Dasar Food Plating

Dasar-Dasar Food Plating dalam Memasak

Posted on

Food plating merupakan sebuah hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan makanan bagi para pekerja dapur, yaitu chef dan anak buahnya. Hal ini dikarenakan penampilan makanan yang baik berguna untuk “mengundang” selera makan dan kesan emosional yang baik pula bagi yang memakannya. Menurut Kathy Maister, seorang editorial director dan host dari startcooking.com, food plating merupakan teknik pengaturan, penghiasan dan dekorasi pada sebuah sajian makanan pada piring. Oleh karena itu, food plating perlu dikuasai agar makanan yang disajikan semakin mengundang selera. Berikut beberapa teknik dasar mengenai food plating yang perlu diketahui.

  1. Classical Plating

Dasar Food Plating

Classical plating adalah dasar food plating untuk makanan yang terdiri dari sajian utama, sayuran, dan starch seperti french fries, mashed potato dan lain sebagainya. Teknik ini dilakukan dengan mengibaratkan piring sebagai jam dinding. Kemudian, bagian-bagian dari makanan tersebut ditempatkan sesuai dengan ketentuannya. Misalnya starch ditempatkan di antara angka jam 9 dan 12, lalu sayuran ditempatkan di antara angka jam 12 dan jam 3, sedangkan sajian utama ditempatkan di rentang antara angka jam 3 dengan jam 9.

  1. Saucing

Saucing adalah proses pemberian saus (puree) yang diatur sebagai ornamen dari segi bentuk maupun pewarnaan. Tidak hanya dapat menambah rasa pada makanan, saucing juga penting untuk mempercantik tampilan sajian pada piring makanan dengan teknik-teknik seperti brushed, droplets, lines, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh dari masing-masing teknik tersebut.

Contoh teknik DROPLETS

Dasar Food Plating

Contoh teknik BRUSH

Dasar Food Plating

Contoh teknik LINES

Dasar Food Plating

  1. Garnishing

Dasar Food Plating

Garnishing merupakan teknik pemberian hiasan berupa bahan makanan yang dapat melengkapi makanan utama untuk menambahkan selera makan seseorang. Meskipun begitu, garnish yang digunakan harus tetap memiliki komposisi dan warna yang seimbang dengan makanan utamanya. Misalnya ketika menyajikan makanan berpotongan, sebaiknya jangan gunakan garnish yang terlalu besar. Apabila makanannya berwarna hijau, sebaiknya jangan gunakan garnish dengan warna yang sama agar fungsi hiasnya lebih mencolok. Gunakan warna yang berbeda namun masih cocok dengan warna hijau, misalnya oranye.

Biasanya, garnish diletakkan di atas makanan utama, ujung piring, ataupun di sebelah makanan utama. Hal ini tergantung dengan jenis makanan utama yang disajikan. Beberapa bahan makanan yang sering digunakan sebagai garnish antara lain seperti daun paterseli, kayu manis, buah-buahan dan bahan makanan lainnya yang indah dipandang. Garnish yang diberikan sebaiknya tidak terlalu banyak, karena dapat mengalihkan fokus seseorang pada makanan utama yang menjadi hidangan.

Dengan demikian, penting bagi pekerja dapur, seperti chef, untuk mengetahui teknik-teknik membuat food plating yang telah disebutkan di atas. Teknik-teknik tersebut harus dilakukan dengan kreatifitas yang baik agar tampilan makanan yang disajikan jadi lebih bervariasi dan dapat menggugah selera makan setiap orang yang memakannya. Selamat mencoba dan berkreasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *