjadikan kasih sebagai dasar hubungan kita dengan sesama. Ayat Matius 7:14 mengingatkan kita bahwa mengikuti Yesus bukanlah hal yang mudah, tapi merupakan jalan yang membawa kepada hidup yang sejati. Dalam mengamalkan ajaran ini, kita dapat menunjukkan kasih dan keadilan Allah kepada dunia. Mari kita menjadi salinan yang hidup dari Hukum Emas ini dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jalan Yesus yang sempit menuju hidup yang sejati.

Dikhlat
Mengajar bahasa dan melaporkan berita. Antara pembelajaran dan berita, aku menjelajahi pengetahuan dan informasi dalam kata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *