Matius 18:1-5: Mengajarkan Kepedulian dan Rendah Hati dalam Hidup Kita Sehari-hari

Posted on

Saat kita membaca Injil Matius 18:1-5, kita mendapati sejumlah ajaran penting yang diajarkan oleh Yesus kepada para pengikut-Nya. Ajaran ini tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga relevan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari kita. Mari kita telaah ajaran ini agar kita dapat merenungkannya dan mengaplikasikannya dalam hidup kita.

Dalam pasal ini, para pengikut Yesus bertanya kepada-Nya, “Siapakah orang terbesar di dalam Kerajaan Surga?” Tampaknya mereka masih terjebak dalam pola pikir dunia yang mencari kekuasaan dan prestise. Namun Yesus dengan bijak merespons pertanyaan mereka dengan mengajarkan bahwa untuk memasuki Kerajaan Surga, seseorang harus menjadi seperti anak kecil.

Perhatikanlah kata-kata Yesus yang penuh hikmah ini: “Jadi barangsiapa merendahkan diri seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar di dalam Kerajaan Surga.” Dalam sikap seorang anak kecil, kita dapat menemukan kepedulian dan rendah hati yang Yesus harapkan dari kita. Anak kecil memiliki hati yang tulus dan tak tercemar oleh ambisi kekuasaan.

Maksud Yesus di sini bukanlah bahwa kita harus berperilaku seperti anak kecil secara fisik, tetapi lebih kepada sikap hati kita. Kepedulian dan rendah hati adalah kunci untuk memasuki Kerajaan Surga. Kita harus belajar untuk menghargai orang lain, menyadari kelemahan dan kesalahan kita sendiri, serta siap untuk melayani sesama dengan tulus.

Menariknya, Yesus juga memberikan peringatan yang keras kepada siapa pun yang menyebabkan seseorang yang beriman tersandung. Boleh jadi, tanpa disadari, kita telah membuat orang lain kehilangan keyakinannya atau melemahkan imannya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam tindakan dan perkataan kita agar tidak menyakiti atau membuat orang lain tersandung.

Sebagai penutup, ajaran dari Matius 18:1-5 ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kepedulian dan rendah hati dalam hidup kita sehari-hari. Kita harus belajar untuk merendahkan diri, menghargai orang lain, dan siap untuk melayani sesama dengan tulus. Dengan menghidupi ajaran ini, bukan hanya kita akan mendapatkan pengakuan di hadapan Tuhan, tetapi juga akan menjadi saksi kebaikan dan kepedulian bagi dunia ini.

Jadi, mari kita mempraktikkan ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan penuh kasih seperti Yesus mengajarkan kepada kita. Dengan demikian, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan dalam hidup kita, tetapi juga memberikan inspirasi bagi orang-orang di sekitar kita.

Apa itu Matius 18:1-5?

Matius 18:1-5 adalah sebuah bagian dari Injil Matius dalam Alkitab Kristen yang berisi pengajaran Yesus kepada para murid-Nya tentang kerendahan hati dan kelayakan dalam Kerajaan Sorga. Dalam teks ini, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang pentingnya menjadi seperti anak kecil dalam iman dan bagaimana sikap rendah hati dan sifat penyerahan adalah kunci untuk memasuki Kerajaan Sorga.

Cara Matius 18:1-5

1. Menjadi Seperti Anak kecil

Dalam ayat pertama, Yesus berkata, “Sesungguhnya, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, kamu sama sekali tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18:3). Pesan ini mengajarkan kita untuk memiliki sikap kepercayaan, ketergantungan, dan keterbukaan seperti anak kecil kepada Allah. Anak-anak memiliki kecenderungan untuk sangat berpaut pada orang dewasa dan mempercayai mereka sepenuhnya. Kualitas ini harus tercermin dalam hubungan kita dengan Allah.

2. Kerendahan Hati

Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa orang yang rendah hati harus dihargai dan bahwa sikap yang rendah hati adalah kunci untuk memasuki Kerajaan Sorga. Dia berkata, “Barangsiapa merendahkan diri seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar di Kerajaan Sorga.” (Matius 18:4). Sikap rendah hati mencerminkan pengakuan atas ketergantungan dan kebutuhan kita terhadap Allah. Ketika kita mengakui bahwa kita tidak bisa melakukan segala sesuatu sendiri dan kita membutuhkan Allah, kita membuka diri untuk belajar dan tumbuh dalam iman.

3. Sikap Penyerahan

Yesus melanjutkan pengajaran-Nya dengan mengatakan bahwa setiap orang yang menerima seorang anak seperti itu dalam nama-Nya, mereka menerima Dia sendiri (Matius 18:5). Sikap penyerahan kepada Allah dan kehendak-Nya adalah penting dalam memasuki Kerajaan Sorga. Ketika kita memilih untuk tunduk dan mengikuti kehendak Allah, kita menunjukkan kerendahan hati dan ketergantungan kita pada-Nya.

Pertanyaan Umum tentang Matius 18:1-5

1. Mengapa Yesus membandingkan kita dengan anak kecil dalam konteks ini?

Dalam budaya pada masa itu, anak-anak dianggap rendah dalam hierarki sosial, tetapi Yesus membalikkan pemahaman itu dan menunjukkan bahwa sifat rendah hati, ketergantungan, dan kepercayaan anak kecil adalah kualitas yang harus dimiliki oleh setiap pengikut-Nya. Dengan mengatakan bahwa kita harus menjadi seperti anak kecil, Yesus mengajarkan kita untuk mempercayai dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dengan sikap yang tulus dan tanpa prasangka.

2. Mengapa sikap rendah hati dan penyerahan penting dalam memasuki Kerajaan Sorga?

Sikap rendah hati dan penyerahan adalah kunci untuk memasuki Kerajaan Sorga karena itu menunjukkan bahwa kita sadar akan kebutuhan kita kepada Allah dan kesadaran ini memungkinkan kita untuk menerima anugerah dan pertolongan-Nya. Ketika kita merendahkan diri dan menyerahkan hidup kita kepada Allah, kita mengakui bahwa Dia adalah Tuhan atas segala sesuatu dan kita percaya bahwa Dia mempunyai rencana yang lebih baik bagi hidup kita.

3. Bagaimana cara kita dapat menjadi seperti anak kecil dalam iman?

Untuk menjadi seperti anak kecil dalam iman, kita perlu memiliki sikap kepercayaan yang tulus kepada Allah, ketergantungan mutlak kepada-Nya, dan kepatuhan kepada kehendak-Nya. Kita harus merendahkan hati kita, mengakui kelemahan dan keterbatasan kita, dan dengan rendah hati menerima kasih dan anugerah Allah. Kita juga perlu menerima dan memperlakukan orang-orang lain dengan sikap sederhana dan membantu mereka untuk tumbuh dalam iman mereka.

Kesimpulan

Matius 18:1-5 mengajarkan kita tentang pentingnya menjadi seperti anak kecil dalam iman. Sikap kepercayaan, rendah hati, dan penyerahan adalah kunci untuk memasuki Kerajaan Sorga. Kita perlu belajar untuk mengandalkan Allah sepenuhnya dan mengakui bahwa kita membutuhkan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan sikap rendah hati, kita mengakui kebesaran-Nya dan menerima anugerah-Nya dengan tulus. Melalui sikap penyerahan kepada kehendak-Nya, kita menunjukkan ketaatan dan rasa hormat kepada Allah. Oleh karena itu, marilah kita menjadikan Matius 18:1-5 sebagai landasan untuk hidup kita dan berkomitmen untuk hidup dalam kesederhanaan, rendah hati, dan ketergantungan kepada Tuhan.

Tetapi lebih dari sekedar pemahaman, adalah penting bagi kita untuk menerapkan ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan merenungkan dan menerapkan sikap rendah hati dan penyerahan kepada Allah dalam setiap tindakan dan keputusan kita. Perbaiki hubungan kita dengan sesama dengan mengasihi dan menerima mereka dengan sikap yang rendah hati. Tingkatkan iman kita melalui doa, bacaan Alkitab, dan persekutuan dengan orang percaya lainnya. Jadikan Matius 18:1-5 sebagai pedoman hidup kita dan jalani setiap hari dengan ketergantungan mutlak kepada Allah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *