Dalam dunia penulisan, dikenal istilah penataan huruf dalam kaidah penulisan. Hal ini perlu untuk dipelajari karena terkait dengan kesesuaian tulisan kita dengan EYD yang berlaku di Indonesia. Fungsi penataan huruf ini juga dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi tulisan. Dengan adanya penataan huruf ini, tulisan-tulisan bisa terkategorikan menjadi formil jika mengikutinya dengan baik.
Penataan huruf kapital
Dalam penataan huruf, penulisan huruf kapital merupakan hal yang paling sering diperhatikan dalam membuat suatu tulisan. Beberapa peraturan dasar dalam menulis huruf kapital adalah seperti ini:
- Huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan keagamaan
- Huruf pertama untuk menuliskan gelar kehormatan seperti ‘Haji…’, ‘Imam…’, dan sebagainya
- Huruf pertama dalam penulisan jabatan
- Huruf pertama dalam penulisan nama orang
- Huruf pertama dalam menuliskan suku, agama dan bahasa. Namun tidak berlaku jika terdapat imbuhan didepan kata yang dimaksud seperti ‘keindonesia-indonesiaan’
- Huruf pertama dalam kata ganti penunjuk waktu seperti tahun, bulan, hari, hari raya, dan pengingat peristiwa sejarah
- Huruf pertama dalam penulisan daerah geografis
- Huruf pertama pada setiap kata nama resmi badan, lembaga pemerintahan, organisasi, dan lainnya. Misalkan ‘Undang Undang Dasar 1945’ dan ‘Palang Merah Indonesia’.
- Huruf pertama pada nama buku, surat kabar, majalah, dan judul karangan.
- Huruf pertama untuk unsur singkatan dan nama gelar, pangkat atau sapaan khusus. Penulisan ‘Dr.’ Untuk orang yang telah menempuh pendidikan strata 3 (S3), perbedaannya dengan’dr.’ Adalah orang yang berprofesi sebagai dokter.
Penataan huruf miring
Huruf miring atau yang biasa disebut italic mempunyai peraturan-peraturan khusus dalam penulisannya. Berikut beberapa ketentuannya yang sesuai dengan EYD
- Huruf miring untuk menulis judul buku, film, atau judul lainnya. Contohnya ‘Novel Harry Potter and the Prizoner of the Azkaban sudah menembus penjualan satu juta eksemplar’
- Menegaskan huruf atau kata dalam sebuah tulisan. Misalnya ‘jarang sekali orang yang menggunakan huruf x dalam menulis nama anaknya’
- Menuliskan istilah asing baik inggris ataupun latin, baik ungkapan ataupun nama resmi seperti ‘mensana in corporesano’ atau ‘carica papaya’
- Menuliskan sumber-sumber yang terdapat dari buku, koran, dan lain-lain.
Bagaimana? Tidak sulit bukan untuk menata huruf-huruf yang terdapat dalam suatu kata? Meskipun banyak ketentuan-ketentuannya, tidak akan menyurutkan niatmu kok jika kamu ingin menjadi penulis yang baik! selamat mencoba!