“Berkata baiklah atau diam” begitulah nasihat Nabi Muhammad ﷺ beberapa abad yang lalu. Namun sampe sekarang petuah-petuah yang disabdakan oleh Manusia paling mulia itu seolah-olah makin menjadi dan kebenarannya semakin jelas terang benderang. Belaiu hanya memberi kita dua pilihan, kalo seandainya gak bisa bicara yang baik-baik, maka diam adalah pilihan yang paling baik.
Yaa… kata-kata merupakan salah satu alat komunikasi bagi manusia. Dengan kata-kata, maka maksud atau tujuan yang ingin disampaikan dapat dicerna oleh si penerima nya. Tapi tentu saja kita juga engga bisa semabarangan dalam berkata-kata. Ada aturan yang harus kita semua taati. Kenapa seperti itu? Mari kita simak penjelasannya.
Daftar Isi
1. Alam ini Merespon Setiap Kata yang Kita Keluarkan
Harus diakui, bahwa di dunia ini memang ada hukum-hukum yang engga bisa kita lawan. Dalam kata lain, ada sunatullah-sunatullah yang memang itu sudah menjadi hak preogratif dari yang Maha Pencifta. Dan kita gak bisa ikut campur akan hal itu.
Namun kita sebagai manusia yang dikaruniakan akal dan diperintahkan untuk mentafakuri cifataanNya. Kita bisa tuh membuktikan sunatullah tersebut secara ilmiah. Tentunya tanpa bertentangan dan melawan sunatullah yang sudah Tuhan tetapkan. Tapi sebagai media pendukung agar kita lebih yakin kalo alam dunia ini memang sudah di desain sedemikian rupa oleh Yang Maha Kuasa.
Nah begitu juga dengan kata-kata. Sebagaimana disebutkan oleh Nabi Muhammad ﷺ di awal tulisan ini. Kita diperintahkan untuk berhati-hati dalam berkata, sebab memang alam ini akan merespon setiap kata-kata yang kita ucapkan. Betulkah seperti itu?
Nah berdasarkan penelitian seorang propesor asal Jepang, yakni Dr. masaru Emoto dijelaskan bahwa memang benar molekul-molekul yang ada di bumi ini merespon setiap kata yang kita ucapkan. Terlebih lagi dalam penelitian tersebut media yang digunakan adalah air (water).
Disamping Dr. Masaru Emoto meneliti perbedaan berbagaimacam jenis kualitas air. Namun yang tak kalah menariknya beliau juga menilite mengenai dampak kata-kata pada molekul air tersebut. Jadi beliau mengucapkan bebrapa kata-kata pada air yang sama. Ada kata-kata yang baik ada juga kata-kata yang buruk. Lalu gimana hasilnya?
Rupanya memang benar. Bentuk molekul air yang diucapkan kata-kata baik seperti teimkasih, syukur, dan yang lainnya membentuk suatu kristal yang sangat indah. Berbeda dengan air yang diucapkan kata-kata cacian, molekul yang dibentuknya pun sangat berantakan tak teratur. Untuk lebih jelasnya bisa lihat video berikut ini ya.
Nah dari sini dapat disimpulkan bahwa memang alam ini merespon apa saja yang kita ucapkan, gak peduli apakah itu baik atau buruk. Yang pasti ia akan merespon apapun kata-kata yang keluar dari mulut kita.
Makanya guru saya bilang, kalo ada ibu-ibu masak sambil ngomel atau marah-marah. Jangan heran kalo masakannya gak enak atau cepet basi. Udah tau kan sekarang alasannya karena apa? Betul sekali, sebab apapun yang ada di dunia ini bakal merespon apapun yang kita ucapkan. Jadi, kembali lagi ya pada sabda nabi, “berkata baiklah atau diam!”
2. Kata-kata Mempengaruhi Bawah Sadar Kita
Kalo kata Pak Nashrullah, ata-kata itu merupakn kristalissi dari pikiran. Maksudnya ketika kamu ngedenger suatu kata, bakal muncul pikiran-pikiran lainnya di benak kita. Contohnya aja nih, saat kamu ngedenger kata rampog apa yang ada dipikiran kamu? Jahat? Serem? Bertato? Dan lain sebagainya kan.
Itu baru dari satu kata aja. Akan uncul dibelakangnya berbagai pemikiran-pemikiran liar di kepala kita. Dan inilah mengapa kita penting sekali untuk disiplin kata. Dan itu merupakan energi yang sangat besar.
Dalam diri kita itu ada realita primer ada juga realita sekunder. Maksudnya gimana sih? Jadi nih realita sekunder gak bakal ada saat realita primernya engga ada. Contoh sederhananya begini, bulan itu kan ada karena pengaruh dari cahaya matahari. Nah jika mataharinya engga ada otomatis bulan pun gak bakal pernah ada. Nah dalam hal ini matahari merupakan realita primer dan bulan realita sekundernya.
Pernah liat di pinggir jalan ada tulisan “Jangan di tengok!”? Terus apa yang kamu lakukan, nengok atau engga? Pasti nengok kan yaaa wkwkwk. Nah itu dia, sebab kita jadi penasaran. Ada apa sih ko jangan di tengok. Ini karena kata utama atau objeknya itu tengok, maka secara sadar kamu sudah dihipnotis untuk menengok. Makanya jangan pernah bilang kata susah, tapi coba ganti dengan ‘tidak mudah’ okkaaay!
Hindari juga kata duhh ini mah gak mungkin deh. Tapi ganti, untuk saat ini mungkin belum bisa. Tapi beberapa waktu ke depan mah pasti bisa ko. Hilangkan kosakata suasah, sulit, dan sebagainya. Soalnya itu bakal menjadi focus dipikiran kita. Perbanyaklah kosakata positif supaya menjadi bawah sadar kita. Jadi rumusnya setiap kata negative di ganti dengan kata Tidak atau belum ditambah kata positif atau lawan dari kata negative.
Setiap kata-kata akan menjadi energi, dan itu naik ke atas langit. Kata-kata jangan, belum, tidak itu bakal di coret. Hindari kata-kata aduh. Setiap pikiran adalah doa, dan doa akan diijabah oleh Allah.
3. Bisa Merubah Seseorang
Kita engga boleh meremehkan bagaimana dahsyatnya sebuah kata-kata. Kenapa? Sebab banyak kasus dilapangan gimana sebenernya sebuh kata-kata bisa merubah hidup seseorang. Baik itu menjadi lebih maju dari sebelumnya, atau bisa juga malah memperparah situasi dan keadaan.
Ada sebuah anekdot yang menurut saya sangat ngena banget menganai pengaruh kata-kata ini bagi seseorang. Apalagi bagi orang Indonesia yang kerap kali terpengaruh oleh kata-kata atau ucapan orang lain. Gimana sih anekdotnya? Nah coba deh liat gambar di bawah ini.
Gimana wkwkwk? Kalian setuju engga? Kalo aku sih yesss wkwkwk. Emang benar adanya seperti itu. Harus diakaui kalo masyarakat kita masih sering terpengaruh oleh kata-kata orang lain. Makanya kita nih, sebagai orang yang mungkin udah tau sedikit ilmunya mengenai hal ini. Cobalah untuk lebih berdisiplin dalam berkata-kata. Hindari pertanyaan-pertanyaan sensitive kepada orang lain. Seperti eh kapan wisuda? Kapan nikah? Kapan ini kapan itu? Dan akapn-kapan lainnya. Sebab jujur, bagi sebagian orang kata-kata tersebut bisa menjadi beban.
Namun memang bukan hanya kata-kata negative saja yang bisa mengubah seseorang. Kata-kata positif pun demikian. Simaklah untaian nasihat berikut ini.
Betapa banyak kata-kata (nasehat) telah menghidupkan kembali harapan dan membuka kesadaran. Maka janglah engkau pelit melakukannya, karena kata-kata yang baik (nasihat) adalah sedekah.
– Dr. Khalid Al Mushlih
Nah skuyylah mending biasakan kata-kata baik aja, sebab kata-kata yang baik (nasihat) adalah sedekah. Jadi bagi kamu dan saya yang gak punya duit untuk bersedekah. Marilah kita perbanyak kata-kata yang baik sebagai sedekah kita okaaayy!
Nah jadi seperti itu brader! Kata-kata memang sangat dahsyat pengaruhnya dalam hidup ini. Jadi silahkan kamu pilih, mau jadi bagian orang yang memperburuk keadaan orang lain? Atau mau pilih yang merubah orang lain lewat sebuah kata-kata? It’s up to you. Yang pasti, mulailah hati-hati dalam berkata-kata. Bukan hanya yang keluar dari mulut saja. Tapi perhatikan juga apa yang kau ketik lewat jari-jari kita di social media. Sebab jika dibaca orang lain, dampaknya pun tidak akan jauh beda. Doa saya, semoga setiap harinya kita menjadi pribadi yang lebih bijak. (ID)