Patung “Sura dan Baya” di Surabaya: Mengangkat Seni Rupa dengan Keunikan Khas

Posted on

Dalam kota Surabaya, terdapat sebuah karya seni rupa yang begitu mencuri perhatian, yaitu patung “Sura dan Baya”. Dijuluki sebagai ikon Surabaya, kedua patung ini memiliki daya tarik yang tak bisa diabaikan. Namun, apa sebenarnya yang membuat patung ini begitu istimewa?

Menghadirkan keunikan khas dari seni rupa Jawa Timur, patung “Sura dan Baya” memperlihatkan duo seekor singa dengan wajah yang penuh ekspresi. Seiring langkah kaki mengelilingi patung ini, pengunjung dapat merasakan aura kuat dari kemegahan, kegagahan, dan ketenangan yang dipancarkan oleh patung tersebut.

Tak hanya sekadar menghias kota Surabaya, patung “Sura dan Baya” juga menjadi simbol keberanian dan semangat para penduduk setempat. Sebagai kota pahlawan, Surabaya tak lupa mengabadikan nilai-nilai perjuangan dalam karya seni ini. Patung-patung ini menandakan bahwa setiap warga Surabaya memiliki hati yang teguh sekuat Sura dan Baya.

Kedua patung ini juga memiliki sejarah yang menarik. Dibuat pada tahun 1984 oleh seorang maestro seni bernama Nyoman Nuarta, patung “Sura dan Baya” awalnya hanya sebagai persembahan bagi kota Surabaya yang tercinta. Namun, kini mereka menjadi daya tarik utama dalam hal pariwisata, mengundang pengunjung dari berbagai daerah untuk datang dan mengagumi keindahan serta pesan yang disampaikan oleh kedua patung ini.

Tetapi, tak hanya keindahannya saja yang membuat “Sura dan Baya” populer. Selain menjadi simbol Surabaya sebagai kota pahlawan, patung ini juga menjadi latar belakang yang sangat diincar oleh para pengguna media sosial. Selfie di depan “Sura dan Baya” merupakan tren yang tak terbendung. Tidak jarang pula, para pelancong dari luar kota berbondong-bondong mengabadikan momen indah di sekitar patung ini.

Patung “Sura dan Baya” benar-benar menjadi daya tarik tersendiri di Surabaya. Bukan hanya dari segi visual, namun juga dari segi historis dan makna yang terkandung di dalamnya. Siapapun pengunjung yang datang, pasti akan merasakan kekaguman dan inspirasi yang timbul dari dua patung ini.

Maka tak heran, jika patung “Sura dan Baya” telah dikenal luas di seluruh Indonesia. Keajaiban seni rupa ini telah berhasil menempatkan Surabaya dalam peta pariwisata nasional. Jadi, jangan lupa sambangi patung “Sura dan Baya” ketika Anda berkunjung ke Surabaya. Rasakan pesona seni dan semangat kota pahlawan melalui karya indah ini!

Apa itu Patung “Sura dan Baya”?

Patung “Sura dan Baya” adalah karya seni rupa yang terletak di Surabaya, Indonesia. Patung ini menggambarkan dua ekor ikan, yaitu ikan sura (hiu) dan ikan baya (buaya) yang sedang berenang. Patung ini menjadi salah satu ikon kota Surabaya dan merupakan daya tarik wisata yang populer bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Cara Membuat Patung “Sura dan Baya”

Pembuatan patung “Sura dan Baya” dilakukan oleh seorang seniman bernama Widayat. Dalam proses pembuatannya, Widayat menggunakan bahan dasar semen dan logam. Pertama, dia membuat kerangka patung menggunakan logam, kemudian melapisi kerangka tersebut dengan lapisan semen bertekstur. Setelah itu, patung diukir dan diberi warna menggunakan cat tahan air. Proses pembuatan ini memakan waktu yang cukup lama, namun hasilnya sangat memuaskan.

Tips dalam Mengapresiasi Patung “Sura dan Baya”

Untuk mengapresiasi patung “Sura dan Baya” secara maksimal, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  1. Perhatikan Detail: Perhatikan setiap detail patung, termasuk ekspresi wajah dan gerakan tubuh ikan sura dan ikan baya.
  2. Ambil Foto yang Menarik: Jika Anda tertarik untuk mengabadikan momen di depan patung, cobalah untuk mengambil foto yang unik dan menarik agar hasil fotonya lebih menarik.
  3. Mendekati Patung: Jika diperbolehkan, cobalah untuk mendekati patung agar Anda dapat merasakan keindahan dan detail patung yang lebih dekat.
  4. Menggunakan Pemandu Wisata: Jika Anda ingin mendapatkan penjelasan lengkap tentang patung “Sura dan Baya” dan sejarahnya, disarankan untuk menggunakan jasa pemandu wisata yang professional.
  5. Tidak Merusak Patung: Patung “Sura dan Baya” adalah aset budaya yang harus dijaga kelestariannya. Oleh karena itu, penting untuk tidak merusak atau mencoret-coret patung ini.

Kelebihan Patung “Sura dan Baya”

Patung “Sura dan Baya” memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Karya Seni yang Unik: Patung ini merupakan karya seni yang sangat unik dan tidak dapat ditemukan di tempat lain.
  • Daya Tarik Wisata: Patung “Sura dan Baya” menjadi daya tarik wisata yang populer di Surabaya, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata ke kota ini.
  • Makna Simbolis: Dalam patung ini terdapat makna simbolis mengenai harmoni antara dua makhluk hidup yang berbeda, yaitu hiu dan buaya.
  • Pengenalan Budaya Lokal: Patung ini juga menjadi sarana untuk mengenalkan budaya lokal kepada wisatawan, karena patung ini merupakan representasi dari legenda yang ada di Surabaya.

Kekurangan Patung “Sura dan Baya”

Walaupun patung “Sura dan Baya” memiliki banyak kelebihan, namun ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Pemeliharaan yang Kurang: Terkadang, patung ini kurang mendapatkan perawatan yang optimal sehingga terlihat kusam dan tidak terawat.
  • Kerumunan Pengunjung: Terkadang, patung ini menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh wisatawan, sehingga pengunjung harus rela mengantri untuk berfoto di depan patung.
  • Terbatasnya Informasi: Informasi mengenai patung “Sura dan Baya” yang disediakan di lokasi patung masih terbatas, sehingga tidak semua pengunjung dapat memperoleh penjelasan yang lengkap mengenai patung ini.

Frequently Asked Questions (FAQ) tentang Patung “Sura dan Baya”

1. Apa arti dari patung “Sura dan Baya”?

Patung “Sura dan Baya” memiliki makna simbolis mengenai harmoni antara dua makhluk hidup yang berbeda, yaitu hiu dan buaya. Patung ini menggambarkan bahwa meskipun berbeda, namun mereka dapat hidup berdampingan dengan damai.

2. Berapa ukuran patung “Sura dan Baya”?

Patung “Sura dan Baya” memiliki ukuran tinggi sekitar 4 meter dengan lebar sekitar 2 meter.

3. Bagaimana cara menuju lokasi patung “Sura dan Baya”?

Patung “Sura dan Baya” terletak di Taman Bungkul, Surabaya. Anda dapat menggunakan transportasi umum atau taksi untuk menuju lokasi ini. Jika menggunakan transportasi umum, Anda dapat naik bus atau kereta API menuju Surabaya kemudian melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota atau taksi.

4. Apakah patung “Sura dan Baya” dapat diakses oleh penyandang disabilitas?

Ya, patung “Sura dan Baya” dapat diakses oleh penyandang disabilitas karena area sekitar patung sudah dilengkapi dengan aksesibilitas yang memadai.

5. Apakah ada jam operasional untuk mengunjungi patung “Sura dan Baya”?

Patung “Sura dan Baya” dapat dikunjungi setiap hari tanpa adanya jam operasional. Namun, disarankan untuk mengunjunginya pada siang hari untuk mendapatkan pencahayaan yang optimal saat berfoto di depan patung.

Kesimpulan

Mengunjungi patung “Sura dan Baya” adalah pengalaman yang menarik dan dapat meningkatkan pemahaman Anda tentang seni rupa dan budaya Surabaya. Melalui patung ini, Anda dapat melihat keindahan dan uniknya karya seni yang dihasilkan oleh seniman lokal. Jangan lupa untuk mengapresiasi dan menjaga kelestariannya agar generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan patung “Sura dan Baya” ini. Jadi, segeralah merencanakan kunjungan Anda dan rasakan sendiri keajaibannya!

Calanta
Seorang penulis yang mencintai seni patung. Dia terpesona dengan keindahan dan kekuatan ekspresi yang dapat dihasilkan oleh patung. Karyanya menggambarkan perjalanan emosional manusia dan keajaiban alam melalui pahatan yang halus dan detail.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *