Apa itu Aliran Syiah? Menjejaki Lintasan Pertanyaan yang Menggelitik

Posted on

Aliran Syiah, sebuah istilah yang mungkin tak asing lagi di telinga sebagian besar masyarakat Muslim di dunia. Namun, berapa banyak pertanyaan seputar aliran ini yang benar-benar dipahami dengan jelas? Yuk, jelajahi bersama dalam tulisan ringan ini untuk memperdalam pengetahuan kita tentang aliran Syiah yang kerap kali menjadi pusat tanda tanya.

Dalam menjawab pertanyaan tentang aliran Syiah, sebaiknya kita tidak melibatkan diri dalam perdebatan atau ikut terjebak dalam semacam perang pendapat tak berujung. Tujuan paling mendasar di balik tulisan ini adalah memberikan pemahaman dasar agar kita bisa menapaki jalan yang lebih bijak dalam mengenal aliran Syiah.

Lantas, apa sebenarnya yang membedakan aliran Syiah dari aliran Sunni yang juga banyak dianut oleh umat Muslim di seluruh dunia? Salah satu perbedaan utama terletak pada pengakuan merekalah terhadap pewaris langsung Nabi Muhammad SAW. Dalam perspektif Sunni, pengakuan ini diberikan kepada para khalifah yang dipilih melalui pemilihan sebagaimana yang terjadi setelah wafatnya Nabi.

Di sisi yang lain, aliran Syiah meyakini bahwa pewaris langsung Nabi adalah keturunan darahnya, yakni Imam Ali ra, dan dilanjutkan oleh sejumlah imam-imam lainnya secara terus-menerus. Dalam pandangan Syiah, para imam ini dianggap memiliki kepemimpinan spiritual dan otoritas ilahi yang tidak dapat diteruskan atau dipilih oleh manusia biasa.

Namun, mengapa aliran Syiah kerap kali menimbulkan kontroversi dan pertanyaan yang menggelitik? Salah satu alasan utamanya adalah karena sejarahnya yang sarat dengan konflik politik dan sosial. Beberapa negara dengan mayoritas penduduk Syiah menghadapi tekanan dan konflik dengan pemerintahan yang mayoritas Sunni.

Pandangan-pandangan dan perayaan keagamaan khusus yang dimiliki oleh aliran Syiah juga seringkali membingungkan bagi banyak orang. Hingga saat ini, masih terdapat pertanyaan mengenai perbedaan perayaan hari raya antara Syiah dan Sunni, seperti peringatan tahunan Muharram yang berkaitan dengan tragedi Karbala.

Namun, penting diingat bahwa setiap individu memiliki kebebasan beragama untuk memilih aliran yang mereka yakini sebagai jalan kebenaran. Pertanyaan atau keraguan terhadap aliran Syiah sebaiknya dijawab melalui pendekatan yang terbuka, mendalam, dan tanpa prasangka.

Dalam menghadapi keraguan, interaksi antarindividu dalam lingkungan yang penuh dengan keberagaman dan pemahaman yang saling menghormati adalah kunci untuk menciptakan persahabatan lintas aliran dan menghapus batasan prasangka yang bisa mengganggu persatuan kita sebagai umat Muslim.

Dengan menyelami pertanyaan-pertanyaan seputar aliran Syiah, kita tidak hanya memahami lebih dalam keberagaman umat Islam, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang penuh toleransi dan saling menghormati. Mari kita bahu-membahu menjaga kerukunan dan persaudaraan di antara kita sebagai umat manusia.

Apa itu Aliran Syiah?

Aliran Syiah adalah salah satu aliran dalam agama Islam yang memiliki pengikut dan penganut di berbagai negara di dunia. Aliran ini memiliki sejarah dan ajaran yang berbeda dengan aliran mayoritas Sunni. Penganut aliran Syiah disebut Syiah atau Syi’ah. Mereka mempercayai bahwa keturunan Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad, adalah pewaris dan pemimpin yang sah untuk umat Muslim setelah wafatnya Nabi Muhammad.

Ajaran Utama Aliran Syiah

Penentu utama ajaran aliran Syiah adalah keyakinan akan Imamah, yaitu kepercayaan bahwa setiap zaman harus ada seorang Imam yang dipilih oleh Allah untuk memimpin umat Muslim. Imam dalam aliran Syiah dianggap memiliki keistimewaan spiritual dan otoritas yang tidak dimiliki oleh orang lain. Mereka dianggap sebagai penghubung antara Tuhan dan umat Muslim.

Selain itu, aliran Syiah juga memiliki pandangan yang berbeda dalam hal pemerintahan. Mereka percaya bahwa penerus kepemimpinan yang sah setelah wafatnya Nabi Muhammad adalah Ali dan para Imam setelahnya. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa pemimpin umat harus berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah, putri Nabi Muhammad.

Aliran Syiah juga memiliki keyakinan dalam konsep taqiyyah, yaitu kebijakan untuk menyembunyikan keyakinan atau memalsukan kepercayaan untuk melindungi diri sendiri atau kelompok ketika dalam kondisi terancam. Konsep ini banyak dipraktikkan oleh penganut Syiah dalam sejarah mereka.

Perbedaan antara Aliran Syiah dan Sunni

Salah satu perbedaan paling mendasar antara aliran Syiah dan Sunni adalah dalam hal suksesi kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad. Sunni memilih para khalifah sebagai penerus kepemimpinan, sedangkan Syiah meyakini bahwa kepemimpinan harus berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib.

Selain itu, aliran Syiah juga memiliki pemahaman dan praktik-peribadatan yang berbeda dengan Sunni. Misalnya, dalam pelaksanaan shalat, Syiah memiliki beberapa perbedaan dalam rukun-rukun dan bacaan doa yang dilakukan.

Perbedaan lainnya terletak pada interpretasi dan pemahaman terhadap sejarah dan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam. Syiah memiliki narasi yang berbeda mengenai peristiwa khusus seperti Karbala dan kedudukan Ali bin Abi Thalib dalam kehidupan Nabi Muhammad.

Cara menjadi Penganut Syiah

Jika Anda tertarik untuk menjadi penganut aliran Syiah, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti:

Pelajari Ajaran dan Sejarah Aliran Syiah

Langkah pertama adalah mempelajari ajaran dan sejarah aliran Syiah dengan baik. Anda dapat membaca buku-buku atau sumber-sumber yang dapat dipercaya mengenai ajaran-ajaran utama, keyakinan, dan praktik-peribadatan yang dilakukan oleh penganut Syiah.

Mengunjungi Majelis dan Komunitas Syiah

Untuk lebih memahami dan merasakan kehidupan penganut Syiah, Anda dapat mengunjungi majelis dan komunitas Syiah. Di sana, Anda dapat bertemu dengan penganut Syiah lainnya, mendengarkan ceramah, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh mereka.

Berinteraksi dengan Ulama dan Tokoh Syiah

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, Anda dapat berinteraksi dengan ulama dan tokoh-tokoh Syiah. Mereka dapat memberikan penjelasan dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin Anda miliki mengenai aliran Syiah.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Mengapa aliran Syiah memiliki kepercayaan kepada Imamah?

Aliran Syiah percaya bahwa Imamah adalah bagian dari ajaran dan petunjuk agama yang diturunkan oleh Allah melalui Nabi Muhammad. Keyakinan ini memberikan mereka panduan spiritual dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

2. Apa yang membedakan aliran Syiah dengan aliran Sunni secara praktik ibadah?

Aliran Syiah memiliki beberapa perbedaan dalam rukun-rukun shalat dan bacaan doa yang dilakukan. Misalnya, dalam shalat Jumat, Syiah melaksanakan dua khutbah setelah shalat, sementara Sunni hanya melaksanakan satu khutbah sebelum shalat.

3. Apakah semua penganut Syiah melakukan konsep taqiyyah?

Taqiyyah adalah konsep dalam aliran Syiah yang membolehkan seseorang menyembunyikan keyakinan atau memalsukan kepercayaan untuk melindungi diri sendiri atau kelompok. Namun, tidak semua penganut Syiah melakukan konsep taqiyyah dalam kehidupan sehari-hari mereka, tergantung pada keadaan dan interpretasi setiap individu atau kelompok.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah mempelajari mengenai aliran Syiah, ajaran utama yang mereka anut, perbedaan dengan aliran Sunni, serta langkah-langkah untuk menjadi penganut aliran Syiah. Terlepas dari perbedaan dalam keyakinan dan praktik ibadah, penting untuk menjaga rasa saling menghormati dan toleransi antara penganut aliran Syiah dan Sunni. Mari kita berjuang untuk memperdalam pemahaman agama dan saling menerima perbedaan sebagai kekayaan dalam keragaman umat Muslim.

Halim
Mengajar dengan cinta dan menulis puisi. Dari memberikan kasih sayang kepada siswa hingga mengekspresikan perasaan dalam kata-kata, aku menciptakan kebahagiaan dan seni dalam tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *