Pertapaan Trappist Lamanabi: Tempat Persemadi di Tengah Hektiknya Dunia Modern

Posted on

Pernahkah Anda merasakan keinginan untuk melarikan diri dari kesibukan kota yang penuh tekanan? Jika iya, mungkin Anda perlu mengenal Pertapaan Trappist Lamanabi. Tersembunyi di pedalaman Indonesia, di tengah hutan yang rimbun, pertapaan ini merupakan tempat yang ideal untuk melarikan diri sejenak dari kehidupan yang sibuk dan menemukan kedamaian batin.

Pertapaan Trappist Lamanabi adalah sebuah biara yang didirikan oleh para biarawan Trappist pada tahun 1995. Terletak di sebuah lembah yang tenang di tengah hutan Kalimantan, bertepatan dengan perbatasan Indonesia-Malaysia, keberadaannya masih tergolong rahasia bagi banyak orang. Namun, bagi mereka yang telah menemukan jalan ke sana, mereka akan disambut dengan suasana yang penuh hening, jauh dari hiruk pikuk kota.

Santai di tengah kebun yang hijau, Anda bisa mendengarkan bunyi alam yang menenangkan: kicauan burung, suara air mengalir dari sungai kecil, dan angin yang berbisik di antara pepohonan. Di setiap sudut pertapaan, Anda akan menemukan keindahan yang mengharukan. Dari arsitektur bangunan yang megah hingga taman berbunga yang memesona, semua memberikan kesan bahwa Tuhan ada di setiap simpul kehidupan.

Para biarawan yang tinggal di Pertapaan Trappist Lamanabi hidup dalam keterasingan yang penuh pengabdian. Mereka mengikuti tradisi kehidupan religius yang ketat dengan menggali mata pencaharian mereka sendiri. Dengan tangan mereka sendiri, mereka memproduksi berbagai produk seperti roti, kue, dan produk susu yang terkenal dengan kualitasnya yang tinggi. Pendapatan dari produk-produk ini digunakan untuk membiayai kehidupan mereka sendiri serta untuk membantu masyarakat sekitar.

Selain mengabdikan diri kepada Tuhan, pemeliharaan lingkungan juga menjadi prioritas bagi para biarawan. Pertapaan Trappist Lamanabi dikenal dengan program konservasi alam yang aktif, seperti penanaman pohon, pemeliharaan kebun berkelanjutan, dan pengelolaan air yang bertanggung jawab. Segala upaya ini bertujuan untuk merawat dan memelihara alam yang indah di sekitar biara.

Jika Anda merasa butuh waktu untuk merenung dan mengisi ulang energi, Pertapaan Trappist Lamanabi adalah destinasi yang cocok. Di sini, Anda akan menemukan kedamaian yang membangkitkan semangat dan ketenangan yang tak tergoyahkan. Meski tersembunyi, tempat ini semakin dikenal oleh para wisatawan yang mencari tempat persemadian yang benar-benar istimewa.

Jadi, jangan ragu untuk mengunjungi Pertapaan Trappist Lamanabi dan menemukan keajaiban hidup yang sejati. Bersantailah di tengah aroma bunga, bermeditasilah di bawah pohon cemara, dan biarkan alam memimpin langkah-langkah Anda menuju kedamaian sejati.

Apa Itu Pertapaan Trappist Lamanabi?

Pertapaan Trappist Lamanabi, juga dikenal sebagai Biara Lamanabi, adalah sebuah biara yang terletak di Lamanabi, sebuah desa yang terpencil di pedalaman Kalimantan Timur, Indonesia. Biara ini merupakan salah satu biara Katolik Trappist yang ada di Indonesia. Biara ini didirikan pada tahun 1960 oleh para biarawan Trappist dari Biara O.L.V. Koningshoeven, sebuah biara Trappist yang terletak di Tilburg, Belanda.

Pertapaan Trappist Lamanabi dikenal karena kehidupan pertapaan yang ketat dan kerajinan tangan yang dihasilkan oleh para biarawannya. Biara ini terkenal dengan produksi produk seperti kain tenun, roti, kue-kue, dan berbagai macam makanan dan minuman tradisional. Produk-produk ini tidak hanya digunakan oleh para biarawan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka di biara, tetapi juga dijual kepada masyarakat di sekitar biara dan sebagai sumber penghasilan untuk membantu pembiayaan perjuangan hidup biara.

Para biarawan di Pertapaan Trappist Lamanabi menjalani kehidupan yang sangat sederhana dan terpencil. Mereka mengabdikan diri mereka sepenuhnya untuk ibadah dan kontemplasi, menjauhkan diri dari dunia luar. Kehidupan sehari-hari mereka diisi dengan doa, pekerjaan fisik, dan pelayanan kepada orang lain. Mereka hidup dalam gaya hidup yang sangat hemat, mengikuti aturan pertapaan yang ketat yang ditetapkan oleh Ordo Cistercian-Trappist.

Pantai Lamanabi, yang terletak di dekat biara, menawarkan pemandangan alam yang indah dan tenang. Para biarawan sering menghabiskan waktu luang mereka di pantai ini untuk meditasi dan beristirahat dari rutinitas harian mereka. Selain itu, biara ini juga menerima kunjungan dari para peziarah dan wisatawan yang tertarik dengan kehidupan religius yang kental di Pertapaan Trappist Lamanabi.

Cara Pertapaan Trappist Lamanabi

Pendaftaran

Bagi mereka yang tertarik untuk menjalani kehidupan pertapaan di Pertapaan Trappist Lamanabi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar ke biara. Pendaftaran dapat dilakukan melalui surat atau email yang ditujukan kepada Pater Pembina Pertapaan Lamanabi.

Tahap Persiapan

Jika pendaftar diterima, mereka akan menjalani tahap persiapan sebelum benar-benar menjadi anggota biara. Tahap ini biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga setahun, tergantung pada kemajuan individu. Selama tahap persiapan ini, pendaftar akan tinggal di biara dan belajar tentang kehidupan Trappist melalui pengalaman langsung dan pengajaran dari para biarawan yang lebih berpengalaman.

Periode Novisiat

Jika pendaftar memenuhi persyaratan yang ditetapkan selama tahap persiapan, mereka akan diundang untuk menjadi novis. Periode novisiat biasanya berlangsung selama dua tahun dan bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan pengalaman kehidupan pertapaan. Novis akan belajar tentang spiritualitas Trappist, menjalani praktik pertapaan yang ketat, dan terlibat dalam pekerjaan fisik dan pelayanan kepada biara dan masyarakat sekitar.

Profesi Kaul Kesucian

Pada akhir periode novisiat, novis dapat memilih untuk mengikat diri mereka dalam kaul kesucian sebagai biarawan Trappist di Pertapaan Trappist Lamanabi. Profesi ini adalah janji hidup dalam kesucian, kemiskinan, dan ketaatan, serta ketaatan kepada aturan dan gaya hidup pertapaan. Setelah mengucapkan kaul kesucian, seseorang dianggap sebagai anggota penuh dari komunitas biara.

FAQ

1. Berapa lama seseorang harus tinggal di biara sebelum mengucapkan kaul kesucian?

Setelah selesai tahap persiapan, seseorang dapat masuk ke tahap novisiat yang berlangsung selama dua tahun. Jadi, secara keseluruhan, seseorang biasanya harus tinggal di biara selama beberapa tahun sebelum mereka dapat mengucapkan kaul kesucian sebagai biarawan Trappist.

2. Apakah Pertapaan Trappist Lamanabi menerima kunjungan dari wisatawan?

Iya, Pertapaan Trappist Lamanabi menerima kunjungan dari para peziarah dan wisatawan yang tertarik dengan kehidupan religius di biara. Namun, kunjungan harus diatur terlebih dahulu dengan biara dan tamu harus menghormati ketertiban dan kesunyian biara selama kunjungan mereka.

3. Apakah Pertapaan Trappist Lamanabi menghasilkan produk yang dijual kepada masyarakat?

Ya, Pertapaan Trappist Lamanabi terkenal dengan produksi kain tenun, roti, kue-kue, dan berbagai macam makanan dan minuman tradisional. Produk-produk ini dijual kepada masyarakat di sekitar biara dan menjadi sumber pendapatan untuk membantu pembiayaan perjuangan hidup biara.

Kesimpulan

Pertapaan Trappist Lamanabi adalah sebuah biara yang terletak di pedalaman Kalimantan Timur, Indonesia. Biara ini mengikuti gaya hidup pertapaan yang ketat dan menghasilkan berbagai macam produk kerajinan tangan. Bagi mereka yang tertarik untuk menjalani kehidupan pertapaan, Prosedur pendaftaran dan tahap persiapan yang berlangsung selama beberapa tahun harus diikuti. Penerimaan kunjungan dari wisatawan dan peziarah juga memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin melihat kehidupan religius di biara ini. Dukung Pertapaan Trappist Lamanabi dengan membeli produk mereka dan memberikan dukungan moral kepada para biarawan yang hidup dalam ketekunan dan kerendahan hati.

Jamahl
Mengajar dan mengejar pengetahuan. Antara pengajaran dan penelitian, aku menjelajahi dunia ilmu dan tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *