Kisah Ajaib di Yohanes 11:1-44: Ketika Yesus Menghidupkan Kembali Lazarus

Posted on

Selama ini kita mungkin terbiasa mendengar keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh Yesus Kristus dalam mukjizat-mukjizat-Nya. Namun, ada satu peristiwa yang tak kalah menakjubkan, yaitu ketika Yesus menghidupkan kembali Lazarus di dalam Injil Yohanes pasal 11 ayat 1-44.

Cerita ini dimulai dengan informasi bahwa seorang sahabat Yesus yang bernama Lazarus sedang sakit parah. Kakak-kakaknya, Maria dan Marta, langsung mengirim pesan kepada Yesus, berharap Ia datang dan menyembuhkan Lazarus. Namun, Yesus sengaja menunggu dua hari sebelum memutuskan untuk pergi ke tempat mereka.

Ketika Yesus tiba, Lazarus telah meninggal dan dikuburkan selama empat hari. Maria dan Marta sangat berduka atas kepergian saudara mereka. Namun, dalam saat yang sia-sia, Yesus menciptakan keajaiban yang luar biasa. Dengan penuh kuasa, Ia memerintahkan agar batu penguburan Lazarus digeser, lalu berseru, “Lazarus, keluarlah!”

Seolah-olah keluar dari kematian itu sendiri, Lazarus muncul dari kuburannya dengan kain kafan yang melilit tubuhnya. Keheranan dan kebahagiaan memenuhi hati semua orang yang menyaksikan adegan tersebut. Keajaiban tersebut segera tersebar dan masyarakat sekitarnya menjadi semakin yakin akan keilahian Yesus.

Kisah ini memberikan kita banyak pelajaran berharga. Pertama, Allah memiliki kuasa penuh atas hidup dan kematian. Yesus dengan mudah menghidupkan kembali seseorang yang sudah mati. Ini menjadi bukti kebesaran-Nya dan menguatkan iman kita akan kehidupan kekal setelah kematian.

Kedua, kita dapat belajar tentang kesabaran dan tindakan-Nya yang tepat pada waktunya. Meskipun Maria dan Marta ingin Yesus segera hadir dan menyembuhkan Lazarus, Yesus menunggu dengan alasan yang lebih besar. Ia ingin mengajarkan kepada mereka dan kepada kita semua, bahwa kadang-kadang hal yang terbaik datang tidak sesuai dengan rencana kita, tetapi dengan waktu yang tepat menurut rencana-Nya.

Menguatkan dan menghibur, kisah di Yohanes 11:1-44 ini mengingatkan kita akan keajaiban Allah dan kekuasaan-Nya yang luar biasa. Dalam situasi putus asa maupun saat kita meragukan kehendak-Nya, kita bisa merujuk pada peristiwa ini dan memperoleh keyakinan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi jika kita hanya percaya dan berharap kepada-Nya.

Memahami betul arti dalam setiap perkataan dan tindakan-Nya, serta merenungkan keagungan kasih-Nya, kita dapat menghidupi iman kita dengan penuh keyakinan dan pengharapan. Sungguh, kisah ini adalah salah satu bukti nyata dari keajaiban-keajaiban yang tak terhingga, di mana setiap orang dapat mengalami secara pribadi dalam kehidupannya.

Dari itu, mari kita terus mengingat kisah luar biasa ini dan membagikannya dengan orang lain, agar semakin banyak orang yang mendapatkan kekuatan dan pengharapan dari iman akan keajaiban-keajaiban Tuhan. Yesus Kristus, sumber kehidupan dan kebangkitan, senantiasa hadir dalam hidup kita saat kita sungguh-sungguh mencari-Nya.

Apa itu Yohanes 11:1-44

Yohanes 11:1-44 adalah bagian dari kitab Injil Yohanes dalam Alkitab Kristen. Bagian ini menceritakan kebangkitan Lazarus dari kematian oleh Yesus Kristus. Kisah ini merupakan salah satu mukjizat yang dilakukan oleh Yesus dalam pelayanannya di bumi.

Cerita di Yohanes 11:1-44

Cerita dimulai ketika Yesus mendengar bahwa sahabatnya, Lazarus, sakit parah. Ratapan Maria dan Marta, saudara perempuan Lazarus, menyampaikan berita sakitnya Lazarus kepada Yesus. Didorong oleh cinta dan belas kasih-Nya terhadap orang-orang yang dikasihinya, Yesus memutuskan untuk mengunjungi keluarga Lazarus di Betania.

Ketika Yesus tiba di Betania, Lazarus sudah meninggal dan dikuburkan selama empat hari. Maria dan Marta sangat berduka dan menyambut Yesus dengan kesedihan yang mendalam. Yesus, yang juga merasa sedih, menangis bersama mereka dan mengalami emosi manusiawi yang kuat.

Kemudian Yesus pergi ke makam Lazarus dan memerintahkan agar batu yang menutupi makam itu diangkat. Meskipun Marta meragukan apakah itu adalah kehendak Allah, dia mematuhi perintah Yesus dan memberi perintah untuk membuka makam. Tertegun, semua orang melihat Yesus berdoa kepada Bapa dan memerintahkan Lazarus untuk bangkit dari kematian.

Mukjizat yang luar biasa terjadi! Lazarus, yang telah mati dan dikuburkan selama empat hari, keluar dari kubur dan mengenakan kain kapan saja. Orang banyak yang menyaksikan kejadian tersebut terpesona dan mereka mulai percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup dan kuasa-Nya melampaui kematian.

Cara Yohanes 11:1-44 Terjadi

Yohanes 11:1-44 terjadi melalui campuran tindakan dan kuasa dari Yesus Kristus. Diawali dengan berita Lazarus yang sakit, Yesus memilih untuk menunda kedatangan-Nya ke Betania selama dua hari. Tujuan Yesus dalam menunda adalah untuk memperlihatkan kuasa Allah melalui kebangkitan Lazarus yang sudah meninggal.

Saat tiba di Betania, Yesus bertemu dengan Marta, saudari Lazarus, yang mengungkapkan keyakinannya bahwa Lazarus akan hidup kembali pada hari kebangkitan terakhir. Yesus menjelaskan bahwa Dia adalah kebangkitan dan kehidupan, dan siapa yang percaya kepada-Nya akan hidup walaupun ia mati.

Yesus kemudian bertemu dengan Maria, saudari Lazarus yang berkata bahwa jika Yesus ada di sana, Lazarus tidak akan mati. Terenyuh melihat kesedihan Maria dan orang-orang di sekitarnya, Yesus menangis. Dia merasakan kesedihan mereka dan mengalami emosi manusiawi yang mendalam.

Tanpa ragu, Yesus mendatangi makam Lazarus dan memerintahkan agar batu yang menutupi makam tersebut diangkat. Marta awalnya ragu, namun dia mengikuti perintah Yesus dan membuka makam. Yesus berdoa kepada Bapa, memerintahkan Lazarus keluar dari kuburnya.

Ketika Lazarus keluar dengan kain kapan saja, Yesus memerintahkan agar kain tersebut dilepaskan dan dia dibebaskan. Mukjizat kematian dan kebangkitan tersebut membuat banyak orang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan memiliki kuasa yang melampaui kematian.

FAQ 1: Bagaimana Kebangkitan Lazarus Berhubungan dengan Kematian Yesus?

Kebangkitan Lazarus menjadi salah satu bukti nyata bahwa Yesus memiliki kuasa untuk mengalahkan kematian. Kisah ini memberikan gambaran tentang apa yang akan datang, yaitu kebangkitan diri Yesus setelah mati di kayu salib. Kebangkitan Lazarus menunjukkan bahwa Yesus adalah sumber kehidupan yang mengatasi kematian dan bahwa Dia adalah Anak Allah yang hidup. Kematian dan kehidupan Lazarus juga merupakan langkah-langkah yang memimpin kepada kematian dan kehidupan Yesus sendiri.

FAQ 2: Mengapa Yesus Memilih untuk Menunggu Sebelum Mengunjungi Lazarus?

Yesus memilih untuk menunggu sebelum mengunjungi Lazarus agar kuasa dan kemuliaan Allah dapat dinyatakan dengan lebih jelas. Yesus ingin memperlihatkan bahwa Dia memiliki kuasa untuk membangkitkan orang mati, dan menunda kedatangan-Nya memungkinkan Lazarus benar-benar mati dan dikuburkan selama empat hari. Hal ini menekankan betapa ajaibnya kebangkitan Lazarus dan kuasa yang dimiliki Yesus sebagai Anak Allah.

FAQ 3: Apa Pesan yang Dapat Kita Ambil dari Kebangkitan Lazarus?

Kehadiran dan kuasa Yesus Kristus mengatasi bahkan kematian. Kebangkitan Lazarus memberikan pengharapan dan kekuatan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi kehidupan yang kekal ada dalam Kristus. Kebangkitan Lazarus juga mengajarkan kita untuk memiliki keyakinan dalam janji-janji Allah dan kuasa-Nya yang melampaui batas manusia. Kisah ini mengingatkan kita bahwa ada harapan dan kehidupan baru dalam Yesus Kristus, yang mampu mengubah hidup kita jika kita percaya kepada-Nya.

Kesimpulan

Kisah Yohanes 11:1-44 tentang kebangkitan Lazarus adalah bukti nyata dari kuasa Yesus Kristus yang mampu mengatasi kematian. Melalui cerita ini, kita melihat emosi, belas kasih, dan kuasa Yesus dalam menghadapi kematian dan menghidupkan kembali orang yang telah mati. Kebangkitan Lazarus memberikan pengharapan dan kekuatan kepada kita untuk percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup dan memiliki kuasa yang melampaui kematian. Kisah ini mengingatkan kita untuk memiliki keyakinan dan mengandalkan janji-janji Allah, serta mengajak kita untuk mengalami hidup yang baru di dalam Kristus. Mari kita terus hidup dalam iman dan mengambil langkah-langkah iman untuk mengikuti Yesus, Sang Pemilik kehidupan yang kekal.

Eros
Menulis buku dan menyelidiki ilmu pendidikan. Antara penulisan dan penelitian, aku menciptakan wawasan dan penerangan dalam tulisan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *