Menyingkap Makna “Kultum tentang 5 Perkara Sebelum 5 Perkara”

Posted on

Jakarta, 23 Maret 2022 – Di tengah kesibukan menjalani kehidupan yang serba modern ini, seringkali kita lupa akan pentingnya menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Namun, sebuah ceramah singkat atau kultum berjudul “5 Perkara Sebelum 5 Perkara” mampu mengingatkan kita akan esensi hidup yang sebenarnya.

Kultum atau singkatan dari kata “kuliah tujuh menit” merupakan format dakwah yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Gaya penulisan jurnalistik santai dipadukan dengan bahasa yang mudah dipahami, membuat kultum ini banyak diminati dan begitu relevan dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.

Perkara pertama yang menjadi fokus dalam kultum ini adalah “Umur Sebelum Sakit”. Betapa sering kita menunda-nunda beribadah, merawat diri, dan menjaga kesehatan hanya karena merasa sehat dan masih muda. Namun, apa yang akan terjadi jika sakit mendatangi kita tiba-tiba? Tentu saja, semua urusan dunia menjadi tak berarti jika kesehatan kita terganggu. Maka, mulai sekarang, berusahalah menjaga tubuh agar tetap sehat dan lebih produktif dalam beribadah kepada Tuhan.

Selanjutnya, “Muda Sebelum Tua” menjadi poin penting berikutnya. Hidup yang penuh dengan tekanan dan tuntutan membuat kita lupa menikmati setiap detik yang telah Tuhan berikan. Menghabiskan waktu dengan tertawa, bersenang-senang, dan menjalin ikatan emosional dengan orang-orang tercinta adalah hal yang harus kita lakukan. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena tidak pernah menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.

“Kaya Sebelum Miskin” menjadi poin ketiga yang diajukan dalam kultum tersebut. Seiring berjalannya waktu, kita sering kali terperangkap dalam hiruk-pikuk materi dan kelupaan akan kepentingan spiritual. Jangan sampai harta benda menguasai diri kita sehingga melupakan kebaikan dan berjalan di jalan yang diizinkan oleh Tuhan. Jadikanlah uang bukan sebagai tujuan utama hidup, tapi sebagai alat untuk berbagi dan membantu sesama.

Poin keempat yang dibahas dalam kultum ini adalah “Senggang Sebelum Sibuk”. Dalam kehidupan yang semakin padat dan sibuk, seringkali kita lupa memberikan waktu yang cukup untuk diri sendiri. Melepas penat dan menenangkan pikiran sangat penting guna menjaga keseimbangan antara fisik dan mental. Senggang bukan berarti malas atau tidak produktif, melainkan memberikan waktu bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat dan memulihkan energi.

Terakhir, “Hidup Sebelum Mati”. Perkara paling penting yang sering kita lupakan adalah kematian. Kita terlalu sibuk dengan berbagai urusan dunia sehingga lupa bahwa hidup ini sekali dan kematian bisa datang kapan saja. Maka, manfaatkanlah waktu yang kita miliki dengan baik. Berbuat baik, menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama, dan beribadah kepada Tuhan adalah hal yang akan membawa pahala dan kebaikan di kehidupan sesudah mati.

Dalam kultum ini, sang pengajar mengajak kita untuk merenungkan makna kehidupan sebenarnya. Mengingatkan bahwa hidup ini akan singkat dan tak terulang kembali. Semua perkara yang disebutkan dalam kultum ini adalah hal-hal yang sebenarnya sudah kita ketahui, namun sering kali terlupakan dalam kesibukan kita sehari-hari.

Sebagai penutup kultum, sang pengajar mengingatkan bahwa hidup ini adalah kesempatan yang berharga. Manfaatkanlah waktu yang kita miliki untuk berbuat kebaikan, meraih harmoni hidup, dan menjaga hubungan dengan Sang Pencipta. Bukankah hidup yang bahagia dan berarti adalah tujuan utama kita?

Demikianlah artikel jurnal mengenai kultum tentang “5 Perkara Sebelum 5 Perkara” yang disajikan dengan bahasa santai. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan menjadikan kita lebih sadar akan pentingnya menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan rasa syukur.

Apa itu Kultum tentang 5 Perkara Sebelum 5 Perkara?

Kultum tentang 5 perkara sebelum 5 perkara adalah sebuah ceramah singkat yang mengajak kita untuk merenungkan lima hal penting dalam kehidupan ini sebelum Lima Hal tersebut menghampiri kita secara tiba-tiba dan mendadak. Lima perkara tersebut adalah kematian, usia muda, waktu luang, kekayaan, dan kesehatan. Melalui kultum ini, kita diingatkan untuk menghargai, memanfaatkan sebaik-baiknya, dan melindungi kelima perkara tersebut sebelum kita kehilangan kesempatan untuk melakukannya.

1. Kematian

Kematian adalah hal yang pasti akan dialami oleh setiap orang. Baik tua maupun muda, kaya maupun miskin, semua akan mengalami kematian.
Namun, seringkali kita lalai akan kenyataan ini. Kita terjebak dalam rutinitas sehari-hari, kehidupan yang sibuk, dan urusan dunia yang terus berkejaran. Padahal, tak ada yang tahu kapan ajal menjemput kita.
Sebelum kita menghadapinya, mari kita persiapkan diri kita untuk menghadapi kematian. Rencanakan amal perbuatan yang baik, perbaiki hubungan dengan orang lain, dan perbanyak ibadah kepada Allah SWT.

2. Usia Muda

Usia muda adalah karunia yang tidak bisa kita sia-siakan. Pada usia muda, tubuh dan stamina kita masih kuat, pikiran masih segar, dan motivasi untuk menggapai impian begitu besar.
Namun, di usia muda pula seringkali kita terbuai oleh kesenangan duniawi, terlena dengan dunia persilatan, dan melupakan kepentingan akhirat.
Sebelum usia muda kita hilang, manfaatkan waktu ini sebaik-baiknya. Perbanyak ilmu pengetahuan, kembangkan bakat dan kreativitas, serta perbanyak amal ibadah sebagai modal di akhirat kelak.

3. Waktu Luang

Waktu luang adalah sebuah anugerah yang sering kita sia-siakan. Di tengah kesibukan kita, seringkali kita merasa tidak memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang kita sukai.
Namun, kita harus ingat bahwa waktu luang juga harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Gunakan waktu luang kita untuk beristirahat, mengisi dengan kegiatan positif, belajar, dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Jangan biarkan waktu luang kita hanya terbuang begitu saja atau diisi dengan aktivitas yang tidak berguna. Manfaatkan waktu luang kita sebelum waktu itu mulai terasa berkurang dan terbatas.

4. Kekayaan

Kekayaan dalam hidup ini bukan hanya sebatas harta benda, tetapi juga ilmu pengetahuan, keterampilan, dan rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita.
Sebelum kita kehilangan kekayaan tersebut, kita harus belajar untuk bersyukur dan menggunakan kekayaan yang kita miliki dengan bijak. Jangan terlalu terpaku pada harta, namun gunakanlah kekayaan tersebut untuk membantu orang lain, beramal, dan meningkatkan kualitas hidup kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

5. Kesehatan

Kesehatan adalah nikmat yang seringkali kita anggap remeh. Saat tubuh kita sehat, kita mampu melakukan berbagai aktivitas dengan lancar.
Namun, di saat tubuh mulai melemah dan terkena penyakit, baru kita menyadari betapa berharganya kesehatan.
Sebelum kesehatan kita berkurang dan terganggu, mari kita menjaga pola hidup sehat, menerapkan pola makan yang baik, melakukan olahraga secara teratur, dan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar kita.
Jangan biarkan kesempatan untuk hidup sehat terlewatkan begitu saja. Jaga kesehatan kita sebelum kita menyesal di kemudian hari.

Cara Kultum tentang 5 Perkara Sebelum 5 Perkara

Bagaimana cara melakukan kultum tentang 5 perkara sebelum 5 perkara? Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

1. Persiapkan Materi

Persiapkan materi kultum mengenai lima perkara penting dalam kehidupan ini, yaitu kematian, usia muda, waktu luang, kekayaan, dan kesehatan. Risetlah dan kumpulkan pengetahuan yang mendalam mengenai lima perkara tersebut agar bisa memberikan penjelasan yang lengkap dan menyentuh hati pendengar.

2. Buatlah Kerangka Pembicaraan

Tentukan susunan pembicaraan sesuai dengan urutan lima perkara tersebut. Mulailah dengan membahas kematian, kemudian usia muda, waktu luang, kekayaan, dan kesehatan. Pastikan setiap bagian memiliki pengantar, penjelasan, dan kesimpulan yang jelas dan terarah.

3. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

Ketika melakukan kultum, gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pendengar. Jangan menggunakan kata-kata yang terlalu rumit atau bahasa yang sulit dipahami. Pilihlah kata-kata yang sederhana namun tetap memiliki bobot dan kesan yang kuat.

4. Gunakan Pendekatan yang Menarik

Untuk membuat kultum lebih menarik, gunakan pendekatan yang kreatif seperti memberikan contoh-contoh nyata, cerita pendek, atau analogi yang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Hal ini dapat membuat pendengar lebih terhubung dengan ceramah dan lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan.

5. Sampaikan dengan Penuh Keyakinan

Sampaikan kultum dengan penuh keyakinan dan semangat. Jika Anda sebagai penceramah tidak percaya dengan apa yang Anda sampaikan, maka pesan yang ingin disampaikan juga akan sulit diterima oleh pendengar. Jadi, pastikan Anda juga meyakini betul pentingnya menghargai lima perkara tersebut sebelum terlambat.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa yang dimaksud dengan kultum?

Kultum merupakan singkatan dari kuliah tujuh menit, yaitu ceramah singkat yang biasanya disampaikan di masjid pada waktu-waktu tertentu, seperti setelah sholat Maghrib atau Isya. Kultum bertujuan untuk memberikan pengajaran kepada jamaah dan mengingatkan mereka akan pentingnya menjalani hidup yang baik dan penuh keberkahan.

2. Apa yang menjadi fokus kultum tentang 5 perkara sebelum 5 perkara ini?

Kultum ini berfokus pada lima perkara penting dalam kehidupan, yaitu kematian, usia muda, waktu luang, kekayaan, dan kesehatan. Melalui kultum ini, kita diingatkan untuk menghargai, memanfaatkan sebaik-baiknya, dan melindungi kelima perkara tersebut sebelum kita kehilangan kesempatan untuk melakukannya.

3. Mengapa kita perlu merenungkan tentang 5 perkara sebelum 5 perkara?

Merenungkan tentang lima perkara tersebut penting karena dapat mengingatkan kita akan kehancuran dan kefanaan dunia ini. Dengan merenungkan hal tersebut, kita dapat memahami bahwa kehidupan ini hanya sementara dan kita harus mempersiapkan diri dengan baik untuk kehidupan yang abadi di akhirat. Hal ini juga dapat memotivasi kita untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna dan penuh kebaikan.

Kesimpulan

Dalam kehidupan ini, terdapat lima perkara penting yang perlu kita perhatikan sebelum terlambat, yaitu kematian, usia muda, waktu luang, kekayaan, dan kesehatan. Melalui kultum tentang 5 perkara sebelum 5 perkara, kita diajak untuk merenungkan dan menghargai lima perkara ini dengan sebaik-baiknya. Kita diingatkan untuk tidak terlalu terpaku pada dunia yang fana ini, namun juga mempersiapkan diri kita untuk kehidupan yang abadi di akhirat.

Mari manfaatkan setiap kesempatan yang Allah beri kepada kita sebelum terlambat, jaga kualitas hubungan kita dengan orang lain, tingkatkan ibadah kita, dan manfaatkan waktu, kesehatan, serta kekayaan yang kita miliki untuk kebaikan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Dengan melakukan hal ini, kita akan hidup dengan lebih bermakna dan berarti. Ayo mulai sekarang, jangan menunggu hingga terlambat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *