Mengajak Anak Balita Ke Bioskop ? Coba Perhatikan Hal Ini
Sumber gambar : Healt.detik.com

Mengajak Anak Balita Ke Bioskop ? Coba Perhatikan Hal Ini

Posted on

Bioskop adalah ruang hiburan yang demokratis karena siapapun bebas menonton setiap film yang sudah dijadwalkan tayang asalkan kita memiliki akses masuk yaitu dengan membeli sebuah tiket.

Kita pun bisa memilih genre film yang tersedia dibioskop diantaranya ada yang romantis, horor,komedi, romantis komedi dan masih banyak jenis lainnya.

Sumber gambar : yesdok.com

Setiap genre memiliki batasan usia biasanya dikategorikan dengan simbol SU (Semua Usia), 13+ (Minimal Tiga Belas Tahun,) 17+ (Minimal Tujuh Belas Tahun) dan 21+(Minimal Dua Puluh Satu tahun keatas). Hal tersebut dihimbau agar setiap orang menonton film sesuai dengan usianya.

Meskipun sudah diatur dengan begitu rapi tetap saja tak semua masyarakat memiliki kesadaran untuk mematuhi peraturan tersebut. Masih ada segelintir orang tua yang mengajak anak mereka menonton film yang jelas-jelas tidak direkomendasikan untuk anak dibawah umur. Biasanya hal itu dilakukan dengan alasan karena tidak ada yang menjaga si kecil .

Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan jika akan membawa balita ke bioskop :

Berisiko alami gangguan pendengaran

Seperti yang kita ketahui pendengaran merupakan salah satu indra yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan mendengar bisa menghubungkan kita kepada dunia . Dan menurut sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pendengaran dan penglihatan manusia itu ternyata bekerja sama.

Mengajak Anak Balita Ke Bioskop ? Coba Perhatikan Hal Ini
Sumber gambar : Healt.detik.com

Landan Sham, seorang professor psikologi dari UCLA dan rekannya melalukan sebuah penelitian, seperti dilansir antarnews.com dalam penelitiannya itu menunjukan bahwa setidaknya dalam hal terkait persepsi objek bergerak, pendengaran dan penglihatan secara dalam terjalin, pada derajat dimana bahkan ketika suara itu tak sepenuhnya sesuai dengan tugasnya.

Penelitian ini muncul dalam jurnal Psychological Science edisi bulan Desember yang dikeluarkan oleh Association For Psychological Science.(Yud).

Lalu apa hubungannya penelitian tersebut dengan dampak menonton bioskop ? Jadi beginii, ternyata suara dalam bioskop itu bisa mencapai hingga 85 desibel (dB) itu hanya untuk sebuah percakapan biasa, lain hal jika jenis film nya seperti film action yang memiliki adegan ledakan atau film horor, suara bisa mengalami kenaikan hingga 90 desibel loh.

Menurut Dokter anak Ahed Bisharat yang dilansir oleh hellosehat.com mengatakan bahwa suara diatas 85 dB sangat berbahaya bagi telinga bayi, karena bayi memiliki pendengaran yang sangat sensitif, dan ia pun sangat memperhatikan suara-suara yang ada disekitarnya .

Suara pada desibel yang tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada telinga bayi bagian dalam, khususnya koklea. Koklea berfungsi untuk memproses bunyi sehingga bisa terdengar oleh si pemilik tubuh. Selain itu suara kebisingan yang terus menerus didengar oleh bayi dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang diperlukan untuk pendengaran dan persepsi ucapan

Ternyata dengan membawa balita ke bioskop tidak hanya sekedar mengganggu penonton lain jika sang anak sedang rewel didalam bioskop tetapi ada hal yang lebih serius yang akan berdampak pada sanga anak.

Apakah dengan mengetahui hal tersebut masih mau membawa anak dibawah umur menonton bioskop. Sebagai orang tua yang bijak tentu saja akan lebih memilih kesehatan anak bukan? dibandingkan dengan memuaskan kepentingan ego diri sendiri.

Kemampuan analisa atau kontrol diri dalam diri anak masih rendah

Setiap adegan atau konflik dalam sebuah film pasti memiliki pesan moral yang coba untuk disampaikan oleh penulis naskah. Mungkin untuk kita para orang dewasa akan jauh lebih mudah membaca pesan tersirat itu, namun lain halnya dengan anak dibawah umur.

Mereka hanya bisa melihat apa yang terlihat saja, kemampuan kontrol diri terhadap suatu kejadian masih sangat rendah seperti yang di katakan oleh Ratih Zulhaqqi, seorang Psikologi anak, yang dilansir liputan6.com memaparkan bahwa kemampuan daya analisa anak dibawah umur masih sangat rendah.

Saat anak balita diajak menonton film superhero yang seharusnya diperuntukan bagi anak berusia minimal 13 tahun keatas malah akan mengganggu kemampuan kognitifnya. Cerita yang terlalu rumit hanya akan diterima setengah-setengah oleh si kecil.

Sumber gambar : Noemieszm.itch.io

Misalnya saat ada adegan kekerasan, malah bisa membuat si kecil berfikiran bahwa hal seperti itu diperbolehkan karena mereka telah melihat dalam film ada yang melakukan hal tersebut.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa bukan tidak boleh membawa anak kecil menonton bioskop namun semua memiliki aturan yang harus dipatuhi demi kenyamanan bersama. Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak.

Karena sudah sangat jelas dalam setiap film tertera kategori usia yang diperbolehkan untuk menonton, maka sudah sepantasnya pihak bioskop melarang sejak awal jika ada orang tua yang membawa anak dibawah umur, jadi disini semua pihak memiliki tanggung jawabnya masing-masing tidak semuanya dilemparkan ke pihak orang tua saja.

Jika sebagai orang tua ingin membahagiakan anak dengan ngajak sang anak menonton bioskop maka alangkah baiknya jika para orang tua memastikan dan mencari tahu lebih mendalam tentang film yang akan ditonton oleh si buah hati apakah benar-benar aman.

Sebab kadang walaupun kategori film SU alias diperbolehkan untuk semua umur tetapi didalamnya tetap ada adegan yang tidak seharusnya dipertontonkan untuk anak kecil.

Yang dimaksud adegan yang tidak seharusnya disini adalah tidak melulu tentang adegan hot tetapi seperti yang sudah dibahas sebelumnya bisa juga dilihat dari segi bahasa yang digunakan dalam film atau adegan-adegan yang penuh kekerasan karena diusia yang belum matang biasanya anak kecil cenderung menirukan apa yang mereka lihat .

Tidak semua dampak dari setiap hal yang dilakukan dapat dilihat dengan kasat mata. Apalagi dampak tentang menonton, mungkin tak akan ada bukti kongkrit yang jelas dan nyata untuk dilihat. Tetapi tidak terlihat bukan berarti tidak ada, jika para orang tua mau memperhatikan dengan lebih detail dan lebih sadar, sebagai orang tua pasti akan menemukan dampak yang terjadi pada setiap anak.

Menjadi orang tua memang bukan pekerjaan yang mudah, sebelum anak menjadi dewasa maka tanggung jawab orang tua adalah memilihkan setiap hal yang paling tepat untuk si buah hati.

Mungkin tindakan memilihkan film yang tepat untuk sang buah hati terlihat sangat sepele tetapi kita juga tidak pernah tahu bahwa sesuatu yang dianggap sepele itu kelak akan menjadi sesuatu yang paling serius karena dibalik sebuah pilihan akan ada hasil yang didapatkan entah itu positif atau negatif.

Itulah hal-hal yang perlu dipertimbangkan kembali oleh para orang tua saat akan membawa anak menonton bioskop apalagi jika yang ditonton bukanlah film yang sesuai dengan usia sang anak.

Terkadang sebagai orang tua selalu menuntut anak untuk belajar atau melalukan sesuatu yang dianggap benar tetapi orang tua tanpa sadar telah mengajarkan hal-hal yang berlawanan dengan itu semua. Sedangkan dalam mengasuh dan mendidik anak, orang tua harus lebih sering memberikan contoh dalam wujud tindakan nyata dibandingkan hanya menyuruh atau memerintah dengan kata-kata saja.

Seperti quotes bijak berikut ini :

“Orang tua yang bijak akan selalu membimbing anak dengan cara memberi contoh yang tepat sehingga mereka dapat menirunya dengan baik.” -ESQ Team

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *