Setiap guru tetap di Indonesia memiliki jenjang jabatan dan terbagi menjadi jenis berdasarkan sifat tugasnya, dari guru taman kanak-kanak, dasar, lanjutan hingga sekolah khusus. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menpan RB No. 16 Tahun 2009 Pasal 2 dan 3. Pasal 2 menyebutkan tentang jabatan fungsional. Sedangkan Pasal 3 berisi tentang 3 jenis guru berdasarkan sifat, tugas dan wewenangnya; yaitu guru kelas, guru mata pelajaran dan guru bimbingan & konseling. Berikut ini penjelasan lebih mendalam tentang hal-hal tersebut.
Jabatan fungsional
Jabatan fungsional guru adalah jabatan yang memiliki ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk mengajar, membimbing mengevaluasi peserta didik dengan jalur pendidikan formal; dari mulai anak usia dini, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah. Pembagian jabatan tersebut dibagi menjadi beberapa jenjang sebagai berikut:
- Guru Pratama
- Penata muda, golongan ruang III/a
- Penata muda tingkat I, golongan ruang III/b
- Guru Muda
-
- Penata, golongan ruang III/c
- Penata tingkat I, golongan ruang III/d
- Guru Madya
- Pembina, golongan ruang IV/a
- Pembina tingkat I, golongan ruang IV/b
- Pembina utama muda, golongan ruang IV/c
- Guru Utama
- Pembina utama madya, golongan ruang IV/d
- Pembina utama, golongan ruang IV/e
Penetapan kenaikan jabatan untuk setiap guru dapat dilihat dari jumlah angka kredit yang dimiliki. Angka kredit sendiri berarti satuan nilai dari kegiatan-kegiatan yang harus dicapai seorang guru. Misalnya untuk menjadi guru muda tingkat penata, golongan ruang III/c, guru tersebut harus mempunyai minimal 200 angka kredit (kumulatif).
Jenis-jenis guru berdasarkan sifat, tugas, dan wewenang
Selain jenjang pangkat, dilihat dari tugas dan wewenangnya, guru bisa dibagi menjadi 3 jenis, yaitu guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru bimbingan dan konseling (BK). Walaupun terbagi menjadi 3 tugas, namun sebenarnya terdapat kesamaan dalam ketiga jenis tersebut, yaitu mengajar dan mendidik semua murid, yang membedakan hanyalah ruang lingkup tanggung jawabnya saja. Berikut ini adalah penjelasan ketiganya.
Jenis guru yang pertama adalah guru kelas, yaitu guru yang mendapat tugas untuk bertanggung jawab kepada 1 kelas. Pada dasarnya, tugas guru kelas adalah menyusun kurikulum, silabus, alat ukur/soal, rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, guru kelas juga bertugas untuk membimbing dan memantau semua hasil kerjaan murid di dalam satu kelas yang ia pegang. Guru kelas juga bertugas untuk melaksanakan pengembangan diri, membimbing guru muda, melaksanakan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif.
Kedua, guru mata pelajaran; tugas guru mata pelajaran sebenarnya tidak jauh beda dengan guru kelas. Letak perbedaanya hanya di guru kelas mempunyai tanggung jawab lebih terhadap satu kelas. Sedangkan, guru mata pelajaran lebih bersifat general seperti menyusun kurikulum, silabus, alat ukur/soal, rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan pengembangan diri, membimbing guru muda, melaksanakan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif.
Terakhir, guru bimbingan dan konseling (BK); agak sedikit berbeda dengan kedua jenis lainnya, guru BK bertanggung jawab dengan semua yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling terhadap semua murid. Guru BK bertanggung jawab untuk menyusun kurikulum, silabus, alat ukur/lembar kerja, rencana pelaksanaan bimbingan dan konseling. Serta melaksanakan pengembangan diri, membimbing guru muda, melaksanakan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif.
Dilihat dari jenjangnya, bisa diketahui bahwa penentuan untuk kenaikan pangkat ditentukan dari angka kredit yang dimiliki dari guru tersebut. Sedangkan tugas-tugas guru bisa dibedakan berdasarkan jenisnya. Namun, dapat dilihat bahwa dari ketiga jenis tersebut dapat disimpulkan bahwa semua jenis guru bertugas dan berwewenang untuk mendidik, membimbing dan mengevaluasi setiap muridnya. Selamat mengajar dengan baik!
