Tashrif Fiil Madhi dan Mudhori: Mengenal Dua Bentuk Kata Kerja dalam Bahasa Arab yang Menarik!

Posted on

Hai, Sahabat Linguistik! Bagi kamu yang tengah belajar bahasa Arab, pasti nggak asing dengan istilah “tashrif fiil madhi dan mudhori” bukan? Nah, kali ini kita akan membahas kedua bentuk kata kerja ini dalam gaya penulisan jurnalistik bernada santai. Yuk, kita simak penjelasannya!

Tashrif fiil madhi dan mudhori adalah istilah yang sering digunakan dalam pelajaran bahasa Arab. Apa sih sebenarnya yang membedakan kedua bentuk kata kerja tersebut? Tenang, Sahabat Linguistik, Aku akan memberikan penjelasannya secara sederhana.

Pertama, mari kita kenali tashrif fiil madhi. Dalam bahasa Arab, fiil madhi atau kata kerja lampau sering digunakan untuk menyampaikan kegiatan atau peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu. Misalnya, “belajar” atau “membaca”. Nah, ketika kata kerja ini mengalami tashrif, artinya ia mengalami perubahan dalam bentuknya tergantung pada subjek atau pelaku dari perbuatan tersebut.

Contohnya, kita memiliki kata kerja madhi “qara-a” yang artinya “membaca”. Ketika mengalami tashrif, kita akan menemui bentuk seperti “qara-a-tu” untuk orang pertama tunggal, “qara-a-ta” untuk orang kedua tunggal, dan “qara-a” untuk orang ketiga tunggal. Sementara itu, untuk jamak orang pertama, kita akan menemui bentuk “qara-a-na”, orang kedua “qara-a-tum”, dan orang ketiga “qara-u”.

Nah, bagaimana dengan tashrif fiil mudhori? Jangan khawatir, Sahabat Linguistik, penjelasannya juga akan dibahas di sini. Fiil mudhori memiliki arti kata kerja yang terjadi dalam waktu sekarang atau akan datang. Contohnya adalah “akan membaca” atau “sedang makan”. Nah, ketika fiil mudhori mengalami tashrif, bentuk-bentuk kata kerjanya juga akan berbeda tergantung pada subjek atau pelaku yang melakukannya.

Misalnya, kata kerja mudhori “sa-yaqra-u” yang artinya “akan membaca”. Ketika kata kerja ini mengalami tashrif, kita akan menemui bentuk seperti “sa-yaqra-u-na” untuk jamak orang pertama, “sa-yaqra-u-na” untuk jamak orang kedua, dan “sa-yaqra-u” untuk jamak orang ketiga. Sementara itu, untuk orang pertama tunggal, bentuknya menjadi “sa-yaqra-u”, orang kedua tunggal menjadi “sa-yaqra-u”, dan orang ketiga tunggal menjadi “sa-yaqra-u”.

Itulah sedikit pembahasan mengenai tashrif fiil madhi dan mudhori. Meski terdengar rumit, sebenarnya hanya masalah penyesuaian bentuk kata kerja dengan subjeknya. Jadi, jangan takut untuk terus belajar dan berlatih, ya!

Sekian artikel ini, Sahabat Linguistik! Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu kamu mengenal lebih dekat tashrif fiil madhi dan mudhori dalam bahasa Arab. Terus semangat dalam mempelajari bahasa Arab dan berjuanglah untuk mencapai keberhasilan dalam perjalanan bahasa Arabmu! Salam linguistik!

Apa itu Tashrif Fiil Madhi dan Mudhori?

Fi’il madhi dan mudhori adalah dua bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang sering digunakan dalam berbagai konteks. Fi’il madhi atau dikenal juga dengan sebutan fi’il mabni adalah bentuk kata kerja lampau, sedangkan fi’il mudhori atau fi’il amr adalah bentuk kata kerja sekarang atau perintah.

Tashrif Fiil Madhi

Tashrif fi’il madhi adalah bentuk konjugasi atau pengubahan fi’il madhi dengan cara mengubah akhiran kata kerja. Terdapat beberapa perubahan akhiran yang dapat terjadi dalam tashrif fi’il madhi, yaitu:

  • Tashrif dengan tadhma: Menambahkan huruf ya pada akhiran kata kerja jika kalimatnya dimulai dengan huruf berikutnya adalah ta marbuthoh (ta dengan titik di atasnya) atau huruf ha.
  • Tashrif dengan tadhmil (harakan): Menambahkan huruf alif fathah pada akhiran kata kerja jika kalimatnya dimulai dengan huruf ta marbuthoh (ta dengan titik di atasnya) atau huruf ha.
  • Tashrif dengan tasrif: Kata kerja yang tergolong dalam tashrif ini memiliki akhiran yang bervariasi tergantung pada tata bahasa Arab yang digunakan. Contohnya, kata kerja yang ditambahkan akhiran ‘an’.

Contoh-contoh tashrif fi’il madhi antara lain: kataba (menulis) menjadi kutiba, daraba (menghajar) menjadi duriba, dan naza’a (menghapus) menjadi nuzi’a.

Tashrif Fiil Mudhori

Tashrif fi’il mudhori adalah bentuk konjugasi fi’il mudhori dengan mengubah akhiran kata kerja. Beberapa perubahan akhiran yang terjadi dalam tashrif fi’il mudhori adalah:

  • Tashrif dengan tashrif: Menambahkan akhiran hi, hum, ha, hunna, atau huma dalam kata kerja.
  • Tashrif dengan tadkhin (penyejajaran): Menambahkan huruf alif pada akhiran kata kerja jika kalimatnya dimulai dengan huruf berikutnya adalah ta marbuthoh (ta dengan titik di atasnya) atau huruf ha.

Contoh-contoh tashrif fi’il mudhori antara lain: daraba (menghajar) menjadi idrib, da’awa (bertanya) menjadi id’aw, dan zara’a (menanam) menjadi i’zra.’a.

Pertanyaan Umum

Apa perbedaan antara fi’il madhi dan mudhori?

Fi’il madhi adalah bentuk kata kerja lampau, sedangkan fi’il mudhori adalah bentuk kata kerja sekarang atau perintah.

Bagaimana cara merubah fi’il madhi menjadi mudhori?

Fi’il madhi dapat diubah menjadi fi’il mudhori dengan mengubah akhiran kata kerja, baik dengan tashrif tadhma, tashrif tadhmil, maupun tashrif tasrif.

Apa contoh kata kerja yang mengalami tashrif fi’il madhi dan mudhori?

Contoh kata kerja yang mengalami tashrif fi’il madhi adalah kataba (menulis) menjadi kutiba, dan contoh kata kerja yang mengalami tashrif fi’il mudhori adalah daraba (menghajar) menjadi idrib.

Kesimpulan

Dalam bahasa Arab, terdapat dua bentuk kata kerja yang sering digunakan, yaitu fi’il madhi dan mudhori. Fi’il madhi merupakan bentuk kata kerja lampau, sedangkan fi’il mudhori merupakan bentuk kata kerja sekarang atau perintah. Tashrif fi’il madhi adalah konjugasi fi’il madhi dengan mengubah akhiran kata kerja sesuai dengan aturan yang berlaku. Begitu pula dengan tashrif fi’il mudhori, yang mengubah akhiran kata kerja sehingga menjadi bentuk yang tepat. Untuk mengubah fi’il madhi menjadi mudhori, dapat dilakukan dengan cara tashrif tadhma, tashrif tadhmil, maupun tashrif tasrif. Penting untuk memahami perbedaan antara fi’il madhi dan mudhori serta cara-cara tashrifnya agar dapat menggunakan kata kerja dengan benar dalam berbagai situasi. Yuk, belajar bahasa Arab lebih lanjut agar komunikasi kita semakin lancar!

Alger
Mengolah kata-kata dan tubuh dengan tekad. Antara tulisan dan latihan, aku menemukan keseimbangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *