Harta Sejati Menurut Alkitab: More Than Just Material Wealth

Posted on

Siapa di antara kita yang tidak menginginkan kekayaan? Baik itu uang, emas, properti, atau segala jenis harta benda yang berkilauan, harta selalu menjadi dambaan banyak orang. Namun, apakah kita pernah berpikir bahwa ada harta yang jauh lebih berharga daripada sekedar kekayaan materi?

Menurut alkitab, harta yang sejati adalah harta yang dapat kita bawa ke alam lain, kehidupan setelah kematian. Ia tidak bisa diukur dengan angka di rekening bank atau dengan sejuta harta berlian. Harta sejati adalah kualitas hidup, kasih sayang, dan kebaikan yang kita berikan kepada sesama.

Dalam Alkitab, misalnya, dalam Kitab Mazmur 49:16-18, tertulis: “Jangan takut, ketika seorang menjadi kaya, ketika kemewahannya bertambah bertambah, karena ketika ia mati ia tidak membawa apapun bersamanya; kekayaannya tidak turut mati bersamanya.” Pesan ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu bergantung pada kekayaan materi, karena pada akhirnya semua itu akan ditinggalkan saat kita belayar ke dunia yang lain.

Satu kisah dalam Alkitab yang menggambarkan harta sejati ada dalam Kisah Para Rasul 20:35 yang mengatakan: “Lebih berbahagialah memberi dari pada menerima.” Pesan ini mengajarkan kita tentang kebahagiaan yang kita rasakan ketika kita dapat memberikan kepada orang lain, ketika kita dapat berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Bukan hanya tentang memberi materi, tapi juga memberikan perhatian, menciptakan kesempatan, dan menolong sesama manusia.

Harta sejati adalah cinta kasih, kedamaian hati, dan sikap rendah hati. Bagi alkitabiah, kekayaan materi hanyalah sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Alkitab mengingatkan kita untuk tidak menjadi budak dari harta benda, tapi sebaliknya, menggunakannya dengan bijak untuk melayani dan mencintai sesama manusia.

Mungkin ini sulit diterapkan dalam dunia yang serba materialistik saat ini, di mana uang dan harta benda sering menjadi fokus utama kehidupan. Namun, jika kita ingin menemukan harta sejati, kita harus melihat melampaui hal-hal yang bersifat sementara dan mengarahkan perhatian kita kepada nilai-nilai yang abadi.

Jadi, ketika kita membicarakan tentang harta menurut Alkitab, jangan hanya memikirkan uang dan kekayaan materi. Mari kita refleksikan tentang nilai-nilai yang berarti, seperti cinta, kedermawanan, kebaikan hati, dan kebahagiaan. Itu adalah harta yang sesungguhnya, yang tidak akan pernah memudar seiring berjalannya waktu, dan yang akan membawa kebahagiaan hakiki di dunia ini dan di dunia yang akan datang.

Apa Itu Harta yang Sesungguhnya Menurut Alkitab?

Dalam Alkitab, konsep harta memiliki pengertian yang lebih dalam daripada sekadar kekayaan material. Harta yang sesungguhnya menurut Alkitab adalah segala hal yang memiliki nilai dan arti yang abadi, baik dalam kehidupan di dunia ini maupun di kehidupan yang akan datang.

Harta Bukanlah Kekayaan Material Semata

Alkitab mengajarkan bahwa harta yang sesungguhnya bukanlah sekadar kekayaan material, seperti emas, perak, atau harta benda lainnya. Meskipun kekayaan material dapat memberikan kenyamanan dan keamanan sementara, mereka tidak berdaya untuk memberikan kebahagiaan hakiki dan kepuasan sejati bagi jiwa manusia.

Sebagai contoh, Alkitab mencatat kisah Raja Salomo yang memiliki kekayaan yang melimpah. Namun, pada akhir hidupnya, Salomo merasa bahwa semua kekayaan dan kepuasan materi tidak memberikan arti yang sebenarnya dalam hidupnya. Ia menyimpulkan bahwa “segala sesuatu adalah sia-sia belaka” (Pengkhotbah 1:2).

Sebaliknya, Alkitab mengajarkan bahwa harta yang sesungguhnya adalah harta yang tidak dapat diukur dengan materi. Harta tersebut meliputi hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia, kemurahan hati, kasih-sayang, iman, dan berkat-berkat rohani lainnya.

Harta yang Abadi di Surga

Alkitab juga mengajarkan bahwa harta yang sesungguhnya terletak di surga. Yesus Kristus mengatakan, “Janganlah kumpulkan harta di bumi, tempat ngengat dan karat merusaknya dan pencuri membongkar serta mencuri. Tetapi kumpulkanlah harta di surga, di tempat tidak dapat/tdk ada ngengat dan karat merusak serta pencuri tidak membongkar serta mencuri” (Matius 6:19-20).

Harta yang dikumpulkan di surga adalah harta yang tidak akan pernah terkikis atau kehilangan nilainya. Ini meliputi iman yang kokoh dalam Allah, pengajaran dan hikmat-Nya, serta pelayanan dan pengabdian kepada sesama. Harta yang sesungguhnya ini membawa kehidupan yang memuaskan dan kebahagiaan sejati yang tidak bisa dibeli dengan kekayaan materi.

Cara Memperoleh Harta yang Sesungguhnya Menurut Alkitab

1. Memiliki Hubungan yang Baik dengan Allah

Harta yang sesungguhnya menurut Alkitab bisa diperoleh dengan memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Jamilah dalam iman dan pengabdian kepada-Nya, bersekutu dengan-Nya melalui doa dan membaca Firman-Nya, dan hidup dalam kehendak-Nya. Menjalani hidup yang saleh dan mentaati firman Allah akan membawa kita lebih dekat kepada-Nya dan memperoleh berkat-berkat-Nya.

2. Melayani dan Membantu Sesama

Alkitab mengajarkan agar kita melayani dan membantu sesama sebagai cara untuk memperoleh harta yang sesungguhnya. Mengasihi dan memberikan kasih-sayang kepada orang lain merupakan salah satu nilai yang sangat dihargai oleh Allah. Melalui pelayanan dan pengorbanan kita kepada sesama manusia, kita akan mendapatkan kepuasan rohani dan berkat-berkat yang datang dari Allah.

3. Menyumbangkan Harta Materi untuk Tujuan Mulia

Alkitab juga mengajarkan pentingnya menyumbangkan harta materi kita untuk tujuan mulia, seperti membantu orang miskin, memberikan sumbangan untuk gereja atau pekerjaan misi, dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan memberikan, kita bukan hanya membantu orang lain, tetapi juga menghargai karunia dan berkat yang telah diberikan Allah kepada kita.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah yang dimaksud dengan harta yang sesungguhnya menurut Alkitab?

Harta yang sesungguhnya menurut Alkitab adalah kekayaan yang abadi dan memiliki nilai yang tidak dapat diukur dengan materi. Ini meliputi hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia, iman, kasih-sayang, kemurahan hati, dan berkat-berkat rohani lainnya.

2. Apa bedanya harta yang sesungguhnya dengan kekayaan materi?

Harta yang sesungguhnya tidak hanya terbatas pada kekayaan material, seperti emas, perak, atau harta benda lainnya. Kekayaan materi hanya memberikan kepuasan sementara, sedangkan harta yang sesungguhnya memberikan kebahagiaan hakiki dan kepuasan sejati bagi jiwa manusia.

3. Bagaimana cara memperoleh harta yang sesungguhnya menurut Alkitab?

Cara memperoleh harta yang sesungguhnya menurut Alkitab adalah dengan memiliki hubungan yang baik dengan Allah, melayani dan membantu sesama, serta menyumbangkan harta materi untuk tujuan mulia. Melalui tindakan-tindakan ini, kita memperoleh berkat-berkat rohani dan kebahagiaan sejati yang tidak bisa dibeli dengan kekayaan materi.

Kesimpulan

Harta yang sesungguhnya menurut Alkitab adalah kekayaan yang melampaui harta materi. Kekayaan materi hanya memberikan kepuasan sementara, sedangkan harta yang sesungguhnya memberikan kebahagiaan hakiki dan kepuasan sejati bagi jiwa manusia. Untuk memperoleh harta yang sesungguhnya, kita perlu memiliki hubungan yang baik dengan Allah, melayani dan membantu sesama, serta menyumbangkan harta materi kita untuk tujuan mulia. Dengan cara ini, kita tidak hanya memperoleh kebahagiaan dalam hidup ini, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kehidupan yang abadi di surga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *