IPK atau Indeks Prektasi Kumulatif merupakan suatu standar penilaian yang diterapkan di berbagai universitas yang ada di Indonesia. Sebagaimana namanya, IPK ini merupakan akumulasi atau hasil penjumlahan dari beberapa IP semester sebelumnya. IP sendiri merupakan Indeks Prestasi yang merupakan perhitungan dari nilai untuk tiap mata kuliah.
Nah gabungan dari IP di tiap mata kuliah selama beberapa semester dinamakan IPK. Jadi untuk semester pertama, IP dan IPK kamu bakal sama. Sedangkan untuk semester selanjutnya akan bebrebda. Bisa IP semester kamu lebih tinggi dari pada IPK, ataupun sebaliknya.
Di Indonesia sendiri, skala yang biasanya digunakan untuk penilaian IPK ini adalah 0 sampai dengan 4. Untuk mendapatkan predikat cumlaude, setiap mahasiswa setidaknya harus memiliki IPK 3,51. Sementara IPK 3 udah bisa di bilang bagus, dan ketika di bawah 3 sudah mulai ketar-ketir. Hal ini dikarenakan beberapa perusahaan mematok IPK 3 sebagai persayaratan untuk bisa lulus interview penerimaan kerja.
Okeeyyy langsung saja kita masuk ke bahasan ya. Sebenernya penting enggak sih kita mempunyai IPK yang tinggi?. Atau justru malah engga usah? Sebenernya jawaban dari pertanyaan tersebut masih pro kontra. Ada yang ngomong penting karena itu menjadi kunci penting untuk memasuki dunia kerja. Tapi engga seikit juga yang ngomong gak terlalu penting karena saat ini yang utama itu bukan IPK, melainkan skill.
Terlepas dari pro kontra tersebut, mari kita coba untuk berpikiran secara terbuka dan engga ambil kesimpulan gitu aja secara mentah. Ada banyak hal yang harus kita pertimbangkan sebelum menyimpulkan hal ini. Walaupun tetap pasti akan timbul pro-kontra, tapi setidaknya kita tidak hanya memandang dari satu sudut pandang saja. Ada pesan yang cukup membuat saya menohok. Katanya begini….
Ada satu sisi yang membuat saya sepakat dan gak sepakat dari kata-kata di atas. Pertama, saya sepakat bahwa sebenarnya yang jauh lebih berharga dan akan di bawa mati itu adalah proses dari mendapatkan IPK nya. Apakah dengan cara yang benar, jujur, dan sesuai aturan ataukah emang dengan cara-cara kotor yang penuh dengan kelicikan? Itu semua tentu saja akan dipertanggungjawabkan.
Namun saya kurang sepakat kalo IPK itu engga dibawa mati. Sebab sebenarnya IPK itu juga bakal di bawa mati. Iyalah, bukan hanya prosesnya aja yang bakal kita pertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. Tapi seberapa nilai IPK nya juga pasti akan dipertanggungjawabkan. Entah itu besar ataupun kecil.
Kalo besar, sudah seberapa banyak ilmu yang kamu manfaatkan dari besarnya IPK yang kamu dapat itu. Apakah IPK itu sudah bisa membuat kamu lebih dewasa, lebih bijak, dan lebih mengerti terkait dari esensi ilmu itu sendiri? Atau justru dengan besarnya IPK itu hanya membuat kamu sombong dan jumawa.
Pun kalo IPK kamu kecil. Kenapa IPK mu bisa kecil? Padahal Tuhan telah mengkaruniakan kita semua modal waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Apakah kita terlalu banyak mengeluh dan malas-malasan sehingga hal tersebut bisa terjadi pada kita. Ah intinya, baik besar atau kecil IPK yang kita peroleh, semuanya bakalan di bawa mati. Bakal dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Terakhir, saya tutup tulisan ini dengan pernyataan Kang Emil, Gubernur Jawa Barat. Bahwa memang katanya mendapatkan nilai di Indonesia itu tidak mudah jika dibandingkan dengan kampus luar negeri. Terlepas dari hal itu, maka saya sendiri memandang bahwa punya IPK tinggi itu memang penting. Kenapa?
Karena IPK tinggi merupakan bagian dari tanggungjawab kita sebagai mahasiswa. Tanggungjawab kita terhadap orangtua yang telah membiaya kita kuliah, tanggungjawab kita terhadap diri sendiri dan dosen, dan tanggungjawab-tanggungjawab yang lainnya. IPK tinggi juga merupakan bagian dari bagaimana kita mengoptimalkan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk menunjukan kemampuan terbaik kita. Kalaupun nantinya kamu di anggap ambis dan sebagainya, itu bukan sebuah masalah.
Sebab tugas kita adalah melakukan yang terbaik. Sebagaimana disebutkan dalam salahsatu hadist, “Allah suka jika sesorang itu mengerjakan sesuatu dengan tekun dan sungguh-sungguh”. Oleh karena itu, mulai saat ini stop berpikiran kalo IPK tinggi itu engga penting. Skill jelas memang penting, tapi jika dibarengi dengan IPK yang tinggi tentu saja akan lebih jauh sempurna. Doa saya bagi kamu yang masih kuliah, semoag bisa dikaruniakan kesempatan untuk bisa memperoleh IPK dengan predikat cumlaude :)).
Referensi:
youthmanual.com/post/sudut-pandang/pro-kontra-nilai-ipk-penting-nggak-sih