Teknik Penambahan Bumbu

Teknik-Teknik Penambahan Bumbu dalam Memasak

Posted on

Hal paling penting dalam sebuah masakan adalah rasa. Untuk mendapatkan rasa yang enak dan sesuai selera, tentu saja diperlukan bumbu-bumbu yang sesuai pula. Akan tetapi, ternyata pemilihan bumbu saja tidak cukup untuk membuat masakan terasa sedap. Kamu perlu juga memahami berbagai teknik untuk menambahkan bumbu-bumbu tersebut ke dalam masakanmu lho, agar rasanya lebih enak di lidah. Teknik-teknik tersebut antara lain:

Infusion

Teknik ini biasanya digunakan pada rempah-rempah dan daun-daunan yang digunakan sebagai bumbu suatu masakan. Misalnya, daun salam dan kencur. Agar rasanya lebih terserap oleh makanan, sebaiknya rempah dan daun-daunan dicelupkan (infuse) terlebih dahulu ke dalam larutan cuka, minyak, maupun sari-sari bumbu lain seperti misalnya air perasan jeruk. Kemudian, larutan tersebut dimasukkan ke dalam masakan. Cara ini akan lebih “menangkap” rasa bumbu sehingga benar-benar terasa dalam makanan yang dibuat.

Marination

Marination adalah proses perendaman bahan masakan di dalam cairan bumbu tertentu sebelum mulai memasak agar rasa bumbu tersebut dapat meresap ke dalam bahan masakan. Cairan yang digunakan dapat berupa cairan yang rasanya asam seperti cuka, perasan jeruk, ataupun saus yang dibuat dari buah-buah tertentu. Cairan untuk merendam bahan masakan tersebut biasanya juga ditambahkan minyak, daun-daunan, serta rempah-rempah untuk memperkaya rasa. Proses marination ini juga sering digunakan untuk membuat daging menjadi lebih lembut.

Browning

Teknik ini khusus digunakan untuk daging. Caranya adalah dengan memanaskan permukaan daging hingga setengah matang, dengan tujuan untuk mengurangi kadar lemak berlebih. Hasilnya akan menambahkan rasa gurih kepada daging serta memberikan aroma yang sedap. Temperatur harus dijaga tetap rendah atau sedang agar daging tidak lengket ke permukaan wajan atau alat lain yang digunakan untuk memasak. Untuk menambah rasa, pada saat proses memanaskan daging dapat juga ditambahkan bawang bombay atau bumbu lain seperti lada dan garam.

Sprinkling

Sprinkling biasanya digunakan untuk bumbu-bumbu yang berbentuk bubuk atau berupa biji-bijian kecil, misalnya garam, gula, lada, wijen, dan jintan. Caranya adalah dengan menaburkan bubuk bumbu tersebut langsung ke permukaan masakan. Sprinkling dapat dilakukan pada saat makanan masih dimasak maupun saat sudah diangkat dari kompor. Makanan biasanya diaduk agar bumbu tercampur rata. Namun, terkadang bumbu dibiarkan hanya tersebar di permukaan saja untuk memberikan aksen tampilan yang menarik. Contohnya adalah taburan wijen di atas roti.

Rubbing

Dalam teknik ini, bumbu dipotong-potong hingga halus dan kemudian diusapkan ke permukaan bahan agar rasanya menyerap. Biasanya teknik ini dilakukan pada bahan daging menggunakan bumbu-bumbu yang memiliki getah cairan ketika dipenyet. Rubbing sebaiknya dilakukan di hari yang berbeda dengan waktu memasak, karena proses penyerapan rasa dengan cara ini akan memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar satu hari.

Whole addition

Whole addition maksudnya adalah memasukkan bumbu secara utuh tanpa dipotong-potong terlebih dahulu ke dalam masakan. Hal ini biasanya dilakukan pada rempah atau daun-daunan, misalnya bawang putih, lengkuas dan daun salam. Teknik ini tepat diterapkan pada masakan yang proses memasaknya cukup lama seperti daging burung unta. Hal ini dikarenakan rasa dari bumbu-bumbu tersebut akan terserap tanpa membuat bumbunya layu dan hancur.

Nah, setelah membaca keenam teknik di atas, kamu dapat menerapkan teknik yang tepat untuk memasukkan bumbu sesuai dengan jenis masakanmu, karena teknik yang dipilih perlu disesuaikan dengan lama waktu memasak, bahan yang digunakan, serta bumbu yang digunakan agar tercipta rasa yang lezat. Selamat berkreasi dalam memasak!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *